Rangkuman Pasar: IHSG Kembali Unjuk Taring, Kripto Makin Lama Makin Terbaring

IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali parkir di zona hijau pada penutupan perdagangan Senin (24/10). Nilai sang indeks domestik terpantau naik 0,50% atau 35,27 poin ke angka 7.053,04 alias reli dalam enam hari perdagangan berturut-turut.

Sedikit berbeda dengan minggu lalu, di mana bahan bakar reli IHSG lebih didominasi oleh sentimen dalam negeri, kali ini sentimen global mendominasi semringahnya aktivitas para investor. Salah satunya adalah realisasi pertumbuhan ekonomi tahunan China pada kuartal III 2022 sebesar 3,9% yang lebih tinggi dari perkiraan para ekonom yakni 3,4%.

Sekadar informasi, China merupakan salah satu mitra ekonomi utama Indonesia. Jika pertumbuhan ekonomi China di atas ekspektasi, maka permintaan negara tirai bambu itu terhadap barang dan jasa dalam negeri akan meningkat.

Hal itu, tentu saja, akan menjadi berkah bagi emiten domestik. Makanya, tak heran jika 301 emiten terlihat berjaya pada perdagangan hari ini.

Jika dilihat secara sektoral, maka performa apik saham bank digital seperti PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan PT Bank Raya Agro Tbk (AGRO) menjadi penopang utama IHSG hari ini.

Diketahui, BBYB terapresiasi sebesar 24,84% menjadi Rp980 per lembar saham sementara AGRO melejit 19,84% menjadi Rp635 per lembar saham setelah "tertular" sentimen positif dari indeks Nasdaq yang berada pada tren bullish.

Baca Juga: Pluang Pagi: Awali Pekan Baru, Aset Kripto Terpantau Melaju

Aset Kripto

Sementara itu, sebagian besar pergerakan nilai aset kripto terlihat masuk ke zona hijau meski pertumbuhannya tak terlihat signifikan. Melansir Coinmarketcap pukul 15.36 WIB, delapan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat terlihat masih betah di zona merah jika diukur dalam 24 jam terakhir.

Sepanjang akhir pekan lalu, nilai aset kripto memang terlihat bersemi karena pelaku pasar memang ingin aset kripto undur diri di zona hijau pada pekan lalu.

Selain itu, mereka juga memanfaatkan momentum untuk mengoleksi aset kripto setelah bank sentral AS, The Fed, sempat diramal tidak akan begitu agresif dalam mengerek suku bunga acuannya pada akhir tahun mendatang.

Namun sayangnya, semangat itu telah pudar. Harga aset kripto kembali jalan di tempat, menandakan bahwa pelaku pasar masih belum percaya diri untuk berkubang lebih dalam di pasar kripto.

Analis menduga, hal ini lagi-lagi didorong oleh sentimen makroekonomi yang belum membaik. Pelaku pasar masih diliputi kecemasan tentang risiko peningkatan inflasi global dan ancaman resesi ekonomi, sehingga mereka tak mau kepalang all out untuk melakukan aksi akumulasi.

Baca Juga: Kabar Sepekan: RI Surplus Dagang 29 Bulan, China Lagi Doyan 'Kucing-Kucingan'

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!