Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Kamus

Swing Trading

Swing Trading

1793  dilihat·Waktu baca: 3 menit
Swing Trading

Swing trading adalah gaya trading yang bertujuan untuk menangkap cuan dari pergerakan harga sebuah aset dalam jangka waktu beberapa hari, atau beberapa minggu. Mereka yang menganut swing trading biasanya cenderung memanfaatkan analisis teknikal untuk melihat kesempatan jual atau beli aset.

Para trader yang “nyemplung” di gaya trading ini juga memanfaatkan analisis fundamental. Hanya saja, hal itu digunakan hanya untuk menganalisis tren dan pola harga semata.

Biasanya, swing trading mengharuskan pelakunya untuk menahan posisi long atau short pada lebih dari satu sesi trading. Namun, satu sesi perdagangan tidak akan lebih dari beberapa minggu atau bulan saja, yang merupakan kerangka waktu umum dalam swing trading. Kadang, beberapa trader malah memilih melakukan posisi tersebut dalam jangka waktu yang lebih lama.

Baca juga: Tips Trading Ethereum 

Swing Trading Adalah Seni Melihat Peluang

Tujuan swing trading adalah untuk menangkap peluang dari pergerakan harga yang potensial. Meski beberapa trader mencari aset-aset dengan pergerakan harga yang volatil, sebagian lainnya lebih memilih aset-aset dengan volatilitas yang kalem.

Namun, apapun itu, swing trading adalah proses untuk menentukan arah berikutnya dari pergerakan harga sebuah aset. Sehingga, pelakunya bisa menentukan posisi apa yang akan diambil dan, pada akhirnya, mendulang cuan dari kesempatan tersebut. Setelahnya, mereka akan melakukan aksi serupa ke aset lainnya.

Banyak swing trader yang melakukan aktivitas ini berdasarkan perbandingan risiko dengan hasilnya. Biasanya, mereka mengimplementasikan hal ini dengan menganalisis grafik harga aset tersebut. Dari memeriksa grafik, mereka kemudian akan menentukan kapan saatnya masuk ke pasar atau stop loss.

Sebagai contoh, mereka tentu akan menargetkan untung Rp300.000 atau lebih ketika menempatkan dana Rp200.000 di sebuah aset. Mereka tentu tidak akan masuk ke pasar aset tersebut jika analisis teknikal menunjukkan bahwa profit yang bisa didulang hanya sebesar Rp200.000, atau bahkan Rp100.000.

Oleh karenanya, para swing trader lebih suka menggunakan analisis teknikal ketimbang fundamental mengingat sempitnya kerangka waktu trading yang mereka manfaatkan. Meski demikian, mereka tetap memakai analisis fundamental untuk mempertajam analisis. Sebagai contoh, jika swing trader melihat tren bullish dari sebuah aset, maka mereka akan memastikan benar atau tidaknya tren tersebut melalui aspek-aspek fundamental.

Baca juga: Investor Kripto RI Tembus 4,2 Juta. Gimana Caranya Agar Kita yang Paling Cuan?

Perbedaan Day Trading vs Swing Trading

Meski pun sama-sama berbentuk trading jangka pendek, nyatanya swing trading adalah gaya trading yang berbeda dengan day trading. Adapun pembedanya adalah jangka waktu yang perlu ditempuh untuk menahan posisi long atau short.

Kerap kali, swing trading melibatkan aksi hold dalam semalam, sementara mereka yang melakukan day trading akan menutup posisi sebelum waktu bursa berakhir.

Dengan melakukan posisi hold dalam semalam, maka trader biasanya terpapar risiko investasi yang juga datang dalam semalam. Misalnya, fluktuasi harga naik atau turun jika dibandingkan dengan posisi yang mereka ambil. Oleh karenanya, nilai portofolio swing trader bisa jadi lebih rendah ketimbang day trader meski memiliki volume aset yang serupa.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, para swing trader biasanya menganalisis grafik pergerakan harga antar hari bermodalkan indikator seperti moving average crossovers, cup-and-handle patterns, head and shoulders patterns, flags, and triangles.

Pada intinya, setiap aksi swing trader adalah tujuan untuk mendulang cuan paling optimal dibanding gaya trading lain. Memang, melakukan swing trader tidaklah mudah, apalagi strategi ini tidak selalu berhasil 100%. Yang penting, pelakunya wajib menimbang-nimbang risiko dengan potensi cuan yang bakal didapat.

Baca juga: Apa Aja Sih Faktor Fundamental Harga Bitcoin? Simak di Sini!

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: Investopedia

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Artikel Terkait
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar