The Week Ahead - Saham AS & Crypto 9 Oktober 2023

Hal yang Perlu Dipantau Pekan Ini

1. Q3 Earnings Season Dimulai, Sektor Finansial Siap Pamer Prestasi Keuangan

Musim perilisan laporan keuangan perusahaan kuartal III 2023 (Earnings Season) akan dimulai pekan ini yang diawali dengan hujan perilisan laporan keuangan dari perusahaan sektor keuangan ngetop AS seperti JPMorgan Chase & Co (JPM), Wells Fargo & Co (WFC), BlackRock Inc (BLK), dan Citigroup Inc (C). 

Keempat perusahaan tersebut dijadwalkan akan menerbitkan laporan keuangannya pada Jumat (13/10) dan diharapkan dapat memengaruhi nilai indeks saham S&P 500 di akhir pekan mengingat keempatnya memiliki nilai kapitalisasi pasar yang sangat besar.

Secara lebih rinci, Sobat Cuan bisa menyimak ringkasan estimasi laba per saham (EPS) kedua perusahaan tersebut pada tabel di bawah ini!

*disclaimer: rata-rata kenaikan diambil dari nilai sehari setelah rilis laporan keuangan selama 8 periode sebelumnya jika berhasil mengalahkan estimasi pasar

Transaksi Saham JPM di Sini!

Transaksi Saham BLK di Sini!

Transaksi Saham WFC di Sini!

Transaksi Saham C di Sini!

Selain tiga korporasi tersebut, Sobat Cuan juga bisa melihat jadwal lengkap emiten yang akan merilis laporan keuangannya pada minggu ini di tabel berikut!

2. The Fed Rilis Risalah Rapat, Kunci Penting Arah Kebijakan Moneter AS ke Depan

Bank sentral AS The Fed dijadwalkan akan menerbitkan risalah rapat (minutes of meeting) atas rapat FOMC terakhirnya pada Kamis (12/10).

Dalam rapat FOMC terakhir yang dihelat 19-20 September lalu, The Fed mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,25% hingga 5,5%. Namun, di saat yang sama, jajaran petinggi The Fed juga mengumbar nada hawkish setelah menyiratkan bahwa suku bunga acuan akan dipertahankan di level tinggi dalam waktu yang cukup lama.

Namun, analis percaya bahwa risalah tersebut akan memberi petunjuk yang lebih mendalam terkait apakah The Fed masih akan mempertahankan tingkat suku bunga acuannya mengingat tingkat inflasi tahunan AS per Agustus 2023 mencapai 3,7%, jauh lebih tinggi dari target The Fed di 2%.

Bagi investor, risalah rapat The Fed tersebut juga bisa memberi petunjuk mengenai arah dan prioritas kebijakan moneter AS ke depan yang biasanya sangat mempengaruhi pergerakan harga saham. Oleh karenanya, Sobat Cuan juga disarankan untuk memperhatikan perilisan risalah rapat tersebut.

3. Klaim Bantuan Pengangguran AS Diprediksi Naik Pekan Ini

Departemen ketenagakerjaan AS (US Department of Labor) akan mengumumkan data pengajuan klaim bantuan pengangguran (Initial Jobless Claim) pada Kamis (12/10). Pada perilisan tersebut, ekonom memperkirakan akan terdapat 208.000 pengangguran yang akan mengajukan bantuan tunakarya dari pemerintah AS di pekan ini, naik tipis dari sepekan sebelumnya 207.000 pengajuan.

Asal tahu saja, Initial Jobless Claim adalah indikator yang menggambarkan jumlah tunakarya yang mengajukan tunjangan pengangguran dari pemerintah lantaran sudah tidak memiliki pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan yang dirilis setiap pekan. Ekonom dan analis biasanya menggunakan data ini untuk mengukur kesehatan pasar tenaga kerja serta mencari sinyal mengenai kondisi ekonomi AS secara keseluruhan.

Jumlah klaim yang tinggi memberi isyarat bahwa situasi ekonomi AS sedang lesu. Begitu pun sebaliknya, jumlah pengajuan bantuan tunakarya yang menurun mengindikasikan ekspansi ekonomi AS.

4. S&P 500 Berpotensi Menguat Pekan Ini

Nilai indeks S&P 500 berpotensi menguat pada pekan ini jika ditinjau melalui analisis teknikal terbaru per Minggu (8/10). Potensi ini bisa terjadi setelah nilai S&P 500 perlahan bangkit setelah terlihat mengalami reversal tidak jauh setelah hampir menyentuh level psikologis 4.200.

Adapun salah satu katalis utama penguatan nilai S&P 500 pekan ini adalah tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang berpotensi terus melandai di pekan ini. Sebelumnya, investor berbondong-bondong memasuki pasar obligasi karena tingkat imbal hasil surat utang pemerintah AS bertenor 10 tahun sempat menyentuh 4,8% pada Selasa (3/10), alias rekor tertingginya dalam 16 tahun terakhir, dan sempat menjadi momok bagi pergerakan indeks S&P 500 pekan lalu.

Memang, S&P 500 juga sempat mengalami koreksi cukup dalam pada prapembukaan perdagangan Jumat (6/10) akibat data ketenagakerjaan yang tidak sesuai ekspektasi analis. Namun, S&P 500 akhirnya sukses menguat 1,18% atau berada di level 4.308 di penutupan perdagangan hari itu dan membuatnya memiliki level support kuat di 4.292.

Konsekuensinya, S&P 500 harus mempertahankan nilai lebih tinggi dari level tersebut untuk tetap berada pada tren kenaikan.

Transaksi Indeks S&P500 di Sini!

5. Kalender Penting Saham AS

6. Kalender Penting Crypto

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!