Support dan resistance adalah konsep dasar dalam analisis teknikal yang membantu trader mengidentifikasi potensi level-level harga di mana arah pergerakan pasar mungkin berubah.
Support: Support adalah level harga di mana harga suatu aset cenderung berhenti jatuh dan bahkan mungkin melambung kembali ke atas.
Hal ini terjadi karena pada harga yang lebih rendah, pembeli lebih cenderung masuk ke pasar dan meningkatkan permintaan sehingga mencegah harga untuk menurun lebih lanjut.
Resistance: Resistance mencerminkan level harga di mana suatu aset cenderung menghentikan gerakannya ke atas dan berpotensi berbalik arah.
Pada harga aset yang lebih tinggi, penjual lebih cenderung memasuki pasar dan menciptakan kelebihan pasokan yang dapat menghambat kenaikan harga lebih lanjut.
Penting untuk dicatat bahwa level support dan resistance bukan hanya hasil dari perhitungan matematis semata. Keduanya juga dipengaruhi oleh sisi psikologis manusia dan sentimen pasar.
Misalnya, ketika suatu aset mendekati level support yang telah mapan, trader yang melewatkan kenaikan harga awal mungkin melihatnya sebagai kesempatan beli. Aliran minat beli ini dapat menciptakan hambatan psikologis bagi penurunan harga lebih lanjut.
Sebaliknya, ketika harga aset mendekati level resistance, trader yang sebelumnya melakukan aksi beli mungkin memutuskan untuk menjual asetnya dan mengambil keuntungan. Keinginan kolektif trader untuk menjual aset pada harga tertentu tersebut dapat menciptakan hambatan psikologis terhadap pergerakan ke atas.
Reaksi pedagang terhadap level ini seringkali menjadi ramalan yang benar-benar terjadi. Semakin banyak peserta yang mengamati dan bertindak berdasarkan level support atau resistance, maka semakin besar pula dampak mereka terhadap pergerakan harga. Oleh karenanya, kedua level ini memiliki peran signifikan di mata komunitas trader.
Setelah "zona" support dan resistance ditetapkan, level tersebut dapat digunakan trader sebagai titik masuk atau keluar dari pasar.
Ketika harga mencapai area support dan resistance sebelumnya, salah satu dari dua hal akan terjadi.
Biasanya, harga akan memantul dan kembali ke level sebelumnya atau harga akan menembus dua area tersebut dan melanjutkan arah berikutnya. Ketika ini terjadi, level resistance sebelumnya maka akan berubah menjadi area support untuk reli harga baru.
Patut diingat bahwa level support dan resistance tidak diwakili oleh satu titik harga yang pasti, tetapi seringkali merupakan sebuah zona atau rentang. Selain itu, level ini juga tidak bersifat tetap lantaran mereka dapat berkembang seiring berubahnya kondisi pasar antar waktu.
Dalam contoh sebelumnya, level support dan resistance ditampilkan sebagai titik harga konstan, yang diwakili garis horizontal statis. Namun, pada kenyataannya, support dan resistance bisa dinamis dan trader bisa menggunakan garis tren dan Moving Average untuk menunjukkan area support dan resistance.
Ketika pasar mengalami tren kuat atau bergerak ke satu arah tertentu, garis tren bisa menjadi indikator support dan resistance yang lebih baik daripada garis horizontal. Setiap kali harga mendekati garis tren support, harga akan cenderung memantul dari garis tersebut dan melanjutkan apresiasi harga.
Seperti tercermin dari contoh di bawah ini, Indeks S&P 500 menunjukkan sentimen bullish jangka menengah.
Selama kurun satu hari atau seminggu, nilainya cenderung berfluktuasi. Melihat hal ini, pasar mungkin bereaksi berlebihan sehingga penjual pun akan masuk ke pasar dan menurunkan nilai indeks tersebut.
Namun secara keseluruhan, pasar tetap bullish dan harga terus memantul dari garis tren support.
Level support resistance dapat bersifat dinamis, yaitu mereka tidak perlu ditetapkan pada level harga yang konstan.
Sama seperti garis tren ang dapat berfungsi sebagai area support, Moving Average juga dapat berfungsi sebagai area support dan resistance. Hal ini mengingat Moving Average adalah garis yang terus berubah yang berfungsi untuk "menghaluskan" data harga di masa lalu.
Grafik di atas memperlihatkan bahwa Moving Average berfungsi sebagai area support selama tren harga naik, namun berfungsi sebagai area resistance saat tren harga menurun. Para trader biasanya bereksperimen dengan kerangka waktu Moving Average hingga mereka menemukan satu kerangka waktu yang cocok.
Salah satu cara untuk menentukan support resistance adalah melalui penggunaan Pivot Points. Adapun sebuah Pivot Point menunjukkan rata-rata harga kemarin, yang didefinisikan sebagai rata-rata dari harga intrahari terendah dan tertinggi di hari sebelumny serta harga penutupannya.
Berdasarkan Pivot Point ini, trader biasanya akan menciptakan tiga set garis support dan resistance . Kemudian, ia akan membandingkan harga hari ini dengan garis support dan resistance yang didasarkan pada harga "rata-rata" di hari sebelumnya.
Tingkat-tingkat Pivot Point ini dapat digunakan trader sebagai dasar untuk menentukan kapan harus masuk atau keluar dari pasar.
Sebagai contoh, seorang trader mungkin memilih untuk menginstruksikan aksi jual tepat di bawah R1, R2, R3. Jika indikator lain menunjukkan bahwa price action sangat bullish, maka ia mungkin memilih untuk menempatkan lebih banyak order jual di tingkat R3 yang lebih tinggi agar bisa mendapatkan keuntungan lebih.
Sebaliknya, trader yang berpikir bahwa harga mungkin memantul dari tingkat support mungkin memilih untuk menempatkan order beli tepat sebelum tingkat Support S1, S2, S3. Sebagai alternatif, seorang trader yang ingin membatasi risiko depresiasi harga mungkin menempatkan stop-loss tepat setelah S1, S2, S3.
Kamu bisa memanfaatkan Pivot Points dan garis support serta resistance di Aplikasi Pluang.
Untuk menemukannya, kamu hanya perlu mengunjungi salah satu halaman aset manapun di aplikasi Pluang lalu klik tab "Technicals". Gulirkan layar ke bawah untuk menemukan level support dan resistance serta Pivot Point.
Cara lain untuk menentukan support adalah melalui Fibonacci Retracement dan ekstensinya.
Tingkat Fibonacci dibuat dengan mengambil dua titik signifikan pada grafik, yang biasanya merupakan titik harga tertinggi atau terendah absolut. Sebuah seri tingkat harga kemudian dibuat di antara kedua titik ini yang dapat berfungsi sebagai garis support dan resistance.
Secara lebih detail, garis tersebut akan digambar pada 23,6%, 38,2%, 61,8%, dan 78,6% dari jarak antara titik tertinggi dan terendah harga aset. Trader juga bisa memperhatikan garis 50%, meskipun secara teknis ini bukan didasarkan pada seri angka Fibonacci.
Range Trading adalah strategi yang berkembang di pasar dengan rentang harga yang jelas dan sudah diketahui.
Trader yang menerapkan pendekatan ini mengidentifikasi tingkat support dan resistance tertentu yang terdapat fluktuasi harga aset di dalamnya. Hal ini bertujuan agar trader dapat membeli aset dekat tingkat support dan menjualnya ketika harga aset mendekati tingkat resistance.
Seiring harga aset berayun terus menerus dalam rentang support resistance yang dimaksud, maka trader dapat memanfaatkannya untuk mendulang untung dari kondisi tersebut.
Sebagai contoh, anggap saja sebuah harga saham memiliki tingkat support di US$50 dan tingkat resistance di US$60. Trader yang melakukan Range Trading akan membeli saham ketika mendekati US$50 dan menjualnya ketika mendekati US$60.
Dengan berulang kali masuk dan keluar posisi dalam rentang ini, trader dapat mendapatkan keuntungan dari perilaku harga
Breakout Trading adalah strategi trading yang berkutat pada identifikasi momentum kritis ketika harga aset menembus level support atau resistance yang sudah matang.
Ketika Breakout terjadi, hal itu menandakan terjadinya perubahan pada sentimen pasar dan dapat mengarah pada keberlanjutan arah harga aset sesuai dengan arah Breakout-nya. Trader yang menggunakan strategi ini bertujuan untuk memanfaatkan momentum yang dihasilkan oleh Breakout.
Sebagai contoh, bayangkan sebuah skenario di mana pasangan mata uang di pasar valuta asing (currency pair) secara konsisten menghadapi resistance di US$1,20.
Setelah harga melebihi level ini, trader yang menggunakan strategi Breakout Trading akan memanfaatkan kesempatan ini untuk memasuki posisi beli dengan harapan bahwa harga aset akan bergerak lebih lanjut ke atas. Dengan mengikuti momentum Breakout, trader dapat berpotensi memperoleh cuan yang signifikan.
Trendline Trading adalah strategi trading dengan menggambar garis tren di grafik harga untuk mengidentifikasi pola support dan resistance.
Garis tren digambar dengan menghubungkan titik tertinggi atau terendah harga yang berurutan, sehingga memberikan gambaran mengenai lintasan tren yang sedang berlangsung. Trader yang menggunakan strategi ini akan memasuki pasar ketika harga bertautan dengan garis tren, yang sekaligus mengonfirmasi bahwa tren tersebut akan terus berlanjut.
Sebagai contoh, anggap saja bahwa harga sebuah saham mengalami tren naik dengan pergerakan harga yang sering memantul dari garis tren yang terus meningkat.
Melihat kondisi ini, trader yang menggunakan strategi Trendline Trading akan memantau saat harga menyentuh atau memantul dari garis tren. Titik-titik ini berfungsi sebagai sinyal masuk yang potensial dan memungkinkan trader untuk menyelaraskan posisi mereka dengan tren yang sedang berlangsung.
Angka bulat, seperti tingkat harga yang berakhir dengan kelipatan 10 atau 100, seringkali berfungsi sebagai support dan resistance utama.
Ada banyak alasan praktis terkait hal tersebut. Salah satunya, banyak trader secara sengaja membulatkan angka ke angka bulat terdekat karena lebih mudah diingat.
Selain itu, banyak institusi melakukan trading di angka bulat seperti US$50,00, bukan di angka seperti misalnya US$50,05. Karena begitu banyak trading yang ditempatkan pada level ini, maka support dan resistance mungkin sangat terjadi pada angka-angka ini.
Untuk memastikan bahwa kamu tidak bersaing dengan orang lain pada level harga pada angka bulat, maka kamu harus melakukan trading sedikit di atas atau di bawah angka tersebut. Misalnya, jika kamu ingin menempatkan order beli saham di US$50,03 maka kamu bisa membelinya di harga US$50,00.
Trader harus mengukur kekuatan level support dan resistance untuk menentukan apakah harga akan memantul dari dua garis tersebut atau justru menembusnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti berikut:
Jumlah "Ujian" Harga: Semakin sering sebuah level harga diuji dan bertahan di satu level tertentu, maka semakin kuat pula level harga tersebut dijadikan sebagai level support atau resistance.
Kekuatan Pergerakan Harga Sebelumnya: Pergerakan yang tajam sebelum harga mencapai level support atau resistance menandakan tekanan beli atau jual yang lebih kuat. Hal ini menekankan pentingnya level tersebut sebagai support atau resistance.
