Netflix dan Tesla baru saja merilis laba dan pendapatannya di kuartal III 2023. Lantas, seperti apa hasilnya? Simak selengkapnya di bawah ini!
Dua perusahaan anyar asal Amerika Serikat (AS) telah melaporkan kinerja keuangannya pada kuartal 3 tahun ini. Mereka adalah Tesla (TSLA) dan Netflix (NFLX). Keduanya memiliki produk yang tentunya sudah kita kenal dalam kehidupan sehari-hari.
Tesla memegang pangsa pasar tertinggi di dunia untuk mobil listrik murni (BEV). Sementara, Netflix merupakan rajanya online streaming dengan pengguna aktif hampir selevel dengan jumlah populasi penduduk Indonesia di angka 247 juta.
Tesla & Netflix sama-sama melaporkan laporan keuangannya pada hari Kamis (19/10). Berikut merupakan rincian hasil kinerja keuangannya.
Sesuai dengan tabel di atas, Netflix tercatat mengalahkan ekspektasi analis dari 3 indikator finansial kunci yaitu laba per saham (EPS), pendapatan (revenue), dan laba bersih (net income). Hasil ini didorong oleh peningkatan jumlah pengguna Netflix sehingga pendapatan ikut meningkat serta keberhasilan perusahaan melakukan efisiensi sehingga beban operasional juga turut menurun cukup signifikan. Netflix kemarin mengumumkan telah sukses menambah 9 juta pelanggan sepanjang kuartal III 2023.
Ke depan, perseroan berencana terus melakukan ekspansi dan memberikan program-program menarik serta peluncuran produk baru agar dapat mempertahankan atau bahkan menambah pangsa pasarnya dalam industri online streaming global. Perusahaan bertujuan untuk menembus pasar sekitar setengah miliar rumah tangga TV terhubung dan mendapatkan bagian dari pasar iklan senilai $180 miliar.
Bisa dibilang ini bukan musim yang baik bagi Tesla , marjin laba kotor menurun dari 25% pada periode yang sama tahun lalu menjadi 18%. Begitu pula dengan marjin laba bersih terdiskon nyaris 50% dari 15,3% menjadi hanya 7,9% pada laporan keuangan yang dirilis Kamis (19/10).
Mereka pun tidak mampu mencapai ekspektasi para analis. Laba per saham dan laba bersih dilaporkan berada di bawah estimasi sekitar 10%. Hasil ini tak luput dari kebijakan perseroan yang melakukan banting harga agar bisa mengirimkan kendaraan lebih banyak. Memang hal ini mendongkrak penjualan produk mobil Tesla namun margin keuntungan menjadi tipis.
Ke depan, CEO Tesla Elon Musk menyatakan akan tetap fokus pada tiga tujuan utama, yaitu pengurangan biaya produksi, investasi pada kecerdasan buatan (AI), dan memaksimalkan proyek yang sedang berjalan seperti robot pintar Optimus. Harapannya perseroan bisa terus menghasilkan arus kas bebas.
Bagikan artikel ini