Pluang Pagi: Elon Musk Siap Beli Twitter, DOGE Ngegas & Saham AS Ganas!

Indeks Saham AS

• Trio indeks saham AS tersenyum semringah menutup sesi perdagangan Senin (25/4). Nilai indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 kompak menguat 0,64%, sementara indeks Nasdaq tumbuh 1,3%.
• Kinerja kinclong saham teknologi mendorong indeks Wall Street untuk melaju lebih kencang pada perdagangan kemarin. Buktinya, saham Google, Microsoft, Amazon, Meta, dan Apple sukses finish di zona hijau.
• Moncernya performa saham teknologi disebabkan oleh aksi investor yang memborong saham-saham sektor tersebut kemarin mumpung harganya lagi murah (buy the dip).
• Selain itu, pelaku pasar juga makin nafsu mengoleksi saham teknologi seiring antisipasi mereka atas laporan kinerja kuartal I emiten-emiten tersebut. Pada Selasa, Microsoft dan Alphabet rencananya akan merilis kinerja keuangannya secara berbarengan.
• Kemudian, saham Twitter pun melonjak 5,66% pada hari ini setelah konglomerat dan punggawa Tesla, Elon Musk, bakal memiliki Twitter sepenuhnya setelah merogoh kocek sekitar US$44 miliar. Sebagai pemilik saham pengendali, Musk juga berencana membuat Twitter perusahaan tertutup.

Baca juga: Rangkuman Pasar: IHSG Tampil Culun, Kripto Kompak Terjun!

Aset Kripto

• Kondisi "sebelas-dua belas" juga terpancar di pasar kripto. Melansir Coinmarketcap pukul 07.54 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sedunia berhasil mendarat di zona hijau dalam 24 jam terakhir.
• Bitcoin (BTC), contohnya, kini bercokol di US$40.857,58 per keping atau loncat 4,08% dibanding sehari sebelumnya. Ether (ETH) pun mengekor dengan tumbuh 5,02% ke US$3.016,92 per keping di waktu yang sama.
• Altcoin lainnya tak mau kalah pamer kinerja cemerlangnya. Solana (SOL) membukukan pertumbuhan nilai 4,31%, sementara nilai Terra (LUNA) loncat 9,11% dalam sehari terakhir.
• Terdapat pula nilai Cardano (ADA) dan Avalanche (AVAX) yang masing-masing tumbuh 3,47% dan 4,31% dalam 24 jam belakangan.
• Kuat dugaan, pasar kripto yang mendadak hepi mirip seperti apa yang terjadi di pasar saham AS. Pelaku pasar ternyata memanfaatkan kesempatan lesunya harga aset kripto untuk melancarkan aksi buy the dip.
• Namun, hal tersebut bukan mengindikasikan bahwa sentimen pasar mulai berbalik bullish. Beberapa analis mengatakan bahwa sentimen di kalangan pelaku pasar masih netral seiring maraknya ketidakpastian makroekonomi di sana-sini, mulai dari sikap hawkish bank sentral AS, The Fed, hingga perkara inflasi yang meradang.
• "Volatilitas yang terjadi (akibat ketidakpastian tersebut) tak hanya mempengaruhi pasar modal, namun juga pasar kripto. Makanya, pelaku pasar kini cenderung hijrah ke stablecoin lantaran outlook pasar kripto di jangka pendek masih bearish," jelas analis riset Nansen, Daniel Khoo.
• Di tengah aset kripto yang perlahan bersemi, terdapat satu koin yang berkembang paling indah, yakni Dogecoin (DOGE). Tercatat, nilai DOGE sukses melesat 20,89% dalam sehari terakhir.
• DOGE kembali menggonggong setelah muncul kabar mengenai pembelian Twitter oleh Musk.
• Memang, Twitter dan DOGE tak punya korelasi secara langsung. Namun, pelaku pasar berharap bahwa pengambilalihan Twitter oleh Musk bisa meningkatkan adopsi DOGE di platform media sosial tersebut, sama seperti Tesla yang mulai menerima pembayaran dalam bentuk DOGE untuk pembelian merchandise.
• Selain DOGE, terdapat pula nilai Kyber Network (KNC) yang tumbuh 15,16% dalam sehari terakhir. Nilai KNC terus meroket pasca platform exchange terdesentralisasi milik jaringan tersebut, Kyberswap, kini sudah meluncur di atas jaringan Bittorent Chain.

Emas

• Harga emas bertengger di US$1.901,01 per ons pada pukul 08.20 WIB, melorot tajam dibanding sehari sebelumnya US$1.926 per ons.
• Nilai sang logam mulai kembali mendekati level psikologis US$1.900 per ons setelah pelaku pasar kini benar-benar mengkhawatirkan kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 50 basis poin bulan depan.
• Kenaikan suku bunga acuan AS akan mengerek tingkat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS. Sementara itu, kenaikan yield obligasi AS akan meningkatkan opportunity cost dalam menggenggam emas. Sehingga, pelaku pasar tentu memilih melepas emas, sebuah aset yang tak menghasilkan imbal hasil secara periodik.
• Selain itu, harga emas juga keok dihantam penguatan Dolar AS, yang kini kembali ke level tertingginya sejak Maret 2020.
• Sekadar informasi, nilai sang aset greenback yang menguat membuat harga emas menjadi relatif lebih mahal bagi mereka yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut. Alhasil, permintaan emas pun melorot.

Baca juga: Pasar Sepekan: Gara-Gara Powell 'Curhat', Kondisi Market Jadi Gawat!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!