Permintaan agregat adalah konsep dasar dalam mengukur kekuatan ekonomi satu negara. Lantas, apa saja komponen persamaan agregat dalam hal permintaan di makroekonomi?
Permintaan agregat adalah jumlah total permintaan atas barang dan/atau jasa pada waktu dan tingkat harga tertentu dalam suatu perekonomian. Permintaan ini dinyatakan dalam total jumlah uang yang dikeluarkan masyarakat suatu wilayah untuk mengonsumsi barang dan jasa tersebut.
Namun, permintaan agregat bukanlah sekadar konsep ekonomi biasa semata. Pasalnya, ekonom dan pelaku bisnis memanfaatkan permintaan agregat untuk mengukur pengaruh harga pada produktivitas dan menilai kondisi ekonomi suatu negara secara keseluruhan.
Di samping itu, ekonom dan pengambil kebijakan selalu mengaitkan permintaan agregat dengan Produk Domestik Bruto (PDB).
Jika PDB mewakili jumlah total barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu perekonomian, maka permintaan agregat adalah permintaan akan barang dan jasa tersebut. Umumnya, PDB dan permintaan agregat meningkat atau menurun secara bersamaan karena mereka dihitung dengan cara yang sama.
Permintaan agregat bisa setara dengan PDB secara jangka panjang jika faktor perubahan harga barang dan jasa antar periode telah disesuaikan.
Baca Juga: Rasio Utang Terhadap PDB
Kendati menangkap total permintaan barang dan jasa, permintaan agregat sebenarnya adalah konsep yang mudah dipahami. Sebab, komponen permintaan agregat pun hanya terdiri dari empat komponen utama, yakni konsumsi masyarakat, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor netto.
Keempat komponen itu kemudian diturunkan ke dalam persamaan agregat sebagai berikut:
Permintaan Agregat = C + I + G + Nx
Keterangan:
C = Pengeluaran konsumen untuk barang dan jasa
I = Pengeluaran investasi
G = Pengeluaran pemerintah
Nx = Net Exports (ekspor dikurangi impor)
Lantas, seperti apa penjelasan masing-masing komponen tersebut?
Pengeluaran konsumen mewakili pengeluaran atau permintaan individu dan rumah tangga untuk barang dan jasa dalam perekonomian. Komponen ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ekspektasi konsumen, inflasi, pendapatan per kapita, utang, dan suku bunga.
Namun, faktor utama dalam menentukan permintaan konsumen adalah pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income) dan tingkat perpajakan.
Secara teori dasarnya, semakin tinggi disposable income, maka tingkat konsumsi masyarakat akan semakin tinggi, pun sebaliknya. Sementara rendahnya tingkat perpajakan maka masyarakat pun semakin memiliki ruang untuk membelanjakan uangnya.
Baca Juga: Pentingnya Kebiasaan Konsumsi Cerdas untuk Berhemat
Pengeluaran investasi adalah jumlah total pembelian barang dan jasa oleh pelaku bisnis yang digunakan untuk modal fisik atau kepentingan produksi. Hal ini mencakup pengeluaran untuk aset modal baru seperti investasi dalam struktur no perumahan dan perumahan, mesin, peralatan, fasilitas, dan bahan baku.
Keputusan investasi bergantung pada tingkat bunga pinjaman dan keuntungan yang diharapkan. Para ekonom cenderung menggunakan PDB riil untuk menjelaskan keuntungan yang diharapkan.
Misalnya, ketika PDB riil turun atau mengalami kontraksi, maka investasi cenderung tidak akan menguntungkan dan sebaliknya. Hal ini dikarenakan permintaan barang maupun jasa akan lemah ketika ekonomi mengalami kontraksi. Sehingga, peluang bagi perusahaan untuk menjual output tambahan yang dihasilkan melalui investasi baru sangat kecil.
Tingkat bunga pinjaman juga berpengaruh pada investasi bisnis. Para ekonom mengukur tingkat bunga pinjaman menggunakan suku bunga riil.
Adapun suku bunga riil adalah suku bunga nominal yang telah disesuaikan dengan inflasi. Suku bunga riil yang lebih rendah, dapat menyebabkan biaya investasi lebih rendah dan sebaliknya.
Baca juga: Punya Peran Penting dalam Investasi, Apa Fungsi BKPM?
Pengeluaran pemerintah mewakili permintaan yang dihasilkan oleh program pemerintah seperti investasi, belanja infrastruktur, dan fasilitas sektor publik. Dengan kata lain, komponen ini mencerminkan permintaan yang terjadi berkat penggelontoran belanja pemerintah yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) setiap tahunnya.
Hanya saja, pengeluaran untuk program jaminan sosial dan kesehatan tidak termasuk ke dalam komponen ini karena program tersebut hanya mentransfer permintaan dari satu kelompok ke kelompok lain.
Komponen ini dianggap sebagai variabel eksogen lantaran komponen ini tidak dipengaruhi faktor seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar mata uang, dan suku bunga.
Baca juga: 3 Perbedaan Investasi dan Tabungan
Ekspor netto (net exports) mewakili nilai "bersih" dari kinerja perdagangan suatu wilayah. Makanya, cara menghitungnya pun cukup mudah, yakni dengan mengurangi total ekspor dengan total impor dalam satu jangka waktu tertentu.
Dalam komponen persamaan agregat, komponen ini mencerminkan kemampuan suatu negara untuk mendulang penerimaan dari negara lain. Di samping itu, kondisi neraca perdagangan juga mencerminkan tingkat produktivitas suatu negara.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Investopedia, Gramedia, OCBC
Bagikan artikel ini