Pluang Snapshot: Apple Niat Rilis iPhone Super Mahal, LUNC Mendadak Viral

Hal yang Perlu Dipantau Hari Ini

China Dihantam Pandemi, Pendapatan Starbucks Gagal Lampaui Ekspektasi

Jaringan kedai kopi Starbucks pada Kamis (2/2) mengumumkan pendapatan dan laba kuartal IV 2022 yang tak sesuai harapan analis. 

Perseroan membukukan pendapatan US$8,71 miliar pada kuartal IV 2022 atau bertumbuh 8% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sayangnya, capaian tersebut lebih rendah dari perkiraan analis US$8,78 miliar.

Starbucks berdalih, anjloknya permintaan dari China seiring kenaikan kasus aktif COVID-19 di negara tersebut menjegal upaya perusahaan dalam mencapai pendapatan sesuai ekspektasi. CEO Starbucks Howard Schultz menuturkan, 1.800 dari 6.900 gerainya di China bahkan terpaksa tutup sepanjang kuartal lalu akibat pandemi. Peristiwa ini amat disayangkan lantaran China adalah pasar terbesar kedua bagi Starbucks setelah AS.

Realisasi pendapatan yang tak menyentuh sasaran itu juga membuat raihan laba per saham Starbucks gagal menyamai ramalan analis. Sepanjang triwulan lalu, perusahaan membukukan laba per saham US$0,75, lebih rendah dari proyeksi analis US$0,77.

Transaksi Saham Starbucks di Sini!

Apple Beri Sinyal ‘Lempar’ iPhone Lebih Mahal ke Pasar

Raksasa teknologi Apple memberi sinyal akan merilis seri baru ponsel pintar iPhone yang kemungkinan lebih canggih, mahal, dan berdesain menarik. Isyarat itu disampaikan CEO Apple Tim Cook dalam telekonferensi mengenai keterbukaan kinerja keuangan perusahaan, Kamis (2/2). 

Pada kesempatan tersebut, Cook diganjar pertanyaan terkait apakah kenaikan rata-rata harga iPhone setiap tahunnya akan mengganggu keberlanjutan usaha perusahaan. 

Cook lantas menjawab bahwa perusahaan tak pernah ambil pusing dengan hal tersebut. Bahkan, perusahaan yakin bisa membujuk pelanggannya untuk membeli seri produk iPhone lain yang lebih mahal.

"Saya merasa bahwa masyarakat akan rela menggelontorkan uang banyak hanya demi mendapatkan [ponsel] terbaik yang sesuai dengan daya beli mereka," ujarnya.

Transaksi Saham Apple di Sini!

Penyerapan Tenaga Kerja AS Meroket di Januari

Biro statistik ketenagakerjaan AS pada Jumat (3/2) menyebut, AS menyerap 517.000 tenaga kerja sepanjang Januari atau meningkat hampir dua kali lipat dari 260.000 sebulan sebelumnya. Selain itu, lembaga tersebut juga mengatakan tingkat pengangguran AS mencapai 3,4% di waktu yang sama alias level terendahnya sejak Mei 1969.

Data tersebut sejatinya meredakan kekhawatiran ekonom terhadap potensi surutnya pembukaan kerja baru menyusul gelombang pemutusan hubungan kerja di AS. Di samping itu, data itu juga memberi sinyal bahwa ekonomi AS bisa saja lolos dari potensi resesi di tahun ini.

Baca Juga: Pluang Snapshot: Meta Siapkan Taktik, Pendapatan Spotify Diramal 'Cantik'

LUNC Mendadak Berkilau di Akhir Pekan

Harga Terra Classic ($LUNC) sempat menjulang pada akhir pekan lalu. Hal ini terjadi setelah komunitas Terra menyetujui proposal untuk kembali menautkan (peg) nilai token tersebut dengan stablecoin jaringan Terra, $USTC.

Sekadar informasi, proposal tersebut ditujukan untuk mengembalikan nilai $LUNC dan $USTC yang hancur lebur sejak Mei tahun lalu. Rencana itu juga diharapkan dapat kembali memperbaiki kestabilan nilai USTC, sehingga jaringan dapat mendulang pendapatan dari aktivitas algorithmic exchange trading dan remitansi yang dilakukan penggunanya.

Transaksi LUNC di Sini!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta ratusan aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Download Aplikasi Pluang di Sini!