Weekly Review - Saham AS 25 Oktober 2024

1. Pengajuan Tunjangan Pengangguran di AS Turun, tapi Jumlah Penerima Capai Meroket

• Jumlah aplikasi tunjangan pengangguran di AS menurun menjadi 227.000.
• Total penerima tunjangan meningkat menjadi 1,9 juta, tertinggi sejak 2021.
• Fed menurunkan suku bunga untuk mendukung pasar tenaga kerja yang melemah.
• Inflasi mendekati target 2% Fed.
• Meski ada tanda perlambatan, perekrutan pada bulan September tetap kuat dengan 254.000 pekerjaan baru.

2. Kepala IMF Ingatkan Risiko Ekonomi Global Terjebak Pertumbuhan Lambat dan Utang Tinggi

• Kepala IMF memperingatkan risiko ekonomi global terjebak dalam pertumbuhan lambat dan utang tinggi.
• Ekonomi global diproyeksikan tumbuh anemik sebesar 3,2% pada tahun ini.
• Utang pemerintah global diperkirakan mencapai $100 triliun, setara dengan 93% dari output ekonomi global.
• China didesak untuk melakukan reformasi ekonomi, mengurangi ketergantungan pada ekspor, dan memperkuat konsumsi domestik.
• Pertumbuhan ekonomi China diperkirakan melambat menjadi 4,8% pada 2024 dan 4,5% pada 2025.
• IMF menyatakan bahwa inflasi global mulai terkendali tanpa memicu resesi.

3. Ketidakpastian Pemilu AS Picu Kekhawatiran Bisnis, Ancam Pertumbuhan Ekonomi Nasional

• Pemilu AS tahun ini menciptakan ketidakpastian yang tinggi bagi bisnis, terutama karena perbedaan besar antara dua kandidat presiden dalam hal kebijakan pajak dan regulasi.
• Kontrol atas Kongres juga mempengaruhi kemungkinan kandidat presiden dapat mewujudkan agenda mereka.
• Survei menunjukkan peningkatan kecemasan di kalangan pemilik bisnis kecil, dengan banyak yang menunda atau membatalkan rencana investasi.
• Ketidakpastian ini berdampak negatif pada pertumbuhan pendapatan, investasi, dan lapangan kerja, meskipun dampaknya diperkirakan akan berkurang setelah arah kebijakan lebih jelas.
• Selain ketidakpastian pemilu, bisnis juga menghadapi ketidakpastian terkait suku bunga dan ketentuan perpajakan, yang menambah kesulitan mereka.

4. Penjualan Rumah Bekas AS Jatuh ke Level Terendah 14 Tahun, Harga Tetap Tinggi

• Penjualan rumah bekas AS turun 1% pada September, mencapai level terendah sejak 2010.
• Suku bunga hipotek tinggi dan harga rumah membuat pasar perumahan lesu.
• Pasokan rumah membaik, tapi rumah entry-level masih langka.
• Ekonom memperkirakan pasar perumahan tetap lesu hingga 2025 tanpa pemotongan besar oleh Fed.
• Penjualan rumah bekas turun 3,5% secara tahunan, termasuk penurunan 1,7% di wilayah Selatan akibat Badai Helene di Florida.

5. Oppo Perkuat AI dengan Kolaborasi Google dan Microsoft untuk Smartphone Flagship

• Oppo berkomitmen pada pengembangan AI dengan melakukan pembicaraan mingguan dengan Google dan Microsoft.
• AI generatif menjadi fokus banyak perusahaan teknologi, termasuk Oppo, yang ingin memanfaatkan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
• Sekitar 60% pengiriman Oppo berasal dari pasar luar negeri, dan mereka menduduki peringkat keempat dalam pengiriman smartphone secara global.
• Oppo akan meluncurkan ponsel flagship baru yang dilengkapi dengan alat AI dari Google dan Microsoft.
• Oppo berencana mengintegrasikan AI ke dalam proses manufakturnya, yang dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi produksi.
• Perusahaan memproyeksikan pengiriman smartphone dengan AI generatif akan meningkat pesat dalam beberapa tahun ke depan.

Beli Saham GOOG di Sini!

Beli Saham MSFT di Sini!

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!