Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Apa 5 Bearish Chart Pattern yang Sering Digunakan Trader?
shareIcon

Apa 5 Bearish Chart Pattern yang Sering Digunakan Trader?

27 Jul 2023, 5:04 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
Bearish Chart Pattern

Bearish chart pattern berikut perlu trader waspadai! Ini bisa jadi sinyal untuk bersiap hadapi tren menurun. Apa saja polanya?

Apa Itu Chart Pattern

Chart pattern adalah pola grafik atau formasi harga saham yang muncul di chart (grafik) harga suatu saham atau aset keuangan lainnya.

Pola-pola ini terbentuk berdasarkan pergerakan harga historis dan dapat memberikan petunjuk tentang arah potensial pergerakan harga di masa depan.

Chart pattern berfungsi sebagai alat yang dapat membantu trader dan investor dalam mengambil keputusan terkait jual-beli saham yang lebih baik.

Pola-pola ini seringkali mengandung informasi tentang sentimen pasar, kekuatan pembeli dan penjual, serta potensi perubahan tren harga.

Mengenal Bearish Chart Pattern

Ada beberapa bearish chart pattern yang populer digunakan oleh para trader. Namun sebelum kesana, apa sih bearish itu?

Apa Itu Bearish

Sentimen bearish atau pasar bearish mengindikasikan pandangan negatif atau pesimistis terhadap aset tertentu atau pasar secara keseluruhan.

Jika sebuah aset dianggap mengalami bearish, berarti harga aset akan mengalami penurunan dalam jangka waktu tertentu.

Ciri-ciri pasar bearish:

  • Penurunan harga yang signifikan atau tren menurun yang dominan.
  • Banyak investor atau trader menjual aset untuk menghindari kerugian lebih lanjut atau untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga (short-selling).
  • Sentimen pasar cenderung negatif, dan ketidakpastian mengenai prospek pasar dapat menyebabkan volatilitas yang tinggi.

Baca juga: Mengenal Pasar Primer di Investasi Saham. Apakah Itu?

Contoh Bearish Chart Pattern yang Populer

Dalam artikel ini, Pluang telah merangkum lima contoh bearish chart pattern yang terkenal di kalangan trader.

1. Hanging Man

Contoh pola bearish the hanging man.

Pola Bearish Hanging Man adalah salah satu pola candlestick yang mengindikasikan kemungkinan pembalikan, dari tren bullish (naik) menjadi tren bearish (turun).

Pola hanging man biasanya muncul setelah periode tren naik.

Ciri-ciri pola hanging man adalah tubuh pola yang sangat kecil, yang mengindikasikan harga saat pasar dibuka dan ditutup tak berbeda jauh dengan tren menurun.

Ketika pola ini muncul, trader biasanya akan bersiap untuk melakukan short (menjual aset) sebelum nanti membelinya kembali ketika berada di titik terendah.

2. Dark Cloud Cover

Contoh pola bearish dark cloud cover.

Pola bearish dark cloud cover adalah pola candlestick lain yang mengindikasikan terjadinya downtrend (harga aset turun) setelah pasar mengalami uptrend.

Pola ini terdiri dari dua candlestick, pertama merupakan candlestick bullish (tren naik), dan yang kedua adalah candlestick bearish.

Saat tren harga naik, waspadai pola dark cloud cover ini yang biasanya akan menandakan tren yang turun.

3. Bearish Engulfing

Contoh pola bearisih engulfing

Pola bearish engulfing terdiri dari dua candlestick berurutan dalam sebuah uptrend.

Candlestick pertama adalah bullish (berwarna hijau) dan candlestick kedua adalah bearish (berwarna merah).

Candlestick kedua harus sepenuhnya "menggulung" (engulfing) tubuh candlestick pertama, termasuk ekor-ekornya.

Dalam pola bearish engulfing, candlestick kedua menunjukkan tekanan jual yang sangat kuat, mengakibatkan penurunan harga yang signifikan setelah uptrend sebelumnya.

Pola ini menunjukkan bahwa kekuatan pembeli telah melemah dan para penjual telah mengambil alih kontrol pasar.

4. Evening Star

Contoh pola bearish evening star.

Pola evening star terjadi di akhir sebuah uptrend dan terdiri dari tiga candlestick berurutan. Berikut adalah karakteristik dari pola Evening Star:

Candlestick pertama: Pola ini dimulai dengan sebuah candlestick bullish yang menunjukkan bahwa pasar masih dikuasai oleh pembeli, menunjukkan kelanjutan dari uptrend.

Candlestick kedua: Candlestick kedua adalah candlestick yang sangat kecil, baik berupa bullish atau bearish, dan bisa saja memiliki body yang sangat pendek atau bahkan pipih (ketika harga pembukaan dan penutupan hampir sama). Candlestick kedua menunjukkan ketidakpastian atau ketegangan antara pembeli dan penjual.

Candlestick ketiga: Candlestick ketiga adalah candlestick bearish (berwarna hitam atau merah) yang menunjukkan bahwa tekanan penjual telah meningkat dan mengakibatkan penurunan harga yang signifikan. Candlestick ketiga menutup di bawah setidaknya setengah dari body candlestick pertama, menunjukkan perubahan sentimen dari bullish menjadi bearish.

5. Three Black Crows

Contoh pola bearish Three Black Crow.

Sama sepert pola sebelumnya, pola three black crows terjadi setelah sebuah uptrend dan terdiri dari tiga candlestick bearish (berwarna hitam atau merah) berurutan.

Berikut adalah karakteristik dari pola Three Black Crows.

Tiga candlestick bearish: Pola ini terdiri dari tiga candlestick berwarna hitam atau merah yang menunjukkan tekanan penjual yang kuat selama tiga sesi perdagangan berurutan.

Penutupan di bawah candlestick sebelumnya: Setiap candlestick bearish harus menutup di bawah penutupan candlestick sebelumnya, menunjukkan bahwa tekanan jual terus meningkat dari sesi ke sesi.

Penutupan di atau dekat titik terendah: Candlestick-candlestick tersebut juga harus menutup di atau dekat titik terendah dari rentang perdagangan mereka, menandakan bahwa para penjual mendominasi pasar dan mengendalikan harga.

Baca juga: Mengenal Bullish Flag Pattern, Sinyal Cuan bagi Trader

Kesimpulan

Dari pola-pola bearish yang telah disebutkan sebelumnya, mulai dari Bearish Hanging Man, Bearish Dark Cloud Cover, Bearish Engulfing, dan Three Black Crows, dapat diambil kesimpulan bahwa semua pola tersebut mengindikasikan potensi pembalikan tren dari bullish (naik) menjadi bearish (turun).

Masing-masing pola memiliki karakteristik yang menggambarkan tekanan penjual yang kuat setelah periode uptrend (kenaikan harga) sebelumnya.

Ketika Sobat Pluang sebagai trader menemui pola-pola tersebut, sebaiknya langkah pertama yang perlu diambli adalah mengonfirmasi data dengan analisis tambahan seperti indikator teknis dan level support dan resistance.

Setelah sinyal dikonfirmasi, trader harus menentukan strategi perdagangan yang tepat dan menerapkan manajemen risiko yang bijaksana.

Tetap cek berita dan peristiwa fundamental yang dapat mempengaruhi pasar, dan selalu belajar dari pengalaman trading untuk meningkatkan keterampilan dan strategi trading Anda.

Singkatnya, trader harus mengonfirmasi sinyal bearish, tentukan strategi dan manajemen risiko, perhatikan berita penting, dan belajar dari pengalaman untuk mengembangkan pendekatan trading yang sukses.

Baca juga: Mempelajari Rectangle Pattern dan Strateginya dalam Trading

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: elearnmarkets, makeuseof 

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
trading
Mengenal Bullish Harami Pattern dan Cara Tradingnya
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1