Berita Pilihan Hari Ini
1. Analis Ungkap Alasan Penjualan Coca Cola Lebih Unggul dari Pepsi di Triwulan Lalu
- Sejumlah analis yang dihimpun CNBC pada Sabtu (28/3) merinci beberapa alasan mengapa produsen minuman ringan Coca Cola ($KO) punya pertumbuhan volume penjualan tahunan 2% di triwulan lalu, alias lebih baik dibanding rival terdekatnya Pepsi ($PEP) yang justru melemah 1,5% di periode yang sama.
- Salah satu contohnya adalah kebijakan harga. Analis menemukan bahwa Coca Cola hanya mengerek harga jual produknya sebesar 5% di triwulan lalu. Sementara itu, Pepsi mengerek harga jualnya sebesar 12% di triwulan lalu dan dianggap menjadi hantaman besar bagi pertumbuhan penjualan Pepsi.
- Contoh lainnya adalah popularitas jenama. Para analis menyebut, Coca Cola saat ini masih memiliki citra sebagai minuman ringan pilihan utama masyarakat.
- Contoh terakhir adalah kekuatan pasar internasional. Asal tahu saja, 60% penjualan total Coca Cola disumbang dari pasar internasional. Sementara itu, pasar internasional hanya menyumbang 40% terhadap penjualan Pepsi.
Valuasi & Insight ($PEP) :
Berdasarkan harga penutupan 27 Oktober 2023, PEP telah diperdagangkan pada level 19,9 x PE-nya atau lebih rendah dari rata-rata kompetitor di 20,2 x. Konsensus memberikan fair value harga saham PEP di angka $188,23 dengan potensi kenaikan sebesar 17,9% dalam setahun kedepan.
Transaksi Saham PEP di Sini!
Valuasi & Insight ($KO) :
Berdasarkan harga penutupan 27 Oktober 2023, KO telah diperdagangkan pada level 19,9 x PE-nya atau lebih rendah dari rata-rata kompetitor di 21,2 x. Konsensus memberikan fair value harga saham KO di angka $64,61 dengan potensi kenaikan sebesar 17% dalam setahun kedepan.
Transaksi Saham KO di Sini!
2. Google Dituduh Beri ‘Uang Pelicin’ US$26,3 Miliar ke Perusahaan Teknologi
- Jagoan internet anak usaha Alphabet Inc. ($GOOG), Google, dituduh telah membayar sejumlah perusahaan teknologi sebesar US$26,3 miliar untuk menjadikan Google Search sebagai mesin pencari bawaan (default) di gawai seperti ponsel pintar dan tablet.
- Hal ini diketahui dari bahan paparan yang ditampilkan di sebuah sesi persidangan persaingan usaha tidak sehat yang dihelat Jumat (27/10).
- Sekadar informasi, persidangan tersebut merupakan tindak lanjut dari gugatan yang diajukan Departemen Kehakiman AS kepada Google beberapa waktu lalu.
- Dalam gugatan itu, lembaga tersebut menuduh Google telah melakukan praktik monopoli dengan membayar miliaran Dolar AS ke sejumlah perusahaan teknologi, seperti Apple dan Samsung, untuk menjadikan Google Search sebagai mesin pencarian default di gawai-gawai milik para perusahaan teknologi tersebut.
Valuasi & Insight :
Berdasarkan harga penutupan 27 Oktober 2023, GOOG telah diperdagangkan pada level 5,1 x EV/Revenue-nya atau lebih tinggi dari rata-rata kompetitor di 2,2 x. Konsensus memberikan fair value harga saham GOOG di angka $152,6 dengan potensi kenaikan sebesar 23,7% dalam setahun kedepan.
Transaksi Saham GOOG di Sini!
3. Google Guyur Perusahaan AI US$2 Miliar
- CNBC pada Jumat (27/10) melaporkan bahwa Google akan berinvestasi hingga US$2 miliar di sebuah perusahaan rintisan yang bergerak di teknologi kecerdasan buatan (AI) bernama Anthropic.
- Menurut seorang juru bicara Anthropic kepada CNBC, komitmen investasi itu terdiri dari kas sebesar US$500 juta dan sisa US$1,5 miliar rencananya akan digelontorkan Google ke Anthropic secara bertahap dalam beberapa tahun mendatang.
- Sayangnya, Google masih belum memberikan tanggapan mengenai kabar tersebut hingga saat ini.
- Sekadar informasi, Anthropic adalah perusahaan rintisan yang didirikan oleh beberapa mantan pegawai pengembang AI, OpenAI, pada 2021. Perusahaan ini sebelumnya menciptakan Claude 2, sebuah teknologi chatbot yang diharapkan bisa menyaingi popularitas teknologi serupa milik OpenAI bernama ChatGPT.
4. Tuntutannya Tak Kunjung Direstui, Pekerja GM Perluas Aksi Mogok Kerja
- Serikat pekerja produsen otomotif General Motors ($GM) pada Sabtu (28/10) mengatakan telah memperluas aksi mogok kerjanya. Kali ini, giliran serikat pekerja yang beroperasi di fasilitas perakitan perusahaan di Spring Hill, negara bagian Tennessee, AS yang memutuskan enggan bekerja.
- Aksi tersebut disampaikan dan diputuskan oleh United Auto Workers, sebuah organisasi yang mewadahi serikat pekerja tiga perusahaan otomotif AS yakni Ford, GM, dan Stellantis.
- Presiden UAW Shawn Fein dalam siaran persnya mengatakan, langkah ini dilakukan setelah GM rupanya masih menolak berdiskusi dengan serikat pekerjanya terkait kompensasi dan kondisi kerja yang lebih layak.
- Hal ini bertolak belakang dengan Stellantis dan Ford yang sebelumnya sudah membuat kesepakatan tentatif dengan serikat pekerjanya.
- Asal tahu saja, aksi ini merupakan babak baru dari aksi mogok kerja massal yang dilakukan serikat pekerja Ford, GM, dan Stellantis sejak 15 September 2023 lalu.
Valuasi & Insight :
Berdasarkan harga penutupan 27 Oktober 2023, GM telah diperdagangkan pada level 0,2 x EV/Revenue-nya atau lebih rendah dari rata-rata kompetitor di 0,7 x. Konsensus memberikan fair value harga saham GM di angka $44,79 dengan potensi kenaikan sebesar 64,5% dalam setahun kedepan.
Transaksi Saham GM di Sini!
5. Serikat Pekerja Terima Proposal Perbaikan Kompensasi Ford
- Pemimpin organisasi pekerja United Auto Workers (UAW) kemarin telah menyetujui proposal dari produsen otomotif Ford Motor ($F) terkait perbaikan upah terhadap pekerjanya.
- Proposal ini sebelumnya ditawarkan Ford dengan serikat pekerjanya pada Rabu (25/10). Dalam proposal itu, Ford sepakat untuk meningkatkan upah per jam pekerjanya sebesar 25% sekaligus menyediakan tunjangan kebutuhan hidup bagi pekerjanya.
- Dengan disetujuinya proposal tentatif yang berlaku 4,5 tahun tersebut, maka sebanyak 57.000 pekerja Ford bakal mendapat perbaikan kompensasi.
Valuasi & Insight :
Berdasarkan harga penutupan 27 Oktober 2023, F telah diperdagangkan pada level 0,2 x EV/Revenue-nya atau lebih rendah dari rata-rata kompetitor di 0,7 x. Konsensus memberikan fair value harga saham F di angka $14,43 dengan potensi kenaikan sebesar 44,9% dalam setahun kedepan.
Transaksi Saham F di Sini!
6. Akuisisi Chevron Disebut Bisa Perbaiki Dividen
- Analisis yang dipublikasikan The Motley Fool menunjukkan bahwa perusahaan migas Chevron ($CVX) berharap bisa memberikan dividen yang lebih baik setelah merampungkan akuisisinya terhadap perusahaan eksplorasi migas Hess Corporation senilai US$60 miliar.
- Menurut analisis tersebut, Hess bisa membantu Chevron dalam mengumpulkan arus kas bebas yang pada akhirnya juga bisa memperbesar peluang perusahaan untuk membagikan dividen yang lebih besar ke pemegang sahamnya.
- Hanya saja, dampak akuisisi terhadap dividen tersebut mungkin baru akan terasa di 2025 mendatang setelah Chevron benar-benar memanfaatkan fasilitas migas Hess secara penuh.
- Sekadar informasi, Chevron pada bulan ini mengumumkan akan mencaplok Hess untuk menguasai 30% cadangan minyak dan gas yang terdapat di blok migas Guyana.
Valuasi & Insight :
Berdasarkan harga penutupan 27 Oktober 2023, CVX telah diperdagangkan pada level 5,1 x EV/EBITDA-nya atau lebih tinggi dari rata-rata kompetitor di 5 x. Konsensus memberikan fair value harga saham CVX di angka $183,33 dengan potensi kenaikan sebesar 27% dalam setahun kedepan.
Transaksi Saham CVX di Sini!
7. The Fed Disebut Tidak Akan Mengubah Bunga Acuan
- Bank sentral AS The Fed diperkirakan tidak akan mengubah tingkat suku bunga acuannya pada rapat FOMC yang berlangsung pekan depan.
- Kendati demikian, The Fed juga masih memiliki kemungkinan untuk mengerek suku bunga acuannya di akhir tahun. Kemungkinan ini mengacu pada pernyataan ketua Fed Jerome Powell bulan lalu yang mengatakan bahwa inflasi As masih terbilang “terlalu tinggi”.
Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!