Rangkuman Pasar: IHSG Tiba-tiba 'Balik Arah', Kripto Semakin 'Berdarah-darah'

IHSG

Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup pekan ini dengan bertengger di 7.172,43 poin, melemah 0,2% dibanding sehari sebelumnya.

Nasib IHSG hari ini sejatinya cukup miris. Pasalnya, sang indeks domestik ngebut kencang sejak awal sesi perdagangan, bahkan menembus level psikologis 7.200 tepatnya di 7.230,11 poin. Sayangnya, IHSG tiba-tiba pasrah putar balik ke zona merah benar-benar di menit-menit akhir perdagangan.

Pada hari ini, IHSG melaju kencang setelah Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa Indonesia mencetak surplus neraca transaksi berjalan sebesar US$3,85 miliar, atau setara 1,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB), di kuartal II 2022.

Ini merupakan peristiwa menggembirakan mengingat neraca transaksi berjalan Indonesia defisit US$1,93 miliar pada triwulan sebelumnya. Pelaku pasar pun menganggap data tersebut sebagai bukti bahwa ekonomi Indonesia masih tetap kokoh di tengah kondisi makroekonomi global yang gonjang-ganjing.

Sayangnya, IHSG tertekan di menit-menit akhir setelah investor melakukan aksi ambil untung (profit taking) saham big cap PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di menit-menit akhir. Alhasil, nilai saham BBCA pun melorot 1,25% pada hari ini.

Baca Juga: Pluang Insight: Faktor Makroekonomi Apa Saja yang Pengaruhi Pasar Kripto?

Aset Kripto

Kondisi pasar kripto jelang akhir pekan semakin mengenaskan. Melansir Coinmarketcap pukul 15.20 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat masih terbenam di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Bahkan, harga BTC kali ini kembali tenggelam ke bawah level US$21.000 untuk pertama kalinya sejak 27 Juli 2022 silam.

Dari sisi makroekonomi, pelaku pasar sangsi menginjakkan kaki di pasar kripto karena takut bank sentral AS, The Fed, akan mengetatkan suku bunganya secara agresif pada September mendatang.

Kecemasan itu berhulu dari sikap The Fed yang mengatakan bakal terus mengerek suku bunga acuan sampai inflasi benar-benar padam. The Fed menunjukkan gelagat tersebut melalui risalah rapat (minutes of meeting) komite pasar terbuka federal (FOMC) Juli yang dirilis Rabu (17/8).

Hanya saja, pelaku pasar menganggap komentar The Fed tersebut sebagai sebuah anomali. Pasalnya, pada bulan lalu, Ketua The Fed Jerome Powell justru membuka peluang pelonggaran kebijakan moneter hingga akhir tahun.

Di samping itu, pelaku pasar juga perlahan meninggalkan aset kripto setelah tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS dan nilai Dolar AS semakin perkasa. Bahkan, nilai indeks Dolar AS pada pukul 14.00 WIB sempat menyentuh 107,67, melesat tajam dari 106,88 di waktu yang sama sehari sebelumnya.

Kondisi tersebut sejatinya dapat dimaklumi mengingat pelaku pasar tentu akan melepas aset kriptonya demi Dolar AS mumpung nilainya sedang menguat. Makanya, pergerakan harga aset kripto berkorelasi negatif dengan nilai Dolar AS.

Baca Juga: Pluang Pagi: Dolar AS Semakin Tangguh, Kripto Malah Jadi Lumpuh

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!