Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Pluang Web TradingNewarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Bagaimana Cara Membaca Sinyal Bearish dengan Gravestone Doji?
shareIcon

Bagaimana Cara Membaca Sinyal Bearish dengan Gravestone Doji?

20 Jun 2023, 6:56 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
Gravestone Doji

Gravestone doji adalah pola angker yang mengindikasikan bahwa tren harga bullish akan berubah menjadi bearish. Lantas, bagaimana strategi menggunakan pola ini?

Apa itu Gravestone Doji Pattern?

Gravestone Doji adalah pola analisis teknikal yang umum digunakan untuk mendeteksi reversal bearish. Pola ini terlihat seperti huruf T terbalik dan disebut para trader mirip seperti bentuk batu nisan, yang menjadi sumber utama nama pola teknikal satu ini.

Gravestone Doji
Ilustrasi Gravestone Doji. Sumber: Living from Trading

Pola ini terlihat seperti batu nisan lantaran posisi harga pembukaan, penutupan, dan harga terendahnya saling berdekatan satu sama lain. Selain itu, pola ini juga memiliki bayangan panjang yang menjulang ke atas yang mengindikasikan bahwa kondisi bullish di awal sesi akhirnya kalah dengan aksi jual yang dilakukan pelaku pasar.

Sesuai namanya yang angker, doji satu ini sering bikin trader bergidik lantaran kerap menjadi pertanda downtrend yang sangat panjang. Jika bertemu dengan sinyal angker ini, maka siap-siap buat mengganti strategi trading kamu sebelum harga asetnya rontok ya, Sobat Cuan!

Baca Juga: Cara Membaca Sinyal Reversal Menggunakan Quasimodo Pattern

Bagaimana Cara Mengenali Gravestone Doji?

Pola Gravestone Doji sejatinya cukup mudah untuk dikenali. Bentuknya khas seperti pola doji lainnya, di mana harga aset penutupan mendekati harga pembukaannya dan memiliki bayangan yang menjulang ke atas.

Akan tetapi, doji ini tidak memiliki ekor. Kalau pun ada, ekornya harus pendek agar tidak menyerupai pola doji yang lain.

Kemudian, pola ini umumnya terjadi pada kondisi harga aset yang sedang uptrend. Namun, ada kalanya pola tersebut muncul di kondisi pasar yang justru sedang downtrend, yang memberi sinyal bahwa fase bearish harga aset belum akan berakhir dalam waktu singkat.

Hanya saja, trader kerap menganggap bahwa pola ini saja kurang ampuh untuk mendeteksi reversal bearish yang terjadi di pasar. Oleh karenanya, mereka pun harus mengonfirmasi pola ini dengan indikator teknikal lainnya.

Bagaimana Cara Mengonfirmasi Gravestone Doji?

Meski pola Gravestone Doji terlihat sangat mencolok, trader pun tetap disarankan untuk melakukan tahapan konfirmasi atas terjadinya pola tersebut. Lantas, bagaimana langkah-langkah untuk mengonfirmasi pola satu ini?

1. Terjadi saat Uptrend

Pola ini merupakan penutup sebuah uptrend, yakni saat reli harga aset mulai kehilangan momentumnya.

Oleh karenanya, trader harus cermat dalam memperhatikan rentetan batang candlestick yang muncul sebelum pola ini hadir. Jika batang-batang tersebut mengindikasikan momentum bullish sebelum membentuk doji, maka ini dapat menjadi salah satu pertanda bahwa pola yang hadir tersebut adalah Gravestone Doji.

2. Ekor Doji

Doji memiliki sejumlah variasi candlestick pattern yang mirip seperti shooting star, hammer dan hanging man. Sehingga, agar sebuah pola doji bisa disebut sebagai Gravestone Doji, maka ekornya harus sangat pendek atau sebaiknya tidak ada sama sekali.

3. Candle Konfirmasi

Sama seperti pola reversal lainnya, kunci penting mengenai konfirmasi pola Gravestone Doji terletak pada batang-batang candlestick yang muncul setelah pola tersebut mencuat di chart harga.

Jika batang candlestick setelah pola Gravestone melandai dan berwarna merah atau hitam, maka bisa dikatakan bahwa reversal sudah terjadi. Trader umumnya memilih batang konfirmasi ini terbentuk sebelum mengambil keputusan trading apapun.

4. Indikator Lainnya

Sinyal reversal bearish dari pola ini sebetulnya kurang akurat tanpa melibatkan konfirmasi dari indikator lainnya.

Dalam hal ini, trader kerap menggunakan indikator volume dan oscillator seperti Relative Strength Indeks (RSI) dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) untuk melihat apakah pola tersebut juga diiringi dengan perubahan aktivitas permintaan dan penawaran di pasar.

Selain itu, fibonacci retracement juga berguna untuk memberi tahu level entry sell terbaik saat mengeksekusi sinyal reversal bearish.

Jika tren terbukti sejalan dengan pola Gravestone Doji, artinya sinyal reversal terkonfirmasi secara resmi.

Bagaimana Strategi Trading dengan Gravestone Doji?

Sebagai pola reversal bearish, doji ini merupakan sinyal untuk serok cuan (profit taking) bagi trader yang sudah melakukan akumulasi aset sejak harga aset mulai menanjak.

Berikut ini terdapat beberapa skenario profit taking pada konteks trading saham yang disarankan oleh para trader bermodalkan pola satu ini. Tentunya eksekusi sinyal reversal bearish dapat berbeda pada trading lain seperti trading valuta asing atau pun kripto ya, Sobat Cuan!

1. Entry Sell

Seperti yang disinggung sebelumnya, para trader umumnya menggunakan indikator fibonacci retracement untuk menentukan titik jual terbaik ketika pola tersebut muncul. Namun pertanyaannya, apa peran utama dari fibonacci retracement dalam kasus ini?

Secara teorinya, trader akan mendapatkan profit trading yang optimal jika menjual asetnya di sekitaran area bayangan doji yang menjulang ke atas. Akan tetapi, posisi tepatnya bergantung pada area fibonacci di sekitar sumbu tersebut.

2. Stop Loss

Tak hanya perkara serok cuan, pola Gravestone Doji juga bisa digunakan untuk menentukan titik Stop Loss. Maklum saja, sebab trader pun tentu harus ancang-ancang membatasi kerugiannya jika reversal bearish benar-benar terjadi.

Nah, dalam menentukan titik ini, trader biasanya menggunakan ujung teratas dari bayangan doji sebagai level resistance yang sulit ditembus. Sementara itu, mereka juga menetapkan body candle doji sebagai level paling aman sebelum harga berbalik arah. Karenanya, Sobat Cuan pun bisa memanfaatkan level harga di body candle tersebut untuk memasang posisi Stop Loss.

Hanya saja, lain ladang lain belalang, lain panggung trading pun berbeda pula strateginya. Trader valas justru memanfaatkan sinyal ini untuk memulai akumulasi mata uang saat harganya mulai terkoreksi. Sementara itu, short trader melakukan analisis struktur harga untuk melakukan swing trade di antara fluktuasi harga.

Pada dasarnhya, sinyal reversal bearish memang dapat kamu manfaatkan untuk mengambil peluang cuan dengan strategi yang tepat. Meski harga bakal rontok lantaran tekanan dari penjual yang akan mengambil untung, kamu tetap bisa cuan jika memanfaatkan peluang tersebut dengan baik.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham ASindeks saham ASemas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber:  Investopedia, howtotrade

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Fathia Nurul Haq

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
trading
Mengenal Bullish Harami Pattern dan Cara Tradingnya
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1