Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Kamus

Solana
shareIcon

Solana

0  dilihat·Waktu baca: 5 menit
shareIcon
Solana

Solana adalah sebuah platform blockchain yang didesain untuk menjadi tuan rumah bagi aplikasi yang terdesentralisasi dan memiliki skalabilitas.

Apa itu Solana (SOL)?

Solana adalah sebuah platform blockchain yang dirancang untuk menjadi tuan rumah bagi aplikasi yang terdesentralisasi dan memiliki skalabilitas. Didirikan pada tahun 2017, Solana menjadi proyek sumber terbuka yang saat ini dijalankan oleh Solana Foundation yang berbasis di Jenewa, Swiss, sementara blockchainnya dibangun oleh Solana Labs yang berbasis di San Francisco.

Solana jauh lebih cepat dalam hal jumlah pemrosesan transaksi dan memiliki biaya transaksi yang jauh lebih rendah daripada blockchain saingannya seperti Ethereum. Mata uang kripto yang berjalan di blockchain Solana, yang juga dinamai Solana (SOL), melonjak hampir 12.000% pada tahun 2021 dan, pada satu titik, memiliki kapitalisasi pasar lebih dari $75 miliar, menjadikannya salah satu mata uang kripto terbesar pada saat itu.

Terlepas dari popularitasnya, SOL tidak luput dari kejatuhan nilai pada tahun 2022. Pada 29 Desember 2022, SOL turun menjadi sekitar $3,63 miliar dalam kapitalisasi pasar. Satu tahun kemudian, SOL berhasil memulihkan hampir setengah dari kapitalisasi pasarnya yang hilang.

Sejarah Solana

Salah satu Pendiri Solana, Anatoly Yakovenko, pernah memiliki pengalaman kerja di bidang desain sistem terdistribusi untuk perusahaan teknologi terkemuka seperti Qualcomm Incorporated (QCOM). Pengalaman ini membuatnya sadar bahwa pendokumentasian waktu yang andal dapat menyederhanakan sinkronisasi jaringan, dan ketika hal itu terjadi, jaringan yang dihasilkan secara eksponensial akan menjadi lebih cepat, dimana satu-satunya kendala adalah bandwidth.

Yakovenko menduga bahwa menggunakan proof-of-history akan mempercepat blockchain secara luar biasa dibandingkan dengan sistem blockchain tanpa waktu, seperti Bitcoin dan Ethereum. Sistem-sistem ini kesulitan untuk meningkatkan skala melebihi 15 transaksi per detik (TPS) di seluruh dunia. Sebagian kecil dari throughput akhirnya ditangani oleh sistem pembayaran terpusat seperti Visa (V), yang mencapai hingga 65.000 TPS.

Metode proof-of-history milik Yakavenko berhasil melewati rintangan ini, dengan setiap node dalam jaringan dapat mengandalkan kronologi waktu.

Konsep Proof-of-History

Yakovenko menerbitkan sebuah white paper pada bulan November 2017 yang menjelaskan konsep proof-of-history (PoH). PoH memungkinkan blockchain untuk mencapai konsensus dengan memverifikasi kronologi waktu antar peristiwa, dan digunakan untuk mengkodekan kronologi waktu ke dalam buku besar

Dalam whitepaper tersebut, Yakovenko mencatat bahwa blockchain yang saat itu tersedia untuk umum tidak bergantung pada waktu, dengan setiap node dalam jaringan bergantung pada waktu lokalnya sendiri tanpa mengetahui waktu peserta lain dalam jaringan. Kurangnya sumber waktu yang terpercaya (jam yang menjadi standar) berarti bahwa ketika timestamp pesan digunakan untuk menerima atau menolak pesan, tidak ada jaminan bahwa setiap peserta lain dalam jaringan akan membuat pilihan yang sama.

Ekspansi

Pada tahun 2018, Yakovenko merekrut lima orang lainnya untuk ikut mendirikan proyek yang disebut Loom. Namun, karena potensi kebingungan dengan proyek berbasis Ethereum dengan nama yang mirip, mereka mengganti nama proyek menjadi "Solana," yang diambil dari nama kota pantai kecil di dekat San Diego, tempat para pendiri sebelumnya tinggal.

Pada bulan Juni 2018, proyek ini ditingkatkan untuk berjalan di jaringan berbasis cloud, dan sebulan kemudian, perusahaan mempublikasikan jaringan uji publik yang mendukung 250.000 TPS.

Pada 12 Desember 2023, Solana telah memproses lebih dari 253 miliar transaksi dengan biaya rata-rata US$0,00025 per transaksi.

Solana juga memiliki standar sendiri untuk tokenisasi, SPL Token, mirip dengan ERC-20 milik Ethereum.

Teknologi Solana

Desain Solana menggunakan algoritma untuk menghilangkan hambatan kinerja yang disebabkan oleh perangkat lunak blockchain. Hal ini membuatnya memiliki skalabilitas, aman, dan terdesentralisasi. Arsitekturnya secara teoritis memungkinkan batas 710.000 TPS pada jaringan gigabit standar dan hingga 28,4 juta TPS pada jaringan 40 gigabit.

Blockchain Solana beroperasi dengan model konsensus proof-of-history (PoH) dan proof-of-stake (PoS). PoS mengizinkan validator untuk memverifikasi transaksi berdasarkan berapa banyak koin atau token yang mereka pegang; PoH memungkinkan transaksi-transaksi tersebut diberi stempel waktu dan diverifikasi dengan sangat cepat.

Alih-alih node validator, Solana menggunakan kluster validator, di mana kelompok validator bekerja sama untuk memproses transaksi.

Solana vs Ethereum

Ekosistem Solana yang berkembang pesat dan keserbagunaannya membuatnya sering diperbandingkan dengan Ethereum, blockchain terkemuka untuk aplikasi terdesentralisasi (dApps):

  • Kontrak pintar: Solana dan Ethereum memiliki kemampuan kontrak pintar, yang sangat penting untuk menjalankan aplikasi canggih seperti keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan non-fungible tokens (NFT).
  • Konsensus: Solana dan Ethereum menggunakan mekanisme konsensus proof-of-stake (PoS), di mana validator mempertaruhkan mata uang digital mereka sebagai jaminan untuk mendapatkan imbalan karena telah membantu blockchain. Solana meningkatkan PoS dengan juga menerapkan PoH.
  • Kecepatan: Sebagian besar desas-desus seputar Solana pada tahun 2021 disebabkan oleh keunggulannya yang berbeda dari Ethereum dalam hal kecepatan pemrosesan transaksi dan biaya transaksi. Solana memproses lebih dari 2.700 transaksi per detik (pada 12 Desember 2023), dan biaya rata-rata per transaksinya adalah US$0,00025. Sebaliknya, Ethereum hanya dapat menangani kurang dari 15 TPS, sementara biaya transaksinya rata-rata sekitar $ 2,62.

Peningkatan Ethereum

Ethereum memiliki keunggulan sebagai pemain awal, dan dengan ekosistemnya yang masif, Ethereum berada di urutan kedua setelah Bitcoin dalam hal kapitalisasi pasar. Peningkatan Ethereum pada tahun 2022, yang menggabungkan Beacon Chain dan Mainnet Chain, menyediakan kerangka kerja untuk blockchain-nya agar lebih memiliki skalabilitas, aman, dan berkelanjutan. Peningkatan di masa mendatang akan memperkenalkan sharding, mengurangi waktu transaksi secara signifikan dan mengurangi kemacetan jaringan. Bagaimana Solana akan menghadapi peningkatan ini akan menjadi sesuatu yang menarik untuk dilihat

Pertanyaan - Pertanyaan Umum

Apakah Token SOL Solana Tersedia dalam Jumlah Pecahan?

SOL tersedia dalam jumlah pecahan yang disebut lamport; lamport memiliki nilai 0.000000001 SOL. Lamport dinamai sesuai dengan pengaruh teknis terbesar Solana, Leslie Lamport, seorang ilmuwan komputer yang terkenal karena karyanya dalam sistem terdistribusi.

Berapa Banyak Token SOL yang Beredar Saat Ini?

Solana memiliki persediaan token SOL yang tak terbatas. Pasokan yang beredar saat ini adalah 426 juta SOL pada 12 Desember 2023.

Di Mana Posisi Solana di Antara Perusahaan Cryptocurrency?

Jika dilihat dari kapitalisasi pasar, Solana adalah mata uang kripto terbesar keenam pada 12 Desember 2023. Berada dibawah Bitcoin, Ethereum, Tether, BNB, dan XRP.

Kesimpulan

Solana adalah sebuah blockchain yang memiliki tujuan, kasus penggunaan, dan kemampuan yang menyaingi (dan mungkin melebihi) Ethereum. Solana adalah salah satu blockchain populer, dan tokennya, SOL, menguasai pangsa pasar mata uang kripto yang signifikan.

  • Solana adalah sebuah platform blockchain yang didesain untuk menjadi tuan rumah bagi aplikasi yang terdesentralisasi dan memiliki skalabilitas.
  • Solana dapat memproses lebih banyak transaksi per detik dan membebankan biaya transaksi yang lebih rendah daripada blockchain saingannya seperti Ethereum.
  • Solana adalah blockchain proof-of-stake (PoS) tetapi menyempurnakannya dengan mekanisme yang disebut proof-of-history (PoH), yang menggunakan stempel waktu hash untuk memverifikasi ketika transaksi terjadi.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Pius Bagas H

Right baner

Pius Bagas H

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

ETF (Exchange Traded Fund)

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1