Franchise

Waralaba atau franchise adalah lisensi yang memberikan akses kepada penerima franchise untuk memperoleh pengetahuan seputar bisnis, proses produksi hingga distribusi, serta akses pada merek dagang dari pemilik waralaba.

Memegang franchise memungkinkan seorang pengusaha untuk menjual produk atau layanan di bawah nama bisnis pemilik waralaba. Biasanya, penerima waralaba membayar biaya awal dan biaya lisensi tahunan kepada pemilik waralaba tersebut.

Memahami Bekerjanya Franchise/Jaringan Waralaba

Saat suatu bisnis ingin meningkatkan pangsa pasar atau jangkauan geografisnya dengan biaya rendah, umumnya bisnis itu dapat mewaralabakan produk dan nama mereknya.

Waralaba atau franchise adalah patungan antara pemilik waralaba dan penerima waralaba. Pemilik waralaba adalah pemegang bisnis asli, yang lantas menjual hak untuk menggunakan nama dan gagasan waralabanya kepada pemegang/penerima waralaba. Penerima waralaba membeli hak ini untuk menjual barang atau jasa pemilik waralaba dengan model bisnis dan merek dagang yang ada.

Waralaba merupakan cara yang populer bagi para pengusaha untuk memulai bisnis. Terutama, saat memasuki industri yang sangat kompetitif seperti restoran makanan cepat saji.

Satu keuntungan besar dari bisnis waralaba adalah akses ke nama merek perusahaan yang sudah mapan. Seorang pebisnis yang memegang lisensi franchise tidak perlu menghabiskan sumber daya untuk memasarkan besar-besaran produk tersebut, karena sudah dikenal oleh publik.

Baca juga: Cara Sukses Investasi dengan Aturan Investasi No. 72

Model Bisnis Waralaba

Bisnis waralaba atau franchise adalah model bisnis dengan sejarah panjang di Amerika Serikat. Konsep ini dimulai pada pertengahan abad ke-19, saat dua perusahaan, yakni Perusahaan Mesin Permanen McCormick dan Perusahaan Mesin Jahit I.M Singer, melakukan kolaborasi.

Kolaborasi kedua perusahaan ini meliputi pengembangan sistem organisasi, pemasaran, dan distribusi yang diakui sebagai pelopor waralaba. Struktur bisnis baru ini dikembangkan sebagai tanggapan terhadap produksi volume tinggi, dan memungkinkan McCormick dan Singer menjual mesin penuai hasil panen dan mesin jahit mereka ke pasar domestik yang sedang berkembang.

Waralaba makanan dan perhotelan paling awal dikembangkan pada 1920-an dan 1930-an. A&W Root Beer meluncurkan operasi waralaba pertama mereka pada 1925. Restoran Howard Johnson membuka gerai pertamanya pada 1935, berkembang pesat dan membuka jalan bagi rantai restoran dan waralaba yang menentukan industri makanan cepat saji Amerika hingga hari ini.

Ada lebih dari 785.000 perusahaan waralaba di AS, yang menyumbang hampir US$500 miliar bagi perekonomian. Di sektor makanan, memegang lisensi franchise adalah ladang cuan yang menjanjikan. Waralaba terkenal di sektor ini di antaranya McDonald’s, Taco Bell, Dairy Queen, Denny’s, Jimmy John’s Gourmet Sandwiches, dan Dunkin’ Donuts.

Baca juga: Ramai Bisnis Boba Tea & Minuman Kekinian, Bagaimana Sih Cara Memulainya?

Dasar-dasar dan Aturan Berwaralaba

Kontrak waralaba bersifat kompleks dan berbeda untuk setiap pemilik waralaba yang menawarkan lisensi kepada pemegang baru. Biasanya, perjanjian waralaba mencakup tiga kategori pembayaran kepada pemilik waralaba.

Pertama, penerima waralaba harus membeli hak yang dikendalikan, atau merek dagang, dari pemilik waralaba dalam bentuk pembayaran biaya di muka.

Kedua, pemilik waralaba menerima pembayaran untuk menyediakan pelatihan, peralatan, atau layanan konsultasi bisnis.

Akhirnya, pemilik waralaba menerima royalti atau persentase dari penjualan operasi. Kontrak waralaba ini bersifat sementara, mirip dengan sewa atau persewaan bisnis. Tergantung pada kontraknya, perjanjian franchise adalah perjanjian yang biasanya berlangsung antara lima hingga 30 tahun, dengan hukuman serius jika penerima waralaba melanggar atau mengakhiri kontrak sebelum waktunya.

Di Amerika Serikat, waralaba diatur di tingkat negara bagian. Namun, Federal Trade Commission (FTC) menetapkan satu peraturan federal pada 1979. Aturan waralaba harus diinformasikan secara jelas kepada calon pembeli lisensi.

Pemilik waralaba harus mengungkapkan sepenuhnya risiko, manfaat, atau batasan apa pun untuk investasi waralaba. Informasi ini mencakup biaya dan pengeluaran, riwayat litigasi, vendor atau pemasok bisnis yang disetujui, perkiraan ekspektasi kinerja keuangan, dan berbagai detail penting lainnya.

Pro dan Kontra Bisnis Waralaba

Banyak keuntungan yang bisa diperoleh oleh pemegang lisensi franchise. Beberapa di antaranya termasuk formulasi bisnis yang siap pakai untuk diterapkan dalam bisnis, produk dan layanan yang sudah teruji pasar, dan pengenalan merek yang sudah mapan. Bahkan, beberapa pemilik waralaba menawarkan pelatihan dan perencanaan keuangan yang tentunya mensyaratkan pembayaran tambahan pula.

Adapun demikian, salah satu poin minus dari waralaba adalah biaya awal yang cenderung tinggi serta biaya royalti yang dikenakan berkelanjutan. Persentasenya berkisar antara 4,6% dan 12,5%, tergantung pada industrinya. Ada juga risiko penerima waralaba ditipu oleh informasi untuk membayar jumlah yang terlalu tinggi untuk lisensi franchise tertentu.

Jika pemilihan lokasi tidak strategis, lisensi franchise adalah juga sesuatu yang sia-sia belaka. Begitu pula jika manajemen dan sumber daya manusia yang dipilih untuk menerapkan bisnis tersebut tidak dapat menjalankan rincian aturan penerapan produk waralaba tersebut.

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: Investopedia