Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Pluang Web TradingNewarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Simak 10 Tips Menyusun Trading Plan bagi Pemula Berikut!
shareIcon

Simak 10 Tips Menyusun Trading Plan bagi Pemula Berikut!

25 May 2023, 7:19 AM·Waktu baca: 5 menit
shareIcon
Kategori
trading plan

Trader andal pasti tahu pentingnya trading plan dalam menunjang kesuksesan trading. Namun, apa saja sih yang harus dimasukkan saat membuat trading plan?

Apa itu Trading Plan?

Trading plan adalah metode sistematis untuk mengidentifikasi dan mengeksekusi suatu aset sebagai instrumen investasi. Dengan kata lain, trading plan adalah rencana trading yang disusun trader sejak awal trading yang berfungsi sebagai "panduan" bagi trader setiap mengambil keputusan.

Dalam trading plan, biasanya trader menuliskan panduan mengenai toleransi risiko, timing, hingga tujuan trading akhir trading-nya. Bahkan, dokumen itu juga menjelaskan kondisi apa saja yang mengharuskan kamu untuk masuk atau keluar pasar.

Seperangkat aturan baku tersebut harus kamu taati dengan disiplin saat trading. Karena itu, sebagian besar trader berpengalaman menyarankan agar kamu menyimpan dulu dana yang sudah kamu alokasikan untuk trading dan tidak membelanjakannya hingga trading plan kamu sudah lengkap sempurna.

Baca Juga: Mengenal Mekanisme Copy Trade, Kunci Belajar Trading Cepat bagi Pemula

10 Tips Menyusun Trading Plan bagi Pemula

Trading tanpa rencana sama dengan merencanakan kerugian. Tetapi, trader pemula mungkin belum paham cara menyusun trading plan yang benar-benar efektif memandunya dalam petualangan trading.

Lantas, bagaimana sih cara menyusun trading plan yang lengkap?

Sejatinya, tidak ada aturan baku terkait cara menyusun rencana trading. Sebab, hal itu tentunya bergantung kembali kepada selera risiko, karakter, dan tujuan akhir dari sang trader. Oleh karenanya, trading plan antara satu trader dengan trader lain terbilang unik dan tidak identik alias tidak ada dua trading plan yang sama persis.

Kendati begitu, Sobat Cuan bisa mempertimbangkan 10 hal berikut saat menyusun trading plan!

Berikut ini 10 hal yang tidak boleh terlewat supaya trading plan kamu mantul ya, sobat cuan!

1. Skill Assesment

Sebagai langkah awalnya, kamu perlu meninjau kembali kemampuan kamu dalam trading. Kamu bisa memanfaatkan platform trading yang menyediakan layanan paper trading atau latihan simulasi trading di pasar riil untuk melakukannya.

Cari tahu seberapa jeli kamu membaca sinyal trading dan berani mengeksekusinya. Pahami juga pola kamu sendiri saat trading berikut timing-nya.

2. Persiapan Mental

Selain skill, mental trader juga jadi faktor yang tidak kalah pentingnya. Pastikan kamu punya kapabilitas untuk mengambil keputusan logis dalam segala kondisi. Jangan sampai kapital kamu ambles lantaran satu keputusan emosional yang kamu buat di lain waktu.

Banyak trader profesional bikin "mantra" untuk menjaga stabilitas mental mereka. Tak sekedar mantra, kondisi dan distraksi di area kamu melakukan trading juga perlu disiapkan. Terlalu banyak distraksi akan membuat kamu rugi bandar lantaran ketinggalan momentum dan salah ambil keputusan.

3. Atur Toleransi Risiko

Tiap orang punya toleransi risiko yang berbeda. Menentukan toleransi risiko kamu dalam tiap timeframe trading pun juga harus dimasukkan dalam trading plan kamu.

Trader profesional umumnya menyarankan toleransi risiko pada trading harian berkisar 1% hingga 5% dari total portofolio. Artinya, jika trading harian kamu loss lebih dari level toleransi risiko tersebut, maka kamu harus berhenti trading dulu dan menenangkan diri. Kamu bisa membayar biaya peluangnya di lain waktu saat mental kamu sudah lebih baik.

4. Tentukan Target Rasio dalam Trading Plan

Sebelum mulai trading, tentukan target yang realistis. Buat dalam bentuk rasio risiko berbanding keuntungan (risk reward ratio) yang masuk dalam toleransi kamu sehingga kamu bisa menentukan apakah target yang kamu incar setimpal dengan risiko yang kamu ambil.

Misalnya, kamu mematok rasio risiko berbanding keuntungan sebesar 1:3. Secara sederhananya, artinya kamu hanya siap merelakan Rp1 demi meraih target cuan Rp3. Makanya, kamu pun harus menegaskan ke diri sendiri bahwa kamu akan memasang posisi entry jika target dan risiko trading-mu memenuhi rasio tersebut.

5. Evaluasi Trading

Pekerjaan Rumah seorang trader ialah mengevaluasi kinerja trading selama sehari. Reevaluasi ini berguna untuk mengetahui apakah trading plan kamu sudah baik atau perlu diperbaiki.

Selain itu, banyak indikator yang perlu kamu perhatikan saat market sedang tutup. Misalnya, kinerja pasar dan indeks lain yang memengaruhi, isu global dan perekonomian, data statistik terbaru hingga reaksi pasar saat data tersebut dirilis. Semuanya perlu kamu pelajari agar esok bisa trading lebih baik lagi.

6. Siapkan 'Amunisi' Indikator Teknikal Dasar

Apapun platform dan indikator yang digunakan, kamu sudah harus membekali diri sendiri dengan amunisi teknikal dasar. Sebagai contoh, ketika mau memulai trading hari ini, kamu sudah menentukan level support dan resistance, memasang titik stop loss, atau memasang titik taking profit. Pastikan seluruh persiapan dalam terdeteksi dan terlihat dengan mudah.

7. Buat Aturan 'Exit'

Ternyata, memasang posisi exit lebih penting ketimbang entry. Banyak trader pemula membuat kesalahan dengan enggan cut loss saat harga terjun. Itu artinya, mereka melakukan trading secara serampangan dan tidak memikirkan konsekuensinya.

Makanya, kamu harus belajar merelakan egomu dengan memasang titik exit. Belajarlah untuk menerima kekalahan dan mau mengambil hikmah dari peristiwa tersebut. Sikap itu akan lebih bijak, dan "menyehatkan" portofoliomu, ketimbang kekeh menahan aset yang harganya sedang terjungkjal

Selain itu, jangan pernah mengira trader profesional tidak pernah rugi, sebab ada kalanya mereka lebih sering cut loss ketimbang profit. Hanya saja, nominal cut loss yang lebih kecil akan memudahkan kamu untuk membayar kekalahan di lain waktu saat keberuntungan sedang berpihak padamu.

8. Buat Aturan 'Entry'

Posisi entry mirip seperti menginjak pedal gas di mobil. Kamu hanya perlu menekannya ketika persiapan berkendaramu sudah mumpuni. Makanya, kamu juga perlu memasang aturan entry dan menentukan stimulus-stimulus apa saja yang akan membuatmu melakukan hal tersebut.

9. Jaga Performa lewat Trading Plan

Trader berpengalaman dan sukses memiliki performa yang terjaga lewat rekam jejak yang baik. Seperti yang disebutkan tadi, bukan berarti trader profesional tak pernah rugi, namun mereka cepat belajar dari kerugian tersebut dan meningkatkan performa trading mereka dengan baik.

10. Analisis Performa

Trading records merupakan salah satu instrumen yang harus kamu evaluasi dan reeveluasi lagi. Jadi pastikan catatan trading kamu tersimpan dengan baik ya, Sobat Cuan.

Buat kesimpulan dalam sebuah jurnal trading agar kamu tahu kenapa dan bagaimana trading kamu berhasil atau gagal.

Jadi bagaimana, Sobat Cuan? Sudah siap menyusun rencana trading versimu sendiri?

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham ASindeks saham ASemas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Investopedia

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Fathia Nurul Haq

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
trading
Mengenal Bullish Harami Pattern dan Cara Tradingnya
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1