Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Pluang Web TradingNewarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Bagaimana Strategi Trading Bermodal Triple Bottom Pattern?
shareIcon

Bagaimana Strategi Trading Bermodal Triple Bottom Pattern?

22 Jun 2023, 8:05 AM·Waktu baca: 5 menit
shareIcon
Kategori
Triple Bottom Pattern

Triple Bottom Pattern dianggap sebagai salah satu pola yang memberi sinyal reversal kuat. Lantas, bagaimana caranya cari cuan bermodal pola satu ini?

Apa itu Triple Bottom Pattern?

Triple Bottom Pattern adalah pola pada chart analisis teknikal dengan reputasi yang baik sebagai pola reversal bullish. 

Secara visual, sesuai namanya, pola ini terdiri dari tiga "palung" yang berjejeran sebagai representasi titik-titik harga terendah sebuah aset. Namun, setelah palung ketiga terbentuk, harga aset pun langsung berlari kencang meninggalkan fase bearish-nya.

Sobat Cuan dapat melihat contoh Triple Bottom Pattern melalui ilustrasi berikut:

Triple Bottom Pattern
Contoh Triple Bottom Pattern. Sumber: Thinkmarkets

Selain tiga lembah, Sobat Cuan juga bisa melihat puncak-puncak harga setelah lembah yang dihubungkan dengan garis merah. Nah, titik ini disebut sebagai neckline, alias titik resistence dari harga aset ketika ia masih terbenam di fase bearish.

Jika pergerakan harga aset menembus neckline usai tiga lembah terbentuk, maka artinya harga aset bersiap breakout dan memasuki fase bullish-nya.

Sejatinya, pola ini memang lebih populer di kalangan trader valuta asing. Meski demikian, Sobat Cuan tetap dapat menemukan pola Triple Bottom pada chart harga aset di pasar mana pun.

Baca Juga: Apa 5 Candlestick Reversal Pattern yang Sering Digunakan Trader?

Mengapa Triple Bottom Pattern Terbentuk?

Sebagai pola reversal bullish, Triple Bottom yang otentik terjadi di pasar yang sedang downtrend. Pada periode tersebut, harga aset terus terkoreksi dan menciptakan level harga terendah yang semakin rendah, begitu pun seterusnya.

Namun, dinamika tersebut pun mencapai titik jenuhnya, yang digambarkan pada "dasar palung" pertama pola Triple Bottom. Akhirnya, trader di pasar pun memutuskan aksi beli sampai harga aset menyentuh puncaknya, seperti yang tercermin pada "puncak" pertama.

Sayangnya, aksi beli itu kemudian berubah kembali menjadi aksi jual karena trader ragu bahwa harga aset tersebut bakal menembus level resistance-nya. Akibatnya, harga aset kembali jatuh dan membentuk "palung" kedua. Namun, pada fase ini, nilai koreksinya tidak sebesar "palung" pertama karena kali ini kekuatan aksi beli lebih kuat dari aksi jualnya.

Pada momen ini. volume penawaran harusnya sudah susut, bergeser menjadi akumulasi volume permintaan yang mengindikasikan momentum bullish. Namun, karena pelaku pasar sangsi bahwa harga aset bisa kembali menembus resistance-nya, maka harga pun kembali luluh dan menyentuh dasar "palung" ketiga.

Tetapi, palung ketiga rupanya adalah titik di mana optimisme pelaku pasar mulai terbentuk secara penuh. Setelah pantulan terakhir pada palung ini, tren harga akan berbalik arah berkat kuatnya aksi beli dan berujung pada breakout.

Baca Juga: Cara Membaca Sinyal Reversal Menggunakan Quasimodo Pattern

Bagaimana Mengenali Triple Bottom Pattern?

Pola ini punya beberapa kriteria khusus, diantaranya:

1. Terjadi pada Market yang Downtrend

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, pola ini merupakan sinyal reversal dari pasar yang sedang terkoreksi menuju pasar bertenaga yang akan reli panjang. Karena itu, konfirmasi utamanya ialah konteks terjadinya pola.

Oleh karenanya, perhatikan beberapa batang candlestick penduhulunya. Jika batang-batang tersebut mengindikasikan pasar bearish, maka ada kemungkinan pola yang terbentuk setelahnya merupakan visualisasi dari konsolidasi harga sebagai cerminan dari perubahan dinamikan penawaran dan permintaan di pasar aset.

2. Tiga Palung Berada pada Level Harga yang Relatif Sama

Kemudian, pola Triple Bottom Pattern juga dapat diidentifikasi dari titik dasar ketiga palung tersebut. Ketiga titik dasar tersebut mengindikasikan level support yang gagal ditembus, sehingga titik ketiganya harus berada pada level yang setara meski tidak harus sama persis.

Akan lebih baik lagi jika trader memadankan pola ini dengan indikator analisis teknikal lain seperti fibonacci retracement dan MACD untuk memastikan dinamika ini.

3. Muncul Pergeseran Volume Penawaran Menjadi Permintaan

Saat bullish sedang mengakumulasi tenaga untuk reli, tekanan jual seharusnya sudah susut dan bergeser jadi tekanan beli. Kondisi itu tercermin pada akumulasi volume permintaan yang ikut naik.

4. Pasar yang Volatil

Triple Bottom Pattern terjadi pada pasar yang volatil. Tingginya volatilitas inilah yang membuat gesekan antara penjual dan pembeli cukup intens hingga harga berulang kali memantul pada level support dan resistence-nya.

Baca Juga: Belajar Mendeteksi Reversal Menggunakan Evening Star Candle

Trading dengan Triple Bottom Pattern

Triple Bottom Pattern merupakan pola reversal yang cukup bertenaga. Karenanya, para trader menggunakan pola ini untuk membuat trading plan pada kerangka waktu yang lebih panjang untuk mengoptimalkan margin keuntungan.

Lantas, apa saja strategi yang bisa Sobat Cuan lakukan bermodalkan pola satu ini?

1. Identifikasi dan Konfirmasi Triple Bottom Pattern

Meski punya akurasi yang baik, Triple Bottom Pattern tidak dapat beridiri sendiri. Oleh karenanya, sebelum memanfaatkan pola ini, kamu perlu mengonfirmasi keasliannya melalui sejumlah kriteria seperti konteks pasar, volatilitas, volume, dan level harga terbentuknya pola.

2. Tentukan Neckline dan Support

Jika kamu sudah merasa yakin bahwa pola Triple Bottom tengah terjadi, maka hal selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah menentukan neckline, sebagai titik resistance, dan support.

Dalam menentukan kedua titik ini, trader umumnya dibantu dengan indikator teknikal lain yakni fibonacci retracement dan MACD. Memadankan chart candlestick dengan dua indikator tersebut akan mempermudah kamu membaca konteks terjadinya pola.

3. Entry Buy Setelah Neckline

Setelah menemukan neckline, yakni level tertinggi dari tiga ceruk yang terbentuk, kamu pun bisa menggunakannya untuk menentukan level entry beli.

Dalam pola Triple Bottom, neckline dianggap sebagai level resistance. Level ini dianggap cukup masuk akal sebagai pintu buy lantaran harga aset tentu akan menembus level ini ketika reversal benar-benar terjadi.

Jika harga bergerak melewati neckline, maka artinya tren sudah positif berbalik arah. Kamu bisa membuat order beli pada momen ini untuk mendapat margin keuntungan paling optimal di kemudian hari.

4. Stop-Loss di Sekitar Resistance

Jika reversal terjadi dan harga aset sudah menembus neckline, maka kamu kemudian bisa menggunakan titik neckline tersebut sebagai support terbarumu.

Kamu bisa memanfaatkan perspektif ini untuk memasang perintah stop loss sebagai tindakan preventif jika nantinya harga kembali lesu sebelum mencapai target profit yang kamu tentukan.

5. Tentukan Target Profit

Pola reversal bullish umumnya tidak memiliki fitur memadai untuk melakukan kalkulasi akurat mengenai target profit ideal dari tren yang sedang reli. Namun, trader yang baik harus punya perencanaan yang utuh, termasuk kapan saatnya kamu harus taking profit.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham ASindeks saham ASemas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Investopedia

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Fathia Nurul Haq

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
trading
Mengenal Bullish Harami Pattern dan Cara Tradingnya
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1