Digest Saham: Saham MSTR Naik 13%, Mau Beli BTC Lagi!

GSS

• $MSTR : MicroStrategy (MSTR) membeli 52.000 bitcoin senilai US$4,6 miliar, pembelian terbesar dalam sejarah perusahaan. Total kepemilikan bitcoin perusahaan mencapai 331.000 bitcoin, senilai US$16,5 miliar. Pembelian terbaru dilakukan dengan harga rata-rata US$88.627 per bitcoin. Untuk mendanai pembelian ini, MicroStrategy menjual 13,6 juta saham, mengumpulkan US$4,6 miliar. Sejak 2020, MicroStrategy telah mengakuisisi bitcoin sebagai strategi menghadapi melambatnya pendapatan bisnis perangkat lunak. Saham MicroStrategy melonjak 9% setelah pengumuman ini dan meningkat lima kali lipat sepanjang 2024. Prediksi analis: Bitcoin dapat mencapai $100.000 dalam waktu dekat dan US$200.000 pada 2025.
• $TSLA : Saham Tesla (TSLA) melonjak setelah laporan bahwa tim transisi Donald Trump merencanakan kerangka kerja federal untuk kendaraan otonom penuh. Rencana ini akan menguntungkan Tesla karena fokus utamanya pada robotaxi, yang direncanakan untuk mulai diproduksi pada 2026. Saat ini, Tesla menghadapi hambatan regulasi besar untuk kendaraan otonom tanpa setir dan pedal. Wedbush menyebut kerangka federal ini "menguntungkan" bagi Tesla dan memproyeksikan peluang senilai $1 triliun dari kendaraan otonom dan AI. Investor mengantisipasi pengurangan kredit EV di bawah pemerintahan Trump, tetapi Tesla dapat tetap diuntungkan karena ketergantungannya yang lebih kecil pada subsidi pemerintah. Saham Tesla telah naik hampir 30% sepanjang 2024.
• $GOOG : Departemen Kehakiman AS (DOJ) berencana meminta Alphabet Inc (GOOG) menjual browser Chrome sebagai bagian dari penyelidikan antitrust. Hakim Amit Mehta, yang sebelumnya memutuskan Google memiliki monopoli ilegal di pasar mesin pencari, akan diminta untuk membuat keputusan ini. DOJ juga berencana memberlakukan lisensi data dan menangani rencana Alphabet terkait kecerdasan buatan dan Android. Chrome menjadi fokus karena merupakan pintu utama ke pencarian Google dan memiliki pangsa pasar browser terbesar di dunia (66,65% pada Oktober 2024). Saham Alphabet turun sementara setelah laporan ini muncul.