Pluang Snapshot: Netflix Rombak Usaha, 'Anak' Alibaba Siap Melantai di Bursa

Hal yang Perlu Dipantau Hari Ini

1. Fokus Produksi Film Berkualitas, Netflix Restrukturisasi Divisi Filmnya

Platform streaming Netflix Inc. tengah merestrukturisasi organisasi di divisi perfilmannya. Perusahaan menempuh langkah tersebut demi memproduksi film dengan jumlah lebih sedikit namun berkualitas lebih bagus serta memudahkan pengambilan keputusan.

Rencananya, Netflix akan menggabungkan unit-unit perfilman yang memproduksi film dengan budget berskala kecil dan menengah. Namun, kebijakan itu mungkin akan menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah pegawai di unit-unit bisnis tersebut.

Sebelum melakukan restrukturisasi, Netflix memproduksi film melalui beberapa unit usaha yang dibagi berdasarkan ukuran anggaran produksinya. Seluruh unit-unit usaha tersebut memproduksi setidaknya 50 film original bagi Netflix setiap tahun, jauh lebih banyak dibanding perusahaan serupa di AS.

Hanya saja, jajaran eksekutif Netflix pun terkadang kurang paham dengan film-film yang diproduksi mengingat perusahaan menganut sistem pengambilan keputusan terdesentralisasi. Rencananya, seluruh pengambilan keputusan akan dilakukan secara terpusat di bawah komando Chairman Netflix Flim, Scott Stuber, pasca restrukturisasi.

Transaksi Saham Netflix di Sini!

2. Boeing Siap Rakit Pesawat Terbang Lebih Banyak

Perusahaan industri dirgantara Boeing Co kemarin mengatakan akan mengerek tingkat produksi bulanan pesawat terbang tipe 737 MAX "sesegera mungkin". Optimisme ini timbul setelah perusahaan rupanya membukukan banyak pesanan pesawat terbang pascapandemi dan mengalami perbaikan rantai pasok bahan baku produksi di saat yang sama.

Saat ini, Boeing memproduksi 31 pesawat terbang jenis 737 per bulan. Angka ini diharapkan bisa menyentuh 50 pesawat per bulan di akhir 2026 mendatang.

Transaksi Saham Boeing di Sini!

3. Anak Usaha Alibaba Siap Melantai di Bursa Saham

Anak usaha Alibaba Group di bidang logistik, Cainiao Network Technology Co., dikabarkan telah bertemu dengan sejumlah bank yang diharapkan bisa melanggengkan niat perusahaan untuk melantai di bursa saham Hong Kong. Jika kabar ini terealisasi, maka Cainiao bakal menjadi unit pertama dari total enam unit usaha Alibaba yang sukses menawarkan sahamnya ke publik.

Seperti dikutip Bloomberg, Cainiao saat ini tengah berdiskusi dengan bank-bank seperti China International Capital Corp. dan Citigroup untuk membantu penjualan saham tersebut. Di samping itu, perusahaan yang ditaksir bernilai US$20 miliar tersebut diharapkan dapat mencatatkan diri di bursa saham pada akhir tahun nanti.

Transaksi Saham Alibaba di Sini!

4. Injective Siap Boyong Aplikasi Solana di Jaringan Cosmos

Protokol blockchain Injective bekerja sama dengan perusahaan pengembang Eclipse untuk meluncurkan satu proyek blockchain bernama Cascade. Proyek tersebut akan memungkinkan penggunanya untuk mengakses aplikasi-aplikasi berbasis Solana di ekosistem Cosmos.

"Kerja sama ini tidak hanya mendukung pengembang Solana untuk merilis aplikasinya di Injective, tetapi juga menciptakan kesempatan baru bagi pengguna untuk memanfaatkan aplikasi terdesentralisasi terbaik secara lintas jaringan," jelas CEO Injective Labs Eric Chen.

Baca Juga: Pluang Snapshot: Amazon Cari Cuan dari 'Paket Ongkir', Teknologi AI Kena Cibir

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta ratusan aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Download Aplikasi Pluang di Sini!