Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Leveragearrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Pluang Insight: Metaverse Belum Naik Daun, Laba Facebook Jadi Culun

Pluang Insight: Metaverse Belum Naik Daun, Laba Facebook Jadi Culun

3 Feb 2022, 8:31 AM·Waktu baca: 4 menit
Kategori
Pluang Insight: Metaverse Belum Naik Daun, Laba Facebook Jadi Culun

Semua kalangan, baik generasi tua maupun muda, tentu sering berselancar di media sosial besutan Meta Platforms, perusahaan yang dulu dikenal sebagai Facebook. Namun, rapor keuangan perseroan triwulan lalu ternyata memberi pertanda bahwa pamornya mulai memasuki masa senjakala. Benarkah demikian? Yuk, simak ulasannya di Pluang Insight berikut!

Profil Meta Platforms

Meta Platforms Inc, atau yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook, adalah media sosial terbesar di dunia dengan 2,5 miliar pengguna aktif. Melalui media sosial tersebut, para penggunanya bisa berinteraksi satu sama lain dalam bentuk bertukar pesan, berbagi berita, foto, hingga video.

Ekosistem Meta Platforms sendiri terdiri dari Facebook, Instagram, Messenger, WhatsApp, dan lain-lain yang bisa diakses menggunakan gawai genggam maupun desktop. Rencananya, perseroan bakal meluncurkan satu perpustakaan konten video premium dan bisa dimonetisasi melalui iklan atau pendapatan subscription bernama Facebook Watch.

Sama seperti Google, penerimaan iklan menyumbang porsi paling besar terhadap pendapatan Meta Platforms yakni sekitar 90%, di mana separuhnya berasal dari Amerika Utara. Perseroan menghasilkan margin laba kotor 80% dan mendulang persentase keuntungan bersih sebesar 30%.

Tren Pendapatan Meta

Meta Platforms mencatat pendapatan sebesar US$33,7 miliar pada kuartal IV 2021, tumbuh 16% dibanding kuartal sebelumnya atau 20% jika dibanding tahun lalu. Raihan ini ternyata sedikit lebih tinggi di atas ekspektasi analis yakni US$33,4 miliar.

Maraknya inovasi baru yang dilakukan perusahaan, sebut saja fitur reels di Instagram, commerce, hingga realitas maya (Virtual Reality), menjadi motor utama moncernya pendapatan perusahaan di kuartal lalu, 

Nah, saking yakin bahwa inovasi adalah kunci dalam mendulang pendapatan mumpuni, pendiri dan CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan bahwa Meta akan terus berinvestasi dan membuat tiga inovasi terbaru sebagai prioritas utama 2022. Hal ini pun tak terlepas dari niatan perseroan yang ingin menggarap metaverse secara serius.

Kendati mencetak pertumbuhan pendapatan dua digit, jumlah pengguna aktif bulanan perseroan tak berubah, yakni 2,91 miliar pengguna. CFO Meta Dave Wehner berdalih, jumlah pengguna Meta yang jalan di tempat merupakan imbas dari perubahan sistem privasi Apple.

Sekadar informasi, Apple pada tahun lalu memperbolehkan penggunanya untuk menonaktifkan fitur pelacakan aktivitas daring di gawainya masing-masing. Sayangnya, kebijakan tersebut membuat pemasang iklan di platform Meta tidak bisa menggunakan data pengguna Apple sebagai landasan untuk mempromosikan produk dan jasanya. Di sisi lain, pengguna pun jadinya malas untuk berselancar di atas media sosial besutan plaform Meta.

Di samping itu, Zuckerberg juga menyebut bahwa perusahaan akan menemui banyak tantangan demi mendulang pendapatan lebih apik di tahun ini. Sebab, persaingan di media sosial, utamanya platform berbagi video, diakuinya akan lebih ketat.

Seperti yang Sobat Cuan ketahui, pengguna internet saat ini lebih doyan menonton konten dalam bentuk reels atau video, yang kini dikuasai oleh TikTok dan YouTube. Meski persaingannya ketat, ternyata pendapatan yang dihasilkan dari jenis konten-konten tersebut terbilang lebih kecil dibanding produk-produk Meta Platforms sebelumnya.

Nah, berdasarkan rentetan alasan di atas, maka analis pun menurunkan target pendapatan Meta dari US$30,15 miliar menjadi di kisaran US$27 miliar hingga US$29 miliar untuk tahun 2022.

Baca juga: Pluang Insight: Menikmati Lezatnya Pendapatan McDonalds di 2021

Laba Meta Platforms

Meta Platforms mencatat laba per saham sebesar US$3,7 per lembar pada kuartal IV 2021, meningkat 12% dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun, raihan tersebut ternyata amblas 7% jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, meski perusahaan sukses mencetak pertumbuhan laba dua digit dibanding kuartal sebelumnya, capaian tersebut berada di bawah ekspektasi analis yakni US$3,84 per lembar.

Memang, analis di AS mengakui bahwa mereka sebelumnya memasang target laba yang tinggi bagi Meta di kuartal IV 2021.

Tadinya, mereka mematok target tersebut berdasarkan aktivitas belanja musiman, misalnya Black Friday yang jatuh pasca hari Thanksgiving atau libur Natal. Hanya saja, mereka tak menyangka bahwa laba perusahaan akan terkikis parah setelah anak usaha Meta di bidang augmented dan virtual reality, Meta Reality Labs, bernyata membukukan rugi bersih US$10,2 miliar di waktu yang sama.

Di samping itu, perusahaan punya pendapat lain atas capaian laba yang tak sesuai harapan tersebut. Perseroan berdalih bahwa perubahan kebijakan privasi Apple dan kondisi makroekonomi yang lemah juga menjadi biang kerok laba perusahaan yang terbilang memble.

Kemudian, perseroan juga menyalahkan tingginya tingkat inflasi dan kusutnya rantai pasok tahun lalu. Meta beralasan, kedua faktor tersebut bikin laba dunia usaha secara umum menipis, sehingga mereka urung memasang iklan di platform Meta.

Valuasi dan Rekomendasi

Saham Meta Platforms punya valuasi berdasarkan rasio harga terhadap penjualan (Price-to-Sales atau P/S) 1Y Forward di angka 5,4 per Rabu kemarin. Angka ini sama seperti rata-rata valuasi saham sektor teknologi lainnya.

Namun, dengan outlook yang lebih redup dibandingkan dengan sektor serupa, Pluang melihat bahwa sekarang bukanlah waktu yang tepat bagi Sobat Cuan untuk mengoleksi saham Meta. Apa alasannya?

Seperti yang Sobat Cuan ketahui, Meta kini masih fokus investasi mengembangkan Metaverse. Padahal, prospek masa depan 'dunia maya' satu ini pun terbilang belum pasti.

Hanya saja, Sobat Cuan mungkin bisa mempertimbangkan memborong saham Meta jika valuasinya sudah di bawah 5x P/S. Mungkin, sikap analis AS yang menyematkan rating BUY dengan target keuntungan sebesar 25,8% dari level hari ini juga bisa bikin kamu tertarik menggenggam saham satu ini.

Dapatkan CFD Saham Meta di Sini!

Baca juga: Pluang Insight: Ditekan Biaya Marketing, Mastercard Masih Punya Taring!

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download a

Ditulis oleh
channel logo

Christopher Andre Benas

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar