Animo masyarakat akan aset kripto sedang memuncak pada kuartal pertama 2021 ini. Data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menunjukkan bahwa 4,2 juta investor telah tercatat berinvestasi aset kripto. Dengan semakin mudahnya cara trading cryptocurrency, tak heran masyarakat kian merangsek masuk pasar kripto.
Jumlah investor aset kripto bahkan mengalahkan jumlah investor saham. Per Februari, data Single Investor Identification (SID) saham dalam Bursa Efek Indonesia sebanyak 2 juta investor. Tepatnya, sebanyak 2.001.288 akun investor. Angka ini naik 18,05% atau naik sebanyak 306.020 SID dibanding akhir 2020, sebanyak 1,69 juta akun SID saham.
Melihat perbandingan data tersebut, muncul kekhawatiran akan terjadinya pergeseran investor bursa saham ke aset digital secara masif. Bahkan, Bappebti menaksir bahwa minat investor akan aset ini akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
Jika diibaratkan, maka jumlah investor aset kripto tersebut lebih banyak dibandingkan satu penduduk provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang hanya 3,7 juta orang. Dengan banyaknya peminat aset kripto yang mengambil ceruk cuan di dalamnya, tentu kompetisi antar mereka di dalamnya akan semakin sengit, bukan?
Lantas, bagaimana sih, caranya agar seorang trader atau investo aset kripto punya cuan lebih unggul dibanding yang lainnya?
Baca juga: Langkah Sukses Trading, dari Stopp Loss Sampai Ubah Perspektif!
Sukses menjadi seorang investor atau trader aset kripto tentu tidak bisa diperoleh dalam semalam. Mereka yang berhasil cuan dari kripto umumnya memantau terus perkembangan harga tiap koin kripto dan juga perkembangan nilai token.
Tujuan para trader jelas: beli aset kripto saat murah, dan jual kembali saat harganya melambung. Sementara, para investor menjaga asetnya dalam jangka panjang dan menanti kejutan keuntungan yang dihasilkan dari bertahun-tahun investasinya.
Investor dan trader aset kripto yang sukses tahu bahwa cara trading cryptocurrency terbaik adalah memperhatikan kaitan antara besar risiko dan imbal hasil dari koin kriptonya.
Tentunya Sobat Cuan sudah familiar dengan istilah high risk, high return dalam investasi saham, bukan? Kurang lebih hal serupa pun berlaku ketika berinvestasi di aset kripto. Semakin besar risiko yang berani kamu ambil, maka semakin besar pula imbal hasil yang akan diperoleh.
Seperti halnya investasi di jenis aset lainnya, investasi aset kripto yang tepat pun mensyaratkan kita untuk memahami aspek fundamental dan teknis dari aset kripto.
Tren secara umum menunjukkan arah pergerakan cuan aset kripto. Uptrends menggambarkan serangkaian titik tertinggi (pada resistance points) dan titik terendah (support levels). Analisis teknis yang lebih kompleks biasanya melibatkan berbagai teknik dan strategi investasi. Kamu mungkin sudah familiar dengan istilah Fibonacci retracements, moving averages, dan Bollinger bands dalam kamus cuan, kan? Berikut ini ringkasannya:
Cara trading cryptocurrency dengan Fibonacci retracements: pelacakan cuan bisa kamu lakukan dengan melihat dua titik ekstrem pada grafik (titik tinggi dan terendah) dan membagi jarak vertikal dengan rasio Fibonacci berikut: 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, dan 100%. Selanjutnya, garis horizontal ditarik ke kemungkinan level support dan resistance.
Moving averages: indikator analisis teknis yang menunjukkan SMA (simple moving average) dengan mengambil harga rata-rata selama periode tertentu dan EMA (exponential moving average) yang menunjukkan bobot lebih besar harga aset terkini.
Cara trading cryptocurrency dengan Bollinger bands: indikator ini menunjukkan garis yang dihubungkan dengan dua deviasi standar atas dan bawah rata-rata pergerakan sederhana dari grafik pergerakan harga aset kripto. Banyak trader percaya bahwa ketika titik bergerak ke garis bawah, maka itulah saatnya untuk membeli, dan sebaliknya.
Investor dan trader sukses umumnya terus melacak informasi terkini dari berita maupun diskusi komunitas aset kripto. Berita dapat memberi gambaran pergerakan harga aset kripto dari waktu ke waktu. Untuk menjadi investor yang berhasil mendulang cuan, tetap aktif dalam komunitas Blockchain dan juga memantau perkembangan berita industri tentu akan memperkaya analisismu.
Dalam pertukaran aset digital, seorang investor yang baik perlu tahu cara mendayagunakan berbagai alat dalam trading yang dapat membantu menghindari kerugian berlarut-larut. Gunakanlah stop losses dan limit orders untuk menghindari rugi berlebihan ketika nilai aset sedang jatuh. Strategi mitigasi ini memungkinkanmu untuk mencapai harga maksimum aset kripto tertentu dan terus mempertahankannya.
Baca juga: Investasi Cryptocurrency, Apa Saja yang Perlu Diketahui?
Sebelum memulai investasi, pastikan kamu telah mengamankan berbagai keperluan dasar dalam hidupmu. Baik itu anggaran untuk kebutuhan sehari-hari atau keperluan dana darurat.
Setelahnya, dari dana yang masih bisa disisihkan setelah memenuhi kebutuhan tersebut, barulah yakinkan dirimu untuk mengambil investasi.
Cara trading cryptocurrency yang umumnya disarankan adalah dengan memantau pergerakan harga altcoins dan Bitcoin. Waktu terbaik untuk pertumbuhan altcoin adalah saat harga Bitcoin mengalami pertumbuhan atau penurunan organik.
Jangan taruh asetmu hanya pada satu kelas aset. Untuk investasi di kripto, kamu juga bisa mencoba diversifikasi aset kripto di berbagai jenis altcoins, bukan hanya di aset kripto dengan valuasi yang tinggi saja.
Banyak investor sukses yang memegang multiple coins di waktu bersamaan. Dari tahun 2016 hingga 2018, valuasi Corgicoin meningkat hingga 60.000 kali, sementara Verge meningkat hingga 13.000 kali. Bitcoin dan Ethereum tentunya memberi cuan yang cukup besar juga, tapi tidak ada salahnya untuk berinvestasi juga di berbagai altcoins, bukan?
Jangan jadi investor yang buta pasar. Kenali betul-betul profil dari setiap koin kripto yang kamu koleksi dalam dompet kriptomu. Kalau perlu, kamu dapat menyelidiki juga siapa saja investor institusional yang menaruh investasinya pada koin kripto tersebut.
Mengikuti tren barangkali bisa berguna. Tapi tidak setiap waktu. Cara trading cryptocurrency yang sukses umumnya mengharuskan seorang investor untuk dapat mengikuti instingnya atas pergerakan aset. Dan insting ini pun bukan berasal dari “investasi buta”. Seorang investor perlu memahami berbagai aspek fundamental maupun teknis dari aset kripto incarannya.
Seorang investor yang baik tahu bagaimana mengendalikan emosinya, terutama ketika rasa takut dan kemaruk sedang menghantui. Kontrol emosi yang baik ini yang membedakan seorang investor sukses dibandingkan orang-orang kebanyakan.
Jadi, untuk menerapkan cara trading cryptocurrency yang berhasil, kamu mesti memastikan dapat mengendalikan emosi dengan baik ketika harga asetmu tidak sesuai harapan. Terkadang kita merugi, dan terkadang kita kehilangan kesempatan cuan, tapi itu tidak perlu menjadi akhir dari investasi pada aset tertentu yang kita percayai nilainya akan tetap terjaga dan meningkat.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: CNBC, Bitrates, Hackernoon
Bagikan artikel ini