Volume: Volume trading yang lebih tinggi di dekat level support atau resistance menunjukkan ketertarikan pasar yang meningkat. Hal itu pun memperkuat signifikansi kedua level tersebut sebagai support atau resistance.
Jangka Waktu: Level support dan resistance yang bertahan selama jangka waktu yang lebih lama, seperti grafik mingguan atau bulanan, cenderung memiliki pengaruh dan relevansi yang lebih besar.
Support adalah level harga di mana harga suatu aset cenderung berhenti jatuh dan bahkan mungkin melambung kembali ke atas.
Sementara Resistance mencerminkan level harga di mana suatu aset cenderung menghentikan gerakannya ke atas dan berpotensi berbalik arah.
Ketika level support atau resistance tertembus, hal ini menandakan perubahan signifikan dalam sentimen pasar.
Penembusan di atas resistance menunjukkan potensi momentum naik, sementara penembusan harga ke bawah support dapat mengindikasikan potensi tren menurun. Trader sering melihat peristiwa tersebut sebagai peluang untuk masuk atau keluar pasar, tergantung pada arah Breakout dan konfirmasi berdasarkan indikator lainnya.
Kekuatan level support atau resistance dievaluasi berdasarkan sejumlah faktor, yakni jumlah "sentuhan" harga aset terhadap satu tingkat harga tertentu, kekuatan pergerakan harga sebelumnya, volume trading, dan jangka waktu.
Trading berdasarkan support dan resistance melibatkan identifikasi level-level harga penting pada grafik harga. Berikut adalah strategi mudahnya:
Identifikasi Level: Tentukan level support dan resistance yang telah terbentuk menggunakan data harga historis.
Konfirmasi Tren: Analisis tren pasar keseluruhan untuk menyelaraskan strategi trading dengan tren harga yang terjadi saat ini.
Entry dan Exit: Pertimbangkan membeli di dekat support dalam tren naik dan menjual di dekat resistance saat tren turun. Pasang order stop-loss tepat di luar level ini untuk manajemen risiko.
Indikator Konfirmasi: Gunakan indikator teknikal seperti Moving Average, garis tren, dan pola candlestick untuk memvalidasi strategi trading yang potensial.
Level support dan resistance adalah buah dari psikologis pelaku pasar.
Support mencerminkan level harga di mana trader akan masuk ke pasar, sehingga harga aset pun kemungkinan tidak akan terjatuh lebih dalam lagi. Saat harga aset mendekati level support, trader akan membeli aset karena mungkin telah melewatkan kesempatan beli di masa lalu.
Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga di mana trader kemungkinan akan menjual asetnya, sehingga mencegah harga aset untuk meningkat lebih lanjut.
Pada skenario ini, trader akan segera menjual asetnya ketika harga aset mendekati level resistance karena mereka melewatkan kesempatan jual di masa lampau.
Perilaku kolektif pelaku pasar tersebut mempengaruhi dinamika pergerakan harga, sehingga support dan resistance adalah hal yang esensial bagi analisis pasar.
Kamu dapat memanfaatkan Pivot Point dan level support dan resistance di aplikasi Pluang dengan mengunjungi halaman aset mana pun dan klik tab “Technicals”.
Di bagian “Support dan Resistance”, kamu akan menemukan Pivot Points dan level support dan resistance terkait.
Cara lain untuk mengakses fitur support dan resistance di Pluang adalah dengan mengklik fitur grafik teknikal.
Kamu tinggal mengunjungi ke halaman aset manapun dan klik ikon grafik teknikal (yang diwakili oleh satu garis merah dan garis hijau) yang terletak di sisi paling kanan dari keterangan waktu pada grafik harga.
Setelah itu, kamu akan mendarat di laman TradingView dan bisa melihat seluruh indikator teknikalnya. Hal ini akan memungkinkanmu untuk menggambar garis support, menggambar Moving Average, dan menunjukkan Fibonacci Retracement.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini