Barangkali kamu baru mendengar istilah crypto art atau NFT beberapa waktu belakangan karena marak kontroversi mengenai jenis seni baru ini. Padahal, sejatinya, Crypto art adalah praktik menghadirkan seni di jaringan blockchain yang sudah berlangsung sejak tujuh tahun lalu.
Seni kripto disukai karena kemampuannya untuk memverifikasi kepemilikan karya digital. Sama seperti lukisan asli yang ditandatangani Picasso yang keaslian dan kepemilikannya dapat diidentifikasi. Seni kripto dapat diverifikasi dengan cara yang sama lewat NFT atau token.
NFT, non-fungible tokens, adalah token digital yang kini marak digunakan dalam perdagangan digital dan sudah berlaku hampir lazim di dunia musik, seni, dan olahraga. Token digital ini menggunakan jaringan komputer (Blockchain) untuk menandai nilai suatu unggahan digital berupa video, gambar, atau lagu sebagai produk yang otentik.
Crypto art adalah istilah yang mengacu pada karya seni fisik atau karya seni digital yang diberi token dalam platform Blockchain. Menurut Jason Bailey dari Artnome, seni kripto adalah karya seni digital langka (karena itu kamu akan sering ketemu istilah Rare dalam transaksi seni kripto) yang dikaitkan dengan token unik yang ada di Blockchain.
NFT adalah apa yang memungkinkan pertukaran karya seni di ranah digital ini. NFT adalah token khusus yang mewakili ID unik yang ditautkan ke karya seni kripto yang tidak dapat direplikasi dan digunakan untuk memverifikasi barang digital lain. Token ini dapat dilampirkan pada apa saja: JPEG, GIF, MP4, bahkan musik. Token yang memungkinkan kepemilikan file “asli” ini disimpan di Blockchain, jaringan serupa buku besar permanen yang dapat diakses dari komputer mana pun di dunia.
Melalui NFT, gagasan tentang kepemilikan, keunikan, barang koleksi, dan barang digital langka (rare atau super rare) dimungkinkan. Jika kamu membeli produk dengan NFT, maka kamu membeli produk orisinal yang dijamin hanya satu-satunya. Oleh beberapa penggunanya, NFT juga kerap disamakan dengan kartu belanja (trading card).
Baca juga: Niat Jadi Kolektor Lukisan Pemula? Ketahui Dulu Risiki Investasinya di Sini!
Pada 2014, Monegraph, platform paling awal yang memungkinkan adanya karya seni digital dengan kode uniknya mulai memasarkan produk digital NFT ini di jaringan blockchain.
Sejak saat itu, para seniman pun dapat menjual hak atas karya seni mereka yang disertai kode unik NFT dengan bayaran mata uang kripto.
Ada juga Rare Pepe yang menyemarakkan dunia seni kripto pada 2016. Mereka menggunakan platform teknologi blockchain yang bernama Counterparty. Jangan terkejut, yang dijual di platform itu adalah berbagai meme langkah ala Pepe. Meme, dibayar dengan Ethereum? Apa pun bisa terjadi di dunia perdagangan Seni Kripto di era digital.
Pada 2018, diselenggarakan Rare Art Fest, festival yang didedikasikan untuk seni kripto dan berbagai seni digital langka (rare). Festival ini diadakan di New York.
Dalam festival itu, NFT Ethereum Homer Pepe dijual seharga US$39.200. Fakta ini pastinya bakal lebih mengejutkan buatmu: tahun 2021 ini, alias 3 tahun setelahnya, nilai Homer Pepe menyentuh US$320.000. Melihat ini, crypto art adalah prospek investasi yang menjanjikan di ladang seni, bukan?
Pemilik sebelumnya, Peter Kell, membelinya dari seniman Joe Looney pada 2016 dan dipamerkan dalam Rare Art Labs Digital Art Festival. Karya Looney ini diinspirasi oleh seniman Matt Furie yang memang punya spesialisasi untuk karya seni meme, termasuk Rare Pepe, salah satu eksperimen seni di ranah blockchain. Token Angel membelinya dari Kell pada 5 Maret lalu, dan mengaku dia menjual beberapa NFT CryptoPunks-nya untuk membeli Homer Pepe.
Seiring waktu, banyak kisah sukses penjualan seni kripto. Tahun lalu, seniman digital Beeple menjual serangkaian karyanya dengan nilai lebih dari US$3,5 juta. Sama fantastisnya, musisi Deadmau5 menjual ribuan pin, stiker, dan merch digital bertoken/NFT pada Desember.
Chris Torres, seniman di balik karya GIF Nyan Cat yang populer itu (yang tahun ini bakal berusia 10 tahun), telah melakukan remaster untuk karyanya. Menariknya, ia pun tertarik untuk menjualnya di platform seni kripto Foundation. Lelang berlangsung selama 24 jam.
Di dunia kripto, Blockchain dapat disetarakan dengan ahli seni rupa. Untuk memverifikasi keaslian karya Picasso, kamu memerlukan ahli seni rupa yang memahami sejarah karya Picasso. Nah, di dunia kripto, kamu menggunakan Blockchain untuk memverifikasi NFT atau token yang disematkan pada suatu karya.
Anggaplah Blockchain seumpama salinan master besar (buku besar) dari spreadsheet (semacam file Excel) yang dapat diakses di mana pun oleh siapa pun. Crypto art adalah seni yang lantas diverifikasi dengan kode unik NFT atau token yang menyertainya.
Siapa pun dapat menambahkan deretan informasi baru seperti ID unik dari NFT yang dilampirkan pada karya seni kripto. Blockchain dapat memverifikasi bukti kepemilikan aset digital dengan memeriksanya di spreadsheet ini.
Aspek penting tentang crypto art adalah karya seni ini dibeli dan dijual dengan jenis mata uang kripto tertentu, yakni ETH (Ether). Ether adalah mata uang kripto dari blockchain Ethereum yang memungkinkan sistem NFT.
Satu fun fact alias trivia terkait Ethereum dan Seni Kripto: NFT dengan lukisan Vitalik Buterin, pendiri Ethereum, dijual seharga 260 ETH dalam lelang.
Mahakarya lukisan Buterin itu adalah kolaborasi antara dua seniman kripto, Jones Trevor dan Alotta Money. Lukisan digital bernama EthBoy, mewakili Vitalik Buterin, yang mengenakan harlequin abad pertengahan, duduk di kursi tampak bahagia.
Baca juga: Terlihat Serupa, Ternyata Ada 4 Jenis Aset Kripto di Dunia Ini, Lho! Apa Saja?
Nilai crypto art adalah nilai yang didasarkan pada kelangkaannya. Ini lantaran seni kripto tidak dapat direproduksi karena terkait hanya ke satu kode unik dari NFT/tokennya. Beberapa kolektor seni kripto membeli karya murni untuk dinikmati. Sama saja seperti bagaimana kamu membeli lukisan fisik dari ruang galeri. Namun, sebagian besar kolektor mengaku bahwa itu adalah jalan mereka untuk mendukung seniman. Bayarannya dengan Ethereum, lho.
Hal penting dari kepemilikan crypto art adalah sistem token dengan NFT dan jaringan Blockchain ini memungkinkan kepemilikan unik bagi karya seni digital. Saat pembeli membeli karya seni kripto, maka mereka adalah satu-satunya pemilik NFT bagi karya seni itu. NFT tidak dapat direproduksi, dipalsukan, atau disalin oleh siapa pun. Karena itu, seni digital yang telah di-NFT-kan hanya akan dimiliki oleh pemilik tunggal NFT.
Tertarik untuk menengok karya-karya seni kripto yang bisa dibeli dengan Ethereum? Atau tertarik untuk memajang karyamu sendiri yang sudah ditokenisasi/melampirkan NFT sebagai kode unik karya?
Kamu dapat menjelajahi seni kripto dengan mengunjungi situs web seperti SuperRare, KnownOrigin, OpenSea, dan Async.Art. Ada juga seni kripto dan ruang pamer yang tersedia dalam wujud Virtual Reality (VR) seperti Decentraland dan Cryptovoxels.
Menakjubkan, ya, bagaimana seni berkembang di peradaban digital ini? Kalau di peradaban primitif para manusia purba mengukir seni mereka di goa dan bebatuan, manusia di dunia modern melakukan transaksi karya seninya di atas awan (alias cloud computing).
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Techcryption, The Verge, School of Motion, New York Times
Bagikan artikel ini