Return adalah istilah investasi yang familiar di telinga investor. Ketahui lebih lanjut mengenai Return di sini!
Return, dalam konteks investasi, adalah istilah yang merujuk pada pengembalian atau kerugian berinvestasi selama periode tertentu.
Return bisa dinyatakan dalam bentuk nominal, yakni uang yang dihasilkan atau hilang yang tercermin dalam perubahan nilai mata uang dalam satu jangka waktu khusus. Namun, selain itu, Return juga bisa dinyatakan dalam bentuk persentase, yang dihitung berdasarkan rasio laba terhadap "modal awal" investasi.
Hanya saja, definisi Return pada akhirnya tergantung dengan persepsi investor. Pasalnya, terdapat sebagian investor yang menghitung Return berdasarkan nilai laba berbanding modal investasi. Namun, terdapat pula sebagian lain yang mengukurnya berbasis nilai laba setelah pajak, inflasi, dan beban lain terhadap modal investasi awal sang investor.
Baca Juga: Apa Benar Inflasi Selalu Mengancam Return Indeks S&P 500?
Investor memperoleh Return dari berbagai kegiatan, di mana masing-masing aktivitas tersebut memiliki nama jenis Return-nya masing-masing. Nah, contoh kegiatan yang bisa mendulang Return adalah sebagai berikut!
Melalui kegiatan menabung, investor dapat mendulang Return yang disebut dengan bunga tabungan. Konsep bunga sendiri adalah "balas jasa" kepada nasabah karena telah mempercayakan uangnya kepada pihak perbankan. Nantinya, pihak perbankan akan menyalurkan dana nasabah sebagai kredit ke debitur.
Di samping itu, bunga biasanya dihitung per tahun. Sehingga, investor sudah memiliki gambaran mengenai besaran Return yang bisa ia dapatkan sejak awal menabung.
Di samping menabung, masyarakat juga bisa mendulang Return dari investasi di instrumen aset seperti saham, emas, atau aset kripto. Dari kegiatan ini, investor bisa memperoleh dua jenis Return, yakni dividen dan capital gain.
Sekadar informasi, dividen adalah porsi tertentu atas laba perusahaan terbuka yang didistribusikan kepada pemegang saham. Biasanya, investor akan menerima dividen dalam bentuk tunai yang diperoleh setahun sekali.
Sementara itu, capital gain adalah keuntungan yang didapat investor jika menjual aset lebih mahal dibanding harga belinya. Sebagai contoh, seorang investor membeli saham A satu lembar senilai US$100. Sepekan kemudian, ia menjual saham tersebut ketika harganya menyentuh US$120 per lembar. Nah, dengan demikian, maka ia memperoleh capital gain senilai US$20.
Return sendiri dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis. Berikut adalah jenis-jenis Return yang umum diketahui investor!
Nominal Return adalah keuntungan atau kerugian bersih dari hasil investasi yang dinyatakan dalam mata uang sebelum dilakukan dilakukan penyesuaian pajak, biaya, dividen, inflasi, atau beban lainnya. Return jenis ini dapat dihitung dengan memperhitungkan perubahan nilai investasi selama periode waktu tertentu.
Sebagai contoh, jika sebuah investasi menghasilkan Return selama 10% dalam kurun setahun, maka artinya investasi tersebut menghasilan Nominal Return sebesar 10%
Sementara itu, Real Return adalah nilai Return yang disesuaikan dengan faktor lain seperti inflasi dan pajak. Dengan kata lain, Real Return adalah imbal hasil "bersih" yang benar-benar bisa dikantongi investor.
Real Return merupakan indikator yang berguna bagi investor. Pasalnya, ia mencerminkan seberapa besar kekuatan daya beli yang dihasilkan dengan berinvestasi di satu aset tertentu. Apalagi, nilai daya beli atas Return di tahun ini dan tahun depan bisa berbeda jauh lantaran turunnya nilai uang akibat inflasi.
Selain menunjukkan nilai pengembalian investasi, Return juga bisa digunakan sebagai ukuran atas seberapa efektif investasi yang dikelola investor. Nah, hal itu dapat diketahui melalui rasio-rasio Return yang terdiri sebagai berikut!
ROI atau laba atas investasi merupakan pengembalian yang dinyatakan sebagai persentase. ROI dihitung dengan cara membagi pengembalian uang investor dengan jumlah investasi awal.
Ini merupakan rasio profitabilitas yang dihitung sebagai pendapatan bersih dibagi dengan rata-rata ekuitas pemegang saham. ROE diukur dari berapa banyak pendapatan bersih yang dihasilkan dari investasi saham.
ROA adalah rasio profitabilitas yang dihitung sebagai laba bersih dibagi rata-rata total aset yang mengukur berapa banyak laba bersih yang dihasilkan untuk setiap uang yang diinvestasikan dalam aset. Rumusnya adalah total aset dibagi dengan ROA.
Dengan mengetahui Return, investor bisa menentukan pilihan sebelum berinvestasi. Mereka dapat menimbang apakah harus berinvestasi di satu aset tertentu dengan melihat pada Return yang ditawarkan.
Di samping itu, Return juga bisa membantu investor untuk menentukan rencana investasi jangka panjang. Sebagai contoh, jika seorang investor mengejar Return 30% dalam lima tahun mendatang, maka ia harus memilih satu atau beberapa instrumen investasi yang menghasilkan imbal hasil di angka tersebut.
Terakhir, investor juga bisa menggunakan Return sebagai evaluasi investasi. Dengan kata lain, sang investor bisa mengubah strategi investasinya di tengah jalan jika Return yang dihasilkan selama ini tak sesuai harapan.
Baca Juga: Holding Period Return, Formula Cuan Investasi dalam Periode Tertentu
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Investopedia, Forbes
Bagikan artikel ini