Trading adalah kegiatan cari cuan di pasar aset. Namun, seperti apa konsep dasar trading? Dan aset apa yang jadi objek trading?
Trading adalah kegiatan jual-beli aset di pasar keuangan dengan tujuan untuk mendapatkan untung. Dalam kegiatan ini, seluruh pelakunya, baik penjual atau pembeli, melakukan transaksi secara sukarela berbasiskan pergerakan harga yang terjadi di pasar.
Sobat Cuan mungkin mengasosiasikan trading dengan saham. Namun, selain itu, terdapat pula jenis aset lain yang menjadi objek trading antara lain valuta asing, surat utang, hingga aset kripto.
Pelaku trading, atau disebut trader, umumnya mendapatkan untung jika berhasil menjual asetnya dengan harga jual lebih tinggi dibanding harga beli. Begitu pun sebaliknya. Ia akan mendera kerugian jika menjual asetnya di harga yang lebih rendah dari harga belinya.
Konsep dasar perubahan harga aset tersebut adalah perubahan permintaan-penawaran di pasar. Semakin banyak permintaan aset, dengan asumsi ceteris paribus, maka harga aset semestinya menanjak. Begitu pula sebaliknya.
Nah, karena untung-ruginya didasarkan pada fluktuasi harga aset, maka trading adalah kegiatan yang berisiko. Implikasinya, trader harus menerapkan rencana trading, mitigasi risiko, serta persiapan strategi yang matang sebelum melakukannya.
Baca Juga: Simak 10 Tips Menyusun Trading Plan bagi Pemula Berikut!
Meski sama-sama melibatkan proses jual-beli aset, trading tidak bisa disebut sebagai investasi. Perbedaan mendasarnya adalah tujuan kegiatan.
Seorang trader aktif melakukan trading di pasar dengan tujuan untuk menggaet margin keuntungan yang besar. Sementara itu, investasi sendiri merupakan cara bagi seseorang untuk mencapai tujuan keuangannya di masa depan.
Oleh karenanya, intensitas jual-beli aset trader mungkin akan lebih kencang dibanding investor.
Selain itu, perbedaan lainnya terletak pada ilmu analisis yang digunakan,
Trader mengandalkan kemampuan analisis teknikal untuk menentukan momentum terbaik saat jual beli agar memperoleh margin optimal. Di sisi lain, investor lebih condong menggunakan analisis fundamental ketika menentukan keputusan berinvestasinya.
Hal ini disebabkan karena keduanya mengandalkan analisis-analisis tersebut untuk tujuan yang berbeda pula.
Di satu sisi, trader menggunakan ilmu analisisnya untuk menentukan momentum tepat dalam jual-beli aset yang bisa memberikan cuan mumpuni. Namun di sisi lain, investor menggunakan analisisnya untuk memilih aset potensial yang dapat memberikan return lebih baik di jangka panjang.
Baca Juga: Jangan Keliru, Ini Beda Risiko Trading Saham dengan Investasi Saham!
Gaya trading berkaitan dengan lama periode trader menahan aset saat trading. Secara umum, terdapat empat jenis gaya trading, yaitu;
Position Trader dapat menahan kepemilikan aset selama beberapa bulan hingga tahun hingga harga aset mencapai posisi yang ditargetkan.
Swing Trader hanya memerlukan waktu selama beberapa hari hingga minggu sejak membeli hingga menjual kembali kepemilikan asetnya.
Day Trader melakukan jual-beli aset yang sama dalam jangka waktu sehari. Trader dengan gaya ini tidak menyimpan aset pada portofolionya hingga keesokan hari. Bahkan, sebelum penutupan pasar, Day Trader sudah menjual seluruh kepemilikan asetnya.
Scalp Trader dapat memperoleh margin keuntungan dari jual beli dalam hitungan detik hingga menit saja. Trader harus memiliki daya analisis, respons yang baik, psikologis yang sehat dan tentunya broker yang tanggap untuk dapat menjalankan scalp trading yang efektif.
Terdapat beberapa jenis trading yang bisa kamu lakukan berdasarkan pasar aset pilihan kamu, diantaranya stock trader, foreign exchange trader, future trader, dan cryptocurrency trader.
Trader saham atau stock trader melakukan aktivitas jual belinya pada pasar saham. Strateginya dengan membeli saham saat harganya murah dan menjualnya saat harganya naik. Kemudian, trader memperoleh margin dari selisih harga jual beli saham tersebut.
Tiap negara memiliki pasar sahamnya sendiri. Di Indonesia, trading saham difasilitasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, beberapa negara memiliki lebih dari satu pasar saham yang bisa dimanfaatkan oleh trader.
Tak hanya saham, Sobat Cuan pun bisa membeli produk lain seperti indeks di pasar tersebut. Meski terdengar sederhana, stock trader harus jitu menganalisis pola harga lewat instrumen analisis teknikal sekaligus menganalisis fundamental perusahaan dan perekonomian secara keseluruhan.
Selain saham, instrumen populer lainnya yang juga menjadi objek trading adalah valuta asing. Dalam kegiatan ini, trader akan membandingkan satu mata uang dengan mata uang lain dan melihat pergerakan kursnya antar waktu.
Strateginya sama saja, yakni dengan membeli valuta asing saat kursnya terbilang murah dan kemudian menjualnya kembali saat nilainya lebih mahal.
Pasangan mata uang asing dua negara yang menjadi objek trading terus berfluktuasi sepanjang 24 jam dalam sehari. Selain itu, mata uang kerap dipengaruhi oleh isu geopolitik dan perkembangan ekonomi global. Karenanya, menjadi forex trader membutuhkan keterampilan dan daya tahan yang baik di samping daya analisis dan pengetahuan yang cukup.
Trading pasar berjangka identik dengan komoditas sebagai objek transaksinya. Salah satu komoditas yang paling populer adalah emas.
Dalam kegiatan ini, trader mendapat cuan dari margin kontrak berjangka komoditas yang diperdagangkan.
Tak hanya wajib memahami isi kontrak, trader juga harus menguasai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu komoditas. Misalnya saja nilai tukar mata uang berikut kondisi ekonomi global yang sangat memengaruhi harga emas.
Aset kripto adalah instrumen trading yang baru populer sekitar satu dasawarsa terakhir. Di pasar ini, trader bisa mendapatkan untung dari kenaikan harga aset kripto dan memperoleh buntung jika harga aset kriptonya melandai.
Hanya saja, pasar kripto punya pamor sebagai pasar paling fluktuatif sejagat. Harganya bisa naik-turun dengan sangat kencang dan pasarnya pun aktif 24 jam dalam sehari. Sehingga, dengan strategi yang tepat, pelakunya bisa mengantongi cuan jumbo. Namun, jika ketiban apes, maka trader bisa berujung mendapatkan mimpi buruk lantaran bisa mendapatkan rugi besar.
Namun, apapun jenis aset yang kamu trading-kan, kamu harus punya persiapan, strategi, dan ilmu yang mumpuni ya, Sobat Cuan!
Baca Juga: 6 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Algo Trading Kripto
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Investopedia, Ig.com
Bagikan artikel ini