Pluang Pagi: Selasa Anti Garing, XRP & MATIC Kompak Unjuk Taring!

Indeks Saham AS

Indeks saham Amerika Serikat (AS) menutup sesi perdagangan Senin (7/2) dengan raut sendu. Nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) terlihat flat, sementara nilai S&P 500 dan Nasdaq masing-masing luluh 0,3% dan 0,58%.

Kinerja apes trio indeks Wall Street disebabkan oleh performa memble saham Meta Platforms, induk Facebook, yang anjlok 5% kemarin. Hal ini terjadi pasca investor Peter Thiel memutuskan undur diri dari jajaran komisaris Meta. Nasib Meta memang ibarat "sudah jatuh tertimpa tangga" setelah melaporkan kinerja keuangan yang mengecewakan pekan lalu.

Sialnya, nasib buruk Meta ikut menular ke kinerja saham-saham raksasa teknologi. Tengok saja nilai saham Alphabet, Apple, dan Microsoft yang berantakan pada sesi perdagangan kemarin.

Namun, selain karena sentimen dari Meta, pelemahan saham-saham sektor teknologi juga didorong oleh antisipasi investor atas pengetatan kebijakan moneter The Fed yang lebih agresif. Sikap ini muncul setelah AS melaporkan data Non-Farm Payroll (NFP) Januari yang mumpuni pada Jumat (4/2).

Jika The Fed kian agresif mengerek suku bunga acuannya, maka suku bunga kredit akan menanjak dan akan menyumbat pertumbuhan konsumsi dan investasi, dua motor utama pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, kinerja saham teknologi yang berkategori growth stocks memang terbilang tokcer kala pertumbuhan ekonomi moncer.

Baca juga: Sobat Cuan, Yuk Simak 5 Fakta Unik Apple Berikut!

Aset Kripto

Nilai aset kripto melanjutkan aksi "balas dendam" pada Selasa pagi. Melansir Coinmarketcap pukul 07.35 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat masih betah nangkring di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Nilai Bitcoin (BTC) kini bercokol di US$43.834,05 per keping atau loncat 4,74% dibanding sehari sebelumnya. Langkahnya disusul oleh nilai Ether (ETH) yang menanjak 4,01% ke US$3.135,41.

Nasib mujur keduanya juga ikut menjalar ke aset kripto lainnya.

Di kelompok "pembunuh Ethereum", misalnya, nilai Cardano (ADA), Solana (SOL), Polkadot (DOT), dan Avalanche (AVAX) masing-masing lompat 8,69%, 3,06%, 2,87%, dan 5,5% dalam sehari terakhir. Sementara itu, nilai altcoin lainnya seperti Terra (LUNA) dan Dogecoin (DOGE) masing-masing lompat 7,89% dan 4,79% di waktu yang sama.

Secara umum, performa positif aset kripto disebabkan oleh derasnya aliran dana yang masuk ke pasar aset digital. Di pekan lalu saja, Coindesk melaporkan bahwa aliran sebesar US$71 juta mengalir ke pasar BTC dan derivatif BTC yang menjadi jumlah tertinggi sejak awal Desember.

Meski demikian, pelaku pasar tetap perlu waspada. Sebab, trader jangka pendek kini sudah ancang-ancang mengambil posisi ambil untung setelah melihat kinerja aset kripto-kripto yang menghijau dalam beberapa hari terakhir.

Namun, kalau mereka mau ambil untung, seharusnya mereka mengoleksi XRP dan Polygon (MATIC) sejak awal. Sebab, keduanya menjadi bintang utama panggung kripto hari ini setelah nilainya masing-masing meroket 22,25% dan 17,54% dalam sehari terakhir.

Nilai XRP melesat setelah kasus gugatan hukum yang diajukan otoritas pasar modal AS (The Securities and Exchange Commission/SEC) terhadap pengembang XRP, Ripple, mulai menemui titik terang.

Akhir 2020 lalu, SEC menggugat Ripple secara hukum karena diduga memasarkan aset sekuritas yang "ilegal". Kemudian, SEC pun meminta hakim pengadilan federal AS melalui legal memo untuk melakukan motion to strike, yakni upaya hukum untuk menghilangkan satu atau beberapa barang bukti di pengadilan.

Namun, hakim Analisa Torres telah memberikan izin kepada Ripple untuk merespons legal memo yang diajukan SEC. Langkah ini membuka jalan bagi Ripple untuk memenangkan kasus tersebut.

Sementara itu, nilai MATIC melonjak setelah Polygon mendapat pendanaan US$450 juta dari perusahaan modal ventura India Sequoia Capital untuk mengembangkan proyek Web3.

Emas

Harga emas di pasar spot bertengger di US$1.820,51 per ons pada pukul 08.00 WIB, naik 0,69% dibanding sehari sebelumnya.

Nilai sang logam mulia kian mentereng setelah pelaku pasar nampak kian getol menggenggam emas sebagai aset safe haven. Mereka melakukan aksi tersebut sebagai antisipasi bahwa tingkat inflasi akan kian ngamuk setelah perilisan data NFP Jumat lalu. Kini, mereka juga menanti perilisan data resmi inflasi AS Januari, yang sedianya dirilis pekan ini.

Di samping itu, pelemahan nilai Dolar AS juga bikin harga emas kian bersinar. Sekadar informasi, nilai Dolar AS yang melemah akan membuat harga emas relatif lebih murah bagi mereka yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut. Alhasil, permintaan emas akan meningkat dan harganya pun akan terdongkrak.

Baca juga: Rangkuman Kabar: Ekonomi RI Melesat, Sayangnya PPKM Makin Ketat!

Dolar AS

Nilai indeks Dolar AS bertengger di 95,43 pada pukul 08.06 WIB, melemah dibandingkan posisi sehari sebelumnya 95,47.

Meski melemah dalam sehari terakhir, namun sang aset greenback terlihat kembali menguat jika dilihat dalam beberapa jam ke belakang. Hal ini terjadi setelah pelaku pasar kian mengantisipasi kebijakan moneter The Fed yang lebih agresif, mirip seperti yang terjadi di pasar modal.

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang.