Selamat sore, Sobat Cuan! Bagaimana kegiatanmu di hari pertama aktivitas pasca libur panjang? Semoga harimu tetap lancar dan tidak bergelombang layaknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan pasar kripto hari ini. Apa sih yang terjadi di kedua pasar tersebut? Simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
IHSG menutup sesi perdagangan Senin (9/5) dengan bertengger di level 6.909,75 poin alias pasrah terjun bebas 4,42% dibanding perdagangan Kamis (28/4). Dengan demikian, sang indeks domestik terjungkal parah dari level psikologisnya 7.000 poin.
IHSG memang terlihat tak berdaya sejak awal. Pasalnya, ia terlihat bergumul di zona merah sejak awal perdagangan.
Untungnya, IHSG tak sendirian menghadapi nasib buruk tersebut lantaran kawan-kawannya seantero Asia juga mengalami hal serupa. Tengok saja, indeks Nikkei 225 Jepang hari ini melemah 2,53%, sementara nilai indeks Strait Times Singapura juga amblas 0,54% di waktu yang sama.
Pelaku pasar di kawasan Asia tampaknya sedang malas berkutat di pasar aset berisiko lantaran maraknya sentimen negatif dari sisi eksternal.
Sebagai contoh, bank sentral AS The Fed pekan lalu mengerek suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin. Selain itu, inflasi yang kian meradang juga membayangi ekonomi di berbagai belahan dunia. Peristiwa-peristiwa tersebut, tentu saja, membuat investor lebih memilih berhati-hati menggunakan uangnya.
Namun, khusus dari dalam negeri, tekanan yang lebih kuat justru berasal dari aksi ambil untung (profit taking) investor. Ya, pelaku pasar aji mumpung melancarkan aksi tersebut setelah puasa berburu cuan sepekan lamanya. Selain itu, beberapa pelaku pasar juga melakukan aksi jual sebelum laju IHSG menukik lebih parah lagi.
Laju IHSG yang tragis ini terkesan ironis mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup gemilang di kuartal I 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan, ekonomi Indonesia bertumbuh 5,01% secara tahunan pada triwulan lalu, melebihi proyeksinya 4,95%.
Data ini harusnya bisa menjadi angin segar dalam mendorong laju IHSG hari ini. Namun, pelaku pasar nampaknya lebih fokus pada sentimen negatif.
Performa memble IHSG hari ini pun tak lepas dari aksi jual yang dilakukan investor asing yang sangat deras. Bursa mencatat, pelaku pasar asing membukukan nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp2,6 triliun di pasar reguler.
Mereka terlihat paling banyak melepas saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp1,4 triliun. Tak ketinggalan, mereka juga melego saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) masing-masing sebesar Rp687,9 miliar dan Rp283,9 miliar.
Di sisi lain, mereka malah terlihat getol mengoleksi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebesar Rp159,8 miliar. Kemudian, asing juga betah mengakumulasi saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk masing-masing Rp100,4 miliar dan Rp30,9 miliar.
Baca juga: Pluang Pagi: Sepekan Setelah Lebaran, Kripto dan Saham AS Malah Tertekan
IHSG tak sendirian menghadapi hujan badai yang terjadi hari ini mengingat aset kripto pun mengalami situasi yang "sebelas-dua belas". Melansir Coinmarketcap pukul 16.00 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat tersungkur ke zona merah dalam 24 jam terakhir.
Sama seperti yang terjadi di pasar modal, sentimen negatif menyerbu pasar kripto sejak pekan lalu. Pelaku pasar tampaknya agak hati-hati membenamkan dana di aset spekulasi, khususnya aset kripto, setelah iklim investasi terpantau mendung akibat ketidakpastian makroekonomi beberapa waktu terakhir.
Selain itu, penguatan nilai Dolar AS juga ditengarai menjadi biang kerok apesnya nasib aset kripto hari ini. Sekadar informasi, analis mengatakan bahwa pergerakan laju aset kripto selalu berkorelasi negatif dengan Dolar AS sejak Juli 2021. Hal ini mengingat pelaku pasar cenderung lebih memilih menggenggam Dolar AS ketika nilai tukarnya menguat dan ujungnya melepas kepemilikan aset kriptonya.
Tak ketinggalan, para bandar kripto (whales) pun terpantau berbondong-bondong melepas BTC kepemilikannya. Data Glassnodes menunjukkan bahwa inflow BTC ke platform exchange kripto terpantau begitu deras, yakni 1,75 BTC dalam tujuh hari terakhir. Ini menjadi indikasi bahwa para whales tengah melakukan aksi jual jumbo sepekan belakangan.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Jelang Libur Panjang, Kripto & IHSG Makin Garang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini