Selamat sore, Sobat Cuan! Inflasi AS di depan mata hingga kapitalisasi pasar Amazon terjun bebas, ini lima hal yang perlu kamu perhatikan di market hari ini!
Pendiri platform exchange FTX Sam Bankman-Fried mengatakan, FTX terancam mengajukan bangkrut jika tidak mendapat suntikan dana segar. Menurut sebuah sumber yang dikutip Bloomberg, Bankman-Fried telah memberitahu investornya bahwa FTX mengalami kekurangan kas sebesar US$8 miliar dan membutuhkan US$4 miliar agar jumlah asetnya lebih banyak dibanding liabilitasnya (solvent).
Sejak awal pekan, drama mengenai krisis finansial yang dialami FTX dan firma trading "saudaranya', Alameda Research, mengguncang pasar kripto. Bahkan nilai token FTX, FTT, terjun 88% dalam sepekan terakhir.
Sobat Cuan penasaran dengan kronologis bencana keuangan yang menimpa FTX? Simak selengkapnya di artikel berikut.
Biro Statistik Ketenagakerjaan AS akan merilis data inflasi Oktober pada hari ini. Menurut ekspektasi 52 ekonom yang dihimpun Bloomberg News, inflasi tahunan AS pada bulan lalu akan menyentuh 7,9% atau melandai dari 8,2% di bulan lalu.
Jika realisasi inflasi melebihi ekspektasi, maka ada kemungkinan bank sentral AS The Fed tidak akan mengerem kebijakan moneternya. Hal itu tentu saja akan menjadi petaka bagi kinerja aset-aset berisiko. Di samping itu, kenaikan suku bunga acuan akan menghambat pertumbuhan konsumsi dan investasi, dua faktor utama pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Pluang Snapshot: Elon Musk Lego Saham Tesla, Nasib Nahas Menimpa Solana
Jaringan Solana mengalami penurunan nilai koin terkunci (Total Value Locked) selama 30% dalam sehari terakhir per pukul 15.09 WIB. Saat ini, Solana memiliki nilai TVL US$437,12 juta, terjun bebas dari rekor tertingginya US$10,17 miliar pada 9 November 2021.
TVL sendiri mengukur nilai semua aset yang terkunci pada protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang terdapat di atas jaringan tersebut. Nilai TVL meningkat menunjukkan sentimen bullish karena semakin banyak koin disimpan di protokol DeFi. Namun, semakin kering nilai TVL, artinya investor tengah menarik dana mereka dari ekosistem.
Solana diketahui menjadi korban "cuci gudang" setelah terseret dalam perkara insolvensi dan krisis likuiditas yang didera FTX dan Alameda Research. Muncul rumor bahwa Alameda Research akan "membuang" Solana kelolaannya untuk memperbaiki posisi likuiditasnya.
Harga minyak jenis Brent berjangka turun ke US$92,36 per barel sementara minyak jenis West Texas Intermediate terpeleset ke US$85,61 per barel pada pembukaan pasar Asia, Kamis (10/11).
Harga minyak melemah setelah muncul kekhawatiran bahwa permintaannya akan melandai menyusul perlambatan ekonomi global. Selain itu, pelaku pasar juga saat ini fokus pada pembacaan inflasi AS yang diharapkan bisa menentukan arah kebijakan moneter AS ke depan.
Baca Juga: Pluang Snapshot: Nilai FTT Semakin 'Hangus', Pemilu Paruh Waktu AS Jadi Fokus
Perusahaan belanja daring raksasa Amazon menjadi perusahaan publik pertama yang kehilangan kapitalisasi pasarnya sebesar US$ triliun. Diketahui, nilai kapitalisasi pasar saham Amazon anjlok dari puncaknya sebesar US$1,88 triliun di Juli 2021 menjadi US$879 miliar saat ini.
Belakangan, nilai saham Amazon memang terguncang akibat kenaikan inflasi, pengetatan kebijakan moneter, dan laporan kinerja keuangan yang mengecewakan. Di samping itu, perusahaan juga pasrah membayar beban operasional lebih tinggi karena perkara logistik dan menghadapi perubahan pola belanja masyarakat seperti di masa pra-pandemi.
Transaksi Saham Amazon di Sini
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini