Rangkuman Pasar: Kripto Makin Bergerak Mantap, IHSG Malah Tiarap

IHSG

Omicron Jadi Sorotan, IHSG Belepotan

IHSG menutup sesi perdagangan Kamis (10/2) di level 6.823,64 poin, alias melorot 0,16% dibanding sesi perdagangan sebelumnya. Dengan kata lain, sang indeks domestik gagal melanjutkan relinya setelah mencetak nilai all time high kemarin.

Yang bikin sedih, nilai IHSG ternyata melorot di tengah manisnya sentimen, baik domestik maupun internasional.

Dari sisi domestik, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) di level 3,5%. Langkah ini seharusnya bikin investor sedikit bernapas lega. Sebab, BI terindikasi masih melancarkan kebijakan moneter yang pro pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, dari luar negeri, investor kelihatannya makin berselera berkubang di pasar modal. Hal ini tercermin dari laju positif trio indeks saham Amerika Serikat (AS) kemarin.

Hanya saja, pelaku pasar sepertinya bergeming dengan rentetan sentimen tersebut. Mereka nampaknya memilih fokus terhadap penyebaran COVID-19 di dalam negeri yang kian merajalela.

Pada Rabu (9/2), pemerintah mencatat 46.843 tambahan kasus baru COVID-19 di dalam negeri. Selain itu, saat ini sudah terdapat 41 wilayah di tanah air yang status PPKM-nya sudah berada di level 3.

Selain itu, laju memble IHSG hari ini juga terjadi akibat aksi ambil untung (profit taking) investor. Maklum, investor mana yang tak mau mendulang cuan setelah IHSG mencetak dua kali rekor dalam kurun kurang dari sepekan?

Baca juga: Rangkuman Pasar: IHSG Tahan Banting, MATIC Kian Semriwing!

IHSG Susut, Aksi Beli Asing Ogah Surut

Laju IHSG yang "putar balik" hari ini ternyata tak menyurutkan minat investor asing untuk mengoleksi saham-saham domestik. Buktinya, investor asing hari ini mencatat aksi beli bersih (net foreign buy) mencapai Rp1,56 triliun di pasar reguler.

Mereka terlihat getol memburu saham big cap pelat merah, utamanya saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp561 miliar. Imbasnya, nilai saham BUMN telekomunikasi tersebut melejit 4,21% ke level Rp4.460 per saham.

Selain memborong TLKM, investor asing juga mengoleksi saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp365 miliar dan sukses bikin harganya naik 1,32% pada hari ini. Tak ketinggalan, mereka juga memborong saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebanyak Rp197,9 miliar di waktu yang sama.

Di sisi lain, investor malah terlihat jaga jarak dengan saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang dilego sebanyak Rp71,5 mliliar. Kemudian, mereka juga "cuci gudang" saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masing-masing sebesar Rp65,4 miliar dan Rp38,2 miliar.

Aset Kripto

Puas Istirahat, Kini Bitcoin Cs Kembali Bertenaga

Setelah puas ngaso kemarin, kini aset kripto mulai kembali unjuk gigi. Melansir Coinmarketcap pukul 17.32 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar jumbo sejagat sukses nongkrong di zona hijau dalam 24 jam terakhir.

Nilai Bitcoin (BTC), misalnya, kini bertengger di US$44.653,43 per keping alias naik 2,28% dalam sehari terakhir. Langkahnya diikuti rival sengitnya Ether (ETH) yang nilainya melonjak 3,83% di waktu yang sama.

Altcoin lainnya pun tak mau kalah naik panggung. Tengok saja nilai Solana (SOL), Cardano (ADA), Polkadot (DOT), dan Avalanche (AVAX) yang masing-masing terdongkrak 1,05%, 0,57%, 3,01%, dan 1,49% dalam sehari terakhir.

Altcoin papan tengah juga kecipratan berkah. Misalnya, Polygon (MATIC), TRON, dan Algorand (ALGO) yang nilainya melonjak masing-masing 3,48%, 3,19%, dan 1,51% dalam 24 jam belakangan.

Apa Saja Sentimen Kripto Sore Ini?

Secara umum, penguatan aset kripto hari ini didorong oleh sentimen yang menghinggapi BTC. Maklum, sebagai raja aset kripto, sentimen BTC memang dipercaya bisa mewakili sentimen umum yang terjadi di pasar kripto.

Sentimen pertama datang dari laporan Santiment yang mengatakan bahwa bandar kripto (whales) mengakumulasi sekitar 220.000 keping BTC dalam sepekan terakhir.

Selain itu, dari sisi teknikal, BTC memang tengah menemukan momentum untuk bullish. Meski memang, para analis berpendapat bahwa BTC perlu bertahan di atas level US$43.100 untuk beberapa lama agar tak kembali terpeleset ke level US$38.000.

Di samping itu, pasar kripto pun sejatinya memang dihujani rentetan kabar positif sepanjang hari ini.

Pasar kripto sepertinya masih menerima angin segar dari Rusia. Pada Selasa (8/2), bank sentral dan pemerintah Rusia mengumumkan telah sepakat untuk menyusun Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk meregulasi aktivitas kripto di negara tersebut. Rencananya, otoritas Rusia akan mengkategorikan aset kripto sebagai mata uang alih-alih sebagai aset finansial digital.

Kabar lainnya datang dari salah satu perusahaan manajemen investasi terbesar sejagat, BlackRock. Coindesk melaporkan bahwa perseroan berniat menawarkan jasa platform trading kripto.

Pelaku pasar kripto menyambut baik kabar tersebut. Sebab, dana kelolaan BlackRock sebesar US$10 triliun kemungkinan besar akan mendapat exposure aset kripto, sebuah jumlah yang dibilang cukup jumbo mengingat kapitalisasi pasar aset kripto saat ini hanya di kisaran US$2 triliun.

Baca juga: Rangkuman Pasar: Kripto Gigit Jari Kala IHSG Cetak Rekor Lagi

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang