Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Pelajari

13. Memilih Kerangka Waktu yang Tepat Untuk Analisis Teknikal
shareIcon

13. Memilih Kerangka Waktu yang Tepat Untuk Analisis Teknikal

4005 dilihat·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
memilih kerangka waktu yang tepat untuk analisis teknikal

Dalam analisis teknikal, pelaku pasar bisa memvisualisasikan pergerakan harga aset berdasarkan kerangka waktu yang bermacam-macam, mulai dari hitungan detik hingga tahunan. Hanya saja, kerangka waktu apakah yang paling tepat digunakan untuk analisis teknikal?

13.1 Bagaimana Cara Memilih Kerangka Waktu Trading yang Tepat?

Investor kawakan mungkin sudah bisa menentukan kerangka waktunya sendiri dalam analisis teknikal. Hanya saja, investor pemula mungkin masih kewalahan dalam melakukan hal tersebut.

Tapi, jangan sedih, Sobat Cuan! Sebab, kamu bisa mengetahui cara memilih kerangka waktu dalam analisis teknikal secara mudah melalui langkah berikut!

Pertama, kamu harus ingat bahwa tidak ada satu kerangka waktu tertentu yang dianggap terbaik dalam melakukan analisis teknikal. Hal itu, tentu saja, tergantung dengan gaya trading-mu.

Gaya trading sendiri sangat tergantung dengan seberapa faktor. Misalnya, berapa lama waktumu dalam menggenggam aset tersebut atau seberapa sering kamu meluangkan waktumu untuk melakukan trading. Nah, gunakan faktor-faktor ini ketika memilih kerangka waktu trading yang cocok.

Sebagai contoh, anggap saja kamu adalah trader yang bisa menolerir volatilitas harga yang cepat dan punya banyak waktu luang dalam melakukan trading. Sehingga, kamu bisa memilih kerangka waktu yang pendek ketika trading karena bisa cepat mengambil keputusan dengan cepat.

Sebaliknya, kerangka waktu yang panjang dipilih oleh pelaku pasar yang senang "berkawan" dengan waktu. Kelompok pelaku pasar seperti ini biasanya tidak mau, atau justru enggan, memantau grafik harga dalam periode yang lama.

Sebagai rangkuman, berikut adalah pilihan kerangka waktu yang digunakan trader berdasarkan karakteristiknya masing-masing.

  1. Trader jangka panjang. Trader golongan ini bisa menggunakan time frame harian, mingguan, atau lebih panjang lagi. Grafik tersebut bisa memberikan trader perspektif jangka panjang mengenai pergerakan harga asing.
    Kelebihannya, trader tak perlu memantau pasar atau sering-sering memeriksa grafik harga. Sehingga, mereka bisa memiliki banyak waktu untuk menentukan keputusan trading dan tidak terpengaruh oleh distorsi harga jangka pendek.
    Namun kekurangannya, mereka tidak bisa cepat-cepat mendulang cuan ketika pasar tengah bergejolak.
  2. Trader jangka pendek. Mereka biasanya menggunakan grafik 30 menit, grafik per jam, atau grafik per dua jam atau enam jam sebagai bahan analisis mereka.
    Kelebihannya, trader jangka pendek bisa menangkap beberapa kesempatan trading dengan cepat ketimbang trader jangka panjang. Selain itu, mereka juga bisa menghindari dampak kerugian jangka panjang dalam trading.
    Namun kekurangannya, trader jangka pendek harus menanggung biaya trading yang lebih besar dari trader jangka panjang.
  3. Trader intrahari (intraday). Mereka biasanya menggunakan grafik trading per menit lantaran bisa memperlihatkan dinamika harga dengan cepat. Sehingga, mereka bisa masuk dan keluar pasar di hari yang sama.
    Kelebihannya, mereka bisa menemukan banyak kesempatan trading dalam sehari. Sementara itu, kekurangannya, mereka harus membayar ongkos trading yang lebih mahal dan cenderung bereaksi berlebihan terhadap distorsi pasar dan sinyal-sinyal palsu.

13.2 Multi-Time Frame Analysis

Salah satu strategi dalam memilih kerangka waktu dalam trading adalah melihat beberapa time frame dalam waktu bersamaan. Nah, strategi ini biasa disebut dengan multi-time frame analysis.

Multi-time frame analysis adalah proses dalam melihat pergerakan aset di periode yang berbeda-beda. Tujuannya, agar trader bisa melihat pergerakan harga aset secara umum dengan menggunakan time frame jangka panjang. Namun, mereka bisa memilih titik keluar-masuk pasar dengan membaca time frame jangka pendek untuk mendulang cuan sesegera mungkin.

Trader biasanya menggunakan teknik analisis ini ketika trading valuta asing, pasar saham, hingga aset kripto. Mereka umumnya menggunakan time frame 1 menit untuk kerangka waktu paling pendek dan time frame satu bulan untuk time frame jangka panjang.

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Pelajari Materi Lainnya

cards
Pemula
Diversifikasi 101

Salah satu konsep penting dalam investasi adalah...

no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1