Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Mengulik Prospek Keuangan NVDA
shareIcon

Mengulik Prospek Keuangan NVDA

9 Feb 2024, 8:25 AM·Waktu baca: 7 menit
shareIcon
Kategori
Mengulik Prospek Keungan NVDA

NVDA akan melaporkan kinerja keuangannya sepanjang 4Q23 pada hari Kamis (2/22) dini hari. Sebagai perusahaan produsen dan perancang chip semikonduktor yang memiliki reputasi kuat di China, NVDA mampu bersaing mengalahkan kompetitornya dan memperbesar pangsa pasar nya. Simak selengkapnya di sini!

Profil Singkat NVIDIA Corp

NVIDIA Corp adalah perusahaan teknologi yang berfokus pada pengembangan dan produksi chip semikonduktor serta Unit Pemrosesan Grafis (GPU) demi kegiatan gaming, pertambangan aset kripto, dan penggunaan profesional. Selain itu, NVIDIA juga menyediakan prosesor inti bagi ponsel pintar dan perangkat otomotif.

Sejak didirikan 1993 silam, NVIDIA kini menjelma menjadi salah satu perusahaan teknologi paling bonafide sejagat. Per tanggal 8 Februari 2024, nilai kapitalisasi pasarnya sukses menembus US$1.72 triliun.Selain itu, Nvidia juga kini dikenal sebagai anggota The Magnificent 7, yakni tujuh perusahaan teknologi paling top di AS.

Saat ini, perusahaan memfokuskan aktivitasnya pada lima segmen bisnis utama. Kelimanya berhasil menyumbang pendapatan US$26,91 miliar bagi perusahaan di 2022, tumbuh 0,2% dibanding setahun sebelumnya.

Kelima segmen bisnis itu terdiri dari: 

  1. Data Center. NVIDIA memiliki lima GPU data center yang digunakan untuk komputer pribadi dan video game yang terdiri dari NVIDIA A100 Tensor Core GPU SXM4, NVIDIA A100 Tensor Core GPU PCIe, NVIDIA V100, Tensor Core GPU, RTX 40 Series GPUs dan lainnya. Pada 2022, segmen ini menyumbang pendapatan US$15,0 miliar atau 55,6% dari total pendapatan perusahaan, tumbuh 50,7% jika dihitung secara majemuk (CAGR) sejak 2018.
  2. Gaming. Segmen Gaming menorehkan pendapatan US$9.1 miliar pada 2022 atau atau dengan proporsi sebesar 33,6% dari keseluruhan pendapatan NVDA. Selanjutnya, segmen juga bertumbuh 10,5% jika dihitung secara CAGR sejak 2018. Pada segmen ini, NVIDIA terus melakukan pengembangan video game, merilis video game terbaru, dan melakukan riset dan pengembangan laptop gaming dengan kecepatan pemrosesan data yang kilat.
  3. Professional Visualization. Segmen ini menyumbang pendapatan US$ 1,5 miliar pada 2022, tumbuh 10,6% jika dihitung secara CAGR sejak 2018. Segmen ini memungkinkan penggunanya untuk melihat model tiga dimensi (3D) secara realistis berkat bantuan teknologi kecerdasan buatan (AI), data science, dan pemindai 3D otomatis. Adapun salah satu satu pelanggan NVIDIA yang sudah memanfaatkan teknologi ini adalah Adidas.
  4. Automotive. NVIDIA telah bekerjasama dengan produsen otomotif seperti BMW, Mercedes Benz, dan Range Rover untuk mengembangkan mobil otonom berbasis teknologi AI. Dengan kata lain, piranti lunak yang terpasang di unit-unit mobil tersebut bisa membuatnya melaju meski tanpa awak. Pada 2022, segmen ini memiliki pendapatan US$903 juta atau tumbuh 10,1% secara CAGR sejak 2018.
  5. OEM & Others. Segmen ini berisikan produk yang berfokus pada teknologi jasa keuangan, perjanjian lisensi, dan unit bisnis lainnya yang tidak tercakup pada segmen lainnya. Lini bisnis tersebut hanya berkontribusi US$455 juta atau 1,7% terhadap total pendapatan NVIDIA di 2022. 

Meski menancapkan kuku kuat di sektor teknologi, NVIDIA sejatinya masih memiliki pesaing yang siap menjegalnya di kompetisi industri chip, seperti Intel Corp, Advanced Micro Device Inc (AMD) dan Qualcomm.

Tesis Investasi NVIDIA Corp

1. Prospek Menjanjikan Industri SemiKonduktor 

Ukuran pasar semikonduktor global bernilai US$ 591,8 miliar pada tahun 2022 dan diperkirakan akan mencapai US$ 1.883,7 miliar pada tahun 2032 atau menunjukan pertumbuhan sebesar 12.3% CAGR dari tahun 2022 sampai 2032.  

Pertumbuhan ditopang oleh beberapa aspek seperti pertumbuhan yang cepat dari industri elektronik, peralatan industri, otomotif, jaringan dan komunikasi, dan pemrosesan data. Selain itu, meningkatnya popularitas teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) yang memungkinkan chip memori untuk memproses volume data yang sangat besar dalam waktu yang lebih singkat diharapkan dapat memberikan peluang pertumbuhan kepada para pelaku pasar di masa mendatang.

2. NVIDIA Masih Bisa ‘Tancapkan Kuku’ Di China

Bagi NVIDIA, China bukanlah sekadar destinasi ekspor biasa semata. Malahan, Negara Tirai Bambu tersebut adalah kontributor utama pendapatan perusahaan jika ditilik secara aspek geografis.

Sebagai buktinya, pendapatan sebesar US$12,8 miliar, atau 47,3% dari total pendapatan perusahaan di 2022, berasal dari kawasan China, yang terdiri dari Taiwan, China daratan, dan Hong Kong. Jika dibedah lebih jauh, sebanyak 21,4% dari angka tersebut berasal dari China daratan dan Hong Kong sementara sisa 25,9% berasal dari Taiwan.

Kuatnya kontribusi pendapatan dari China pun tak lepas dari cengkeraman kuat NVIDIA di pasar chip canggih di kawasan tersebut. Tak tanggung-tanggung, NVIDIA bahkan menguasai 90% pangsa pasar produk chip AI di wilayah yang dimaksud.

Sayangnya, cengkeraman NVIDIA di China kemungkinan semakin longgar akibat pengetatan kebijakan ekspor chip dari AS ke negara tersebut. 

Dalam regulasi yang diterbitkan Oktober 2023 tersebut, pemerintah AS memperketat standar dan spesifikasi chip-chip canggih yang bisa diekspor ke China. Akibatnya, NVIDIA pun tak leluasa dalam mengekspor dua chip canggihnya ke negara tersebut. Bahkan, perusahaan juga mengaku bahwa kebijakan itu berpotensi menghantam kinerja keuangannya.

Namun, mengingat China adalah ladang emas baginya, NVIDIA tentu saja tak tinggal diam merespons kondisi tersebut. Perusahaan sendiri telah merilis beberapa chip baru yang di khususkan untuk di ekspor ke China, seperti: 

  • A800 dan H800 diperkenalkan sebagai alternatif bagi pelanggan China pada November 2022, sekitar sebulan setelah AS pertama kali membatasi ekspor microchip dan peralatan canggih ke China.
  • H20, L20 dan L2 mencakup sebagian besar fitur terbaru Nvidia untuk pekerjaan AI tetapi dengan pengurangan daya komputasi untuk mematuhi aturan baru, menurut analisis SemiAnalysis tentang spesifikasi chip.

3. Potensi Kenaikan Harga Akibat BuyBack Masih Berlanjut 

Salah satu hal mencolok yang dilakukan Broadcom setahun terakhir adalah melakukan pembelian kembali (buyback) sahamnya. Sampai dengan tahun 2025, NVIDIA akan melakukan pembelian kembali sahamnya sebesar US$25 miliar. Hal ini turut didukung dengan jumlah cash sebesar US$13,3 miliar dan pendapatan sebesar US$26,97 miliar pada tahun 2022. 

Manajemen menempuh langkah tersebut karena meyakini bahwa valuasi saham NVIDIA masih tergolong murah dibandingkan dengan prospek cerah perusahaan dan performa di masa depan. 

Aksi buyback tentu akan mengurangi jumlah saham NVIDIA yang beredar di pasar modal (free float). Imbasnya, nilai saham dan EPS NVIDIA pun berpotensi meningkat dalam jangka pendek.

Mengulas Aspek Finansial NVIDIA Corp

Pendapatan NVIDIA Tetap Tumbuh Meski ‘Bengkok’ di 2023

Bicara soal raihan pendapatan, NVIDIA boleh saja berbangga diri. Pasalnya, perusahaan selalu mencatat pertumbuhan pendapatan yang positif dalam beberapa tahun terakhir. 

Pada 2022, Nvidia berhasil menghimpun pendapatan US$26,97 miliar atau tumbuh 22,7% jika dihitung secara CAGR sejak 2019 dan 0,2% secara tahunan, di mana segmen data center menjadi kontributor utamanya.

Pada tahun 2023, diproyeksikan NVIDIA akan mengalami penurunan pertumbuhan pendapatan disebabkan karena adanya kebijakan pengetatan ekspor chip yang diberlakukan AS. Kendati begitu, langkah mitigasi yang dilakukan NVIDIA berhasil  mencegah perusahaan dari membukukan pertumbuhan pendapatan negatif di tahun ini. 

Menurut ramalan analis, NVIDIA diharapkan bisa membukukan pendapatan US$59,1 miliar di tahun 2023 atau meningkat tajam ke level 119,3%. 

NVIDIA Rogoh Kocek Dalam demi RnD demi Ciptakan Produk Baru

Sejak awal tahun ini, pamor NVIDIA tiba-tiba melejit berkat perkembangan pesat teknologi AI. Prestasi itu pun tak lepas dari besarnya dana yang dikucurkan perusahaan untuk riset dan pengembangan (RnD) inovasi-inovasi terbarunya.

Pada 2022, NVIDIA menganggarkan biaya RnD sebesar US$7,3 miliar atau tumbuh 32,5% secara CAGR sejak 2018. Dana tersebut digunakannya untuk mengembangkan bahasa pemrograman CUDA, algoritma, mengembangkan sistem AI, layanan cloud, dan sistem perangkat lunak lainnya. 

Secara keseluruhan, NVIDIA memang terbilang menganggarkan biaya RnD yang lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitornya. Hal ini semestinya bisa mendorong NVIDIA dalam menciptakan produk-produk anyar yang nantinya diharapkan bisa menguasai pasar terlebih dulu dibanding pesaing-pesaing sengitnya.



Monetisasi AI NVIDIA Terjegal Regulasi AS

Dalam lima tahun terakhir, NVIDIA sukses mencetak tingkat pertumbuhan laba yang positif.

Hal ini ternyata disebabkan karena dua faktor. 

Pertama, perseroan telah mengembangkan sistem data center-nya dengan baik, sehingga monetisasi yang tercipta dari segmen tersebut pun terbilang sangat mumpuni. Kedua, Nvidia berhasil menciptakan margin laba kotor produk-produk chip yang mantap berkat skala ekonomis yang sangat tinggi. Sebagai buktinya, margin laba kotor perusahaan di 2022 tercatat sebesar 66,8% atau naik signifikan dari 60,2% di 2018.

Tahun ini, NVIDIA sepertinya berupaya keras untuk memonetisasi pengembangan teknologi AI miliknya demi menjaga pertumbuhan laba yang positif. Hanya saja, regulasi ekspor chip terbaru dari AS kemungkinan akan menjegalnya dalam mencapai hal tersebut.

