Kata “investasi” dan “tabungan” kerap digunakan dalam berbagai artikel keuangan. Sampai sekarang, masyarakat masih punya persepsi yang kurang tepat antara keduanya. Bahkan banyak juga orang yang tertukar antara pengertian dan perbedaan investasi dan tabungan.
Sepintas, menabung dan berinvestasi memang sangat mirip. Secara sederhana, keduanya bisa diartikan sebagai kegiatan menyimpan dana atau uang. Namun, jika ditilik lebih dalam, setidaknya ada tiga hal yang membedakan kedua aktivitas keuangan tersebut.
Supaya tidak salah lagi, mari kita kupas satu per satu perbedaan investasi dan tabungan:
Hal mengenai tabungan diatur dalam Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Menurut UU tersebut, definisi tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan/atau alat lain yang dipersamakan dengan itu.
Sementara, hal mengenai investasi diatur dalam UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Dijelaskan dalam UU tersebut, penanaman modal ialah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Indonesia.
Melalui UU yang mengatur, perbedaan investasi dan tabungan tentu sudah begitu jelas. Tabungan sebatas memiliki simpanan, sementara dalam investasi ada aktivitas menanam modal.
Jelas bahwa baik menabung maupun berinvestasi dilakukan orang untuk meraih keuntungan. Tapi ada perbedaan signifikan antara keuntungan yang didapat dari menabung dengan untung yang mungkin diperoleh dari investasi.
Ketika kamu menyimpan uang dalam bentuk tabungan, kamu akan mendapatkan bunga dalam periode tertentu. Bunga tabungan dihitung dengan tiga metode, yakni penghitungan berdasarkan saldo terendah, saldo rata-rata, atau saldo harian.
Ada baiknya kamu memastikan dengan pihak bank mengenai penghitungan bunga tabungan ini. Pada kenyataannya, suku bunga yang ditawarkan dari produk tabungan tergolong kecil. Makanya, produk satu ini tidak bisa diandalkan untuk meraup keuntungan besar.
Di lain sisi, keuntungan dari investasi relatif lebih tinggi. Pasalnya, tujuan investasi memang pertumbuhan atau penambahan nilai aset. Melalui investasi, kamu membeli aset yang diharapkan punya nilai lebih tinggi ketika kamu jual kembali di masa depan.
Pilihan investasi sangat luas. Namun secara garis besar, jenis investasi bisa dibagi dua, yakni investasi riil dan non-riil.
Pada investasi riil, ada aset yang berwujud atau tampak. Contohnya emas, tanah, dan properti.
Sementara itu, investasi sektor non-riil adalah kebalikannya. Contoh investasi jenis ini ialah reksadana, obligasi, dan saham.
Setelah membahas keuntungan dari menabung dan berinvestasi, kita tidak boleh melupakan pembahasan tentang risiko. Pasalnya, kedua aktivitas keuangan ini memiliki risiko yang harus dicermati.
Prinsip high gain high risk berlaku di sini. Tabungan punya potensi keuntungan yang kecil. Di sisi lain, risiko dari menabung juga sangat kecil.
Untungnya di Indonesia, dana yang kamu tabung di bank dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan maksimal Rp2 miliar. Namun, penjaminan ini punya tiga syarat.
Pertama, tabungan kamu tercatat dalam pembukuan bank. Kedua, tingkat bunga simpanan tidak melebihi tingkat bunga penjaminan. Ketiga, sebagai nasabah, kamu tidak melakukan tindakan yang merugikan bank.
Adapun investasi, lantaran berpotensi mendapatkan keuntungan besar, maka potensi risikonya pun besar. Perlu diingat baik-baik: semua produk investasi punya potensi risiko.
Beberapa jenis risiko yang biasanya terdapat pada produk investasi antara lain risiko likuiditas, risiko investasi, risiko gagal bayar, risiko kredit, risiko pajak, risiko inflasi, risiko bunga, risiko mata uang dan risiko lainnya.
Untuk terhindar dari risiko-risiko ini, sebagai investor, kamu harus paham betul produk investasi yang kamu beli. Tapi jangan sampai, risiko ini membuat kamu batal berinvestasi.
Pasalnya, keuntungan berinvestasi lebih menggiurkan dari potensi risikonya. Lagi-lagi dengan catatan, kamu sudah memahami produk investasi yang kamu miliki.
Jadi, menilik dari penjelasan di atas, kamu lebih pilih menabung atau berinvestasi?
Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun. Emas yang kamu beli aman karena disimpan di Kliring Berjangka Indonesia (BUMN), produk emas Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah terlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI. Kamu juga bisa menarik fisik emasnya dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999.9 mulai dari kepingan 1 gram hingga 100 gram!
Bagikan artikel ini