Analisis teknikal adalah senjata utama bagi trader dalam melakukan trading. Namun, apa saja lima prinsip dasar analisis teknikal?
Analisis teknikal adalah metode yang digunakan untuk menganalisis pergerakan harga aset di pasar berdasarkan data historisnya.
Dalam kegiatan trading, trader umumnya memanfaatkan analisis ini untuk menentukan titik terbaik untuk keluar atau masuk ke pasar aset. Dengan kata lain, analisis tersebut berguna untuk menentukan pembelian aset dengan harga menarik dan menentukan posisi jual dengan cuan yang mantap.
Ketika melakukan analisis teknikal, trader akan mengumpulkan data pergerakan harga aset di masa lampau untuk mencari pola atau tren pergerakan harga tertentu.
Trader selalu memanfaatkan pola dan tren tersebut sebagai amunisi utama dalam trading. Pasalnya, bermodalkan hal tersebut, trader bisa menaksir pergerakan harga aset berikutnya sehingga mereka bisa mengidentifikasi cuan atau rugi yang bakal didapatkan.
Di samping itu, memahami analisis ini juga membuat trader menghindari pemborosan waktu dalam melakukan transaksi yang tidak efektif.
Namun, memahami analisis teknikal tidak bisa terjadi dalam semalam. Selain menggali informasi, trader juga perlu untuk latihan trading secara berkala untuk memahaminya.
Di samping itu, trader juga perlu memahami konsep dasar analisis teknikal sebelum menggunakannya. Lantas, apa saja detail konsep tersebut?
Baca juga: Tips Sukses Day Trading Bagi Pemula
Seperti ilmu pada umumnya, analisis teknikal juga didasarkan pada beberapa konsep dasar. Hal ini dimaksudkan agar trader dapat memahami dan menginterpretasikan pola dan tren yang terjadi di chart harga aset.
Berikut adalah konsep dasar analisis teknikal yang perlu diketahui trader!
Hal tersebut merupakan asumsi dan konsep dasar dari analisis ini.
Konsep ini menjelaskan bahwa pergerakan harga aset di masa lampau akan membentuk tren dan pola tertentu. Hanya saja, pola dan tren tersebut terjadi berulang-ulang kali sehingga apa yang terjadi di masa lalu kemungkinan besar akan muncul lagi di masa datang.
Oleh karenanya, tak heran jika kemudian trader mengandalkan pola harga, misalnya seperti Triple Top atau Triple Bottom sebagai sinyal pembalikan harga (reversal). Atau, pola seperti Bearish dan Bullish Pennant sebagai penanda keberlanjutan tren harga aset (continuation). Sebab, di masa lampau, pola-pola tersebut sukses terbukti menjadi penanda baik kondisi reversal maupun continuation.
Prinsip kedua dari analisis teknikal adalah gagasan bahwa harga aset tidaklah bergerak secara acak, namun cenderung bergerak dalam satu rentang nilai tertentu.
Implikasinya, jika harga aset menembus batas rentang teratas atau terendahnya, maka hal tersebut semestinya bisa menakar tren harga yang akan muncul setelah satu pola analisis teknikal terbentuk.
Oleh karenanya, penting bagi trader untuk mengetahui rentang-rentang pergerakan harga aset tersebut. Demi melihat hal ini, trader biasanya menggunakan indikator support dan resistance.
Prinsip ketiga ini didasarkan pada pepatah bahwa "tren adalah temanmu sampai ia berubah" (trend is your friend until it bends).
Berdasarkan prinsip tersebut, trader kemudian menganggap bahwa jika harga aset mengikuti satu tren tertentu, maka pilihan terbaik adalah mengasumsikan bahwa tren tersebut akan berlanjut. Kendati begitu, berbekal analisis teknikal, trader tentu saja bisa mengidentifikasi kapan tren mungkin akan berbalik arah.
Kendati trader selalu mengasumsikan bahwa tren harga yang terjadi saat ini akan berlanjut, nyatanya tren tersebut pasti akan berhenti di satu titik tertentu di masa depan baik cepat atau pun lambat.
Implikasinya, trader tak perlu berkecil hati terus-terusan ketika tren harga aset sedang downtrend. Begitu pun sebaliknya, trader tak boleh terlena ketika harga aset reli tak henti-henti.
Dalam trading, trader selalu percaya bahwa momentum harga bisa memprediksi tren harga aset yang akan terjadi berikutnya. Adapun momentum sendiri diartikan sebagai tingkat laju pergerakan harga aset yang berlangsung saat ini.
Sebagai contoh, tren harga aset kemungkinan akan segera memasuki fase bullish jika didahului dengan momentum bullish-nya. Dalam mengukur momentum tersebut, trader biasanya menggunakan indikator seperti oscillator yang diturunkan dari rata-rata pergerakan harga aset dalam beberapa periode tertentu.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: investopedia, dcfx, sias, accurate
Bagikan artikel ini