Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Leveragearrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Pluang Snapshot: Data Inflasi Bikin Tegang, Amazon Kena Nasib Malang

Pluang Snapshot: Data Inflasi Bikin Tegang, Amazon Kena Nasib Malang

10 Nov 2022, 8:41 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Pluang Snapshot: Data Inflasi Bikin Tegang, Amazon Kena Nasib Malang

Selamat sore, Sobat Cuan! Inflasi AS di depan mata hingga kapitalisasi pasar Amazon terjun bebas, ini lima hal yang perlu kamu perhatikan di market hari ini!

5 Hal yang Perlu Dipantau Hari Ini

Tanpa Suntikan Dana Segar, FTX Bisa Bangkrut

Pendiri platform exchange FTX Sam Bankman-Fried mengatakan, FTX terancam mengajukan bangkrut jika tidak mendapat suntikan dana segar. Menurut sebuah sumber yang dikutip Bloomberg, Bankman-Fried telah memberitahu investornya bahwa FTX mengalami kekurangan kas sebesar US$8 miliar dan membutuhkan US$4 miliar agar jumlah asetnya lebih banyak dibanding liabilitasnya (solvent).

Sejak awal pekan, drama mengenai krisis finansial yang dialami FTX dan firma trading "saudaranya', Alameda Research, mengguncang pasar kripto. Bahkan nilai token FTX, FTT, terjun 88% dalam sepekan terakhir.

Sobat Cuan penasaran dengan kronologis bencana keuangan yang menimpa FTX? Simak selengkapnya di artikel berikut.

Siap-siap, AS Bakal Rilis Data Inflasi Anyar Hari Ini

Biro Statistik Ketenagakerjaan AS akan merilis data inflasi Oktober pada hari ini. Menurut ekspektasi 52 ekonom yang dihimpun Bloomberg News, inflasi tahunan AS pada bulan lalu akan menyentuh 7,9% atau melandai dari 8,2% di bulan lalu.

Jika realisasi inflasi melebihi ekspektasi, maka ada kemungkinan bank sentral AS The Fed tidak akan mengerem kebijakan moneternya. Hal itu tentu saja akan menjadi petaka bagi kinerja aset-aset berisiko. Di samping itu, kenaikan suku bunga acuan akan menghambat pertumbuhan konsumsi dan investasi, dua faktor utama pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Pluang Snapshot: Elon Musk Lego Saham Tesla, Nasib Nahas Menimpa Solana

Koin Terkunci di Jaringan Solana 'Lenyap'. Gara-gara Apa?

Jaringan Solana mengalami penurunan nilai koin terkunci (Total Value Locked) selama 30% dalam sehari terakhir per pukul 15.09 WIB. Saat ini, Solana memiliki nilai TVL US$437,12 juta, terjun bebas dari rekor tertingginya US$10,17 miliar pada 9 November 2021.

TVL sendiri mengukur nilai semua aset yang terkunci pada protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang terdapat di atas jaringan tersebut. Nilai TVL meningkat menunjukkan sentimen bullish karena semakin banyak koin disimpan di protokol DeFi. Namun, semakin kering nilai TVL, artinya investor tengah menarik dana mereka dari ekosistem.

Solana diketahui menjadi korban "cuci gudang" setelah terseret dalam perkara insolvensi dan krisis likuiditas yang didera FTX dan Alameda Research. Muncul rumor bahwa Alameda Research akan "membuang" Solana kelolaannya untuk memperbaiki posisi likuiditasnya. 

Transaksi Solana di Sini!

Prospek Ekonomi Mendung, Harga Minyak Pun Tersandung

Harga minyak jenis Brent berjangka turun ke US$92,36 per barel sementara minyak jenis West Texas Intermediate terpeleset ke US$85,61 per barel pada pembukaan pasar Asia, Kamis (10/11).

Harga minyak melemah setelah muncul kekhawatiran bahwa permintaannya akan melandai menyusul perlambatan ekonomi global. Selain itu, pelaku pasar juga saat ini fokus pada pembacaan inflasi AS yang diharapkan bisa menentukan arah kebijakan moneter AS ke depan.

Baca Juga: Pluang Snapshot: Nilai FTT Semakin 'Hangus', Pemilu Paruh Waktu AS Jadi Fokus

Amazon Cetak Rekor Menyedihkan. Apakah Itu?

Perusahaan belanja daring raksasa Amazon menjadi perusahaan publik pertama yang kehilangan kapitalisasi pasarnya sebesar US$ triliun. Diketahui, nilai kapitalisasi pasar saham Amazon anjlok dari puncaknya sebesar US$1,88 triliun di Juli 2021 menjadi US$879 miliar saat ini.

Belakangan, nilai saham Amazon memang terguncang akibat kenaikan inflasi, pengetatan kebijakan moneter, dan laporan kinerja keuangan yang mengecewakan. Di samping itu, perusahaan juga pasrah membayar beban operasional lebih tinggi karena perkara logistik dan menghadapi perubahan pola belanja masyarakat seperti di masa pra-pandemi.

Transaksi Saham Amazon di Sini

Kabar Lain yang Tak Boleh Dilewatkan

  1. Presiden AS Joe Biden diharapkan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping untuk pertama kalinya dalam pertemuan 20 negara ekonomi terbesar (G20) di Bali pekan depan. Namun, Biden mengatakan tidak akan membuat kesepakatan atau persetujuan fundamental selama pertemuan tersebut.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futuresSaham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Marco Antonius

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar