Mau jadi investor ataupun trader, analisis fundamental merupakan keharusan sebelum Sobat Cuan terjun di dunia investasi. Metode analisis fundamental adalah metode untuk melihat performa atau kelaikan suatu instrumen investasi yang kamu incar secara intrinsik.
Berbeda dengan analisis teknikal yang menggunakan tren data historis untuk memprediksi harga, analisis fundamental tidak digunakan untuk memprediksi harga. Analisis ini memberikan gambaran yang lebih baik tentang kinerja perusahaan baik dari sisi internal perusahaan maupun faktor eksternal.
Tertarik untuk mendalami tentang analisis fundamental? Simak sampai habis ya!
Baca juga: Mau Cuan Saham Bermodal Analisis Fundamental? Simak 6 Strateginya di Sini!
Analisis fundamental adalah alat untuk mengevaluasi suatu instrumen aset dengan mengukur nilai intrinsiknya.
Caranya dengan mempelajari seluruh aspek yang mempengaruhi kinerja satu aset seperti kondisi makroekonomi, kinerja industri, kekuatan finansial, hingga manajemen perusahaan. Salah satu contohnya adalah kinerja perusahaan terbuka, yang biasanya dipublikasikan berkala, yang biasa dianalisis investor atau trader di pasar saham.
Para analis biasanya menggunakan metode ini untuk menganalisis perspektif makro hingga mikro. Gunanya, agar kamu bisa tahu berapa harga sesungguhnya dari suatu aset yang kamu incar.
Meski umumnya analisis fundamental dilakukan oleh trader saham di pasar modal, sebetulnya analisis ini juga bisa digunakan untuk instrumen lain. Surat utang, pasar sekunder, hingga pasar berjangka membutuhkan pengetahuan analisis fundamental juga, lho!
Hanya saja, analisis fundamental tidak selalu tepat membaca arah pergerakan harga aset dalam jangka pendek. Kendati begitu, analisis ini memberi gambaran yang relatif jujur soal kinerja dan prospek perusahaan diluar mekanisme pasar.
Terdapat dua kategori analisis fundamental yang umum digunakan oleh analis, yakni analisis fundamental secara kualitatif dan kuantitatif. Apa bedanya?
Baca juga: Yuk, Simak Panduan Analisis Teknikal dalam Berinvetasi Bagi Pemula!
Analisis fundamental kuantitatif biasanya fokus pada indikator yang dapat diukur dengan angka. Misalnya, di dalam investasi saham, investor biasanya memperhatikan modal, aset, kewajiban, laba bersih, utang, hingga nilai buku.
Dari mana nilai-nilai tersebut didapat? Nah, kembali mencontoh investasi saham, investor atau trader dapat melihat data-data tersebut melalui publikasi laporan keuangan yang biasanya dirilis berbarengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tiap tahun.
Laporan yang dipublikasikan itu sangat penting bagi analis agar mereka bisa menganalisis kinerja perusahaan. Kemudian, mereka akan membuat model untuk mengidentifikasi estimasi harga buku dari suatu perusahaan dari hasil analisis ini.
Jika harga pasar lebih rendah dari hasil analisis, analis akan memberi rekomendasi beli. Pun sebaliknya, jika harga terlalu mahal maka analis akan memberi rekomendasi jual.
Bagaimanapun, analis hanya memberi opini berdasarkan keilmuan dan data, sementara pasar bergerak dengan mekanisme yang berbeda. Meski bermanfaat, rekomendasi yang diberikan tidak selalu tepat.
Salah satu faktor yang membuat analisis kuantitatif kerap meleset adalah faktor-faktor yang tidak bisa diukur dengan angka. Oleh karenanya, di sinilah analisis kualitatif berperan besar. Analisis kualitatif meliputi kualitas pemimpin perusahaan, paten produk, penggunaan teknologi, persaingan usaha, model bisnis dan sebagainya.
Terkadang, redupnya kinerja suatu perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang sehat disebabkan oleh posisi persaingan yang kurang menguntungkan. Penggunaan teknologi yang kurang memadai juga bisa menjadi faktornya.
Selain itu, masyarakat modern juga mulai memperhatikan tata kelola dari perusahaan. Konsumen terkadang mempertanyakan etik perusahaan yang terbukti kurang memperhatikan kesejahteraan buruh atau masih melakukan animal testing. Beberapa perusahaan yang sehat seringkali masih belum taat pajak atau melanggar aturan pemerintah.
Meski tidak tercermin dalam angka, namun faktor kualitatif sangat berpengaruh pada prospek perusahaan. Analisis ini juga mempertimbangkan basis konsumen, pangsa pasar, pertumbuhan industri, kompetisi, regulasi hingga siklus bisnis.
Baca juga: Apa Aja Sih Faktor Fundamental Harga Bitcoin? Simak di Sini!
Mekanisme pasar bergerak dalam kesetimbangan penawaran dan permintaan, membuatnya sulit untuk diprediksi. Jika Sobat Cuan berencana menjadi trader spekulan jangka pendek, analisis ini mungkin hanya berfungsi sebagai tambahan pengetahuan saja.
Namun, investasi jangka panjang sangat memerlukan pengetahuan analisis fundamental.
Sebagai contoh, suatu emiten yang sedang underweight saat ini pasti akan bergerak naik mencapai nilai intrinsiknya suatu saat nanti. Investasi pada saham seperti ini tentu akan memberi cuan yang besar, namun tidak bisa terburu-buru.
Jika Sobat Cuan punya dana dingin yang baru dibutuhkan beberapa tahun lagi, tidak ada salahnya, lho, berinvestasi menggunakan analisis fundamental. Setelah paham apa itu analisis fundamental, apakah Sobat Cuan mulai tertarik jadi investor jangka panjang?
Baca juga: Cara Jitu Memilih Saham dengan Modal Analisis Fundamental dan Teknikal
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Investopedia
Bagikan artikel ini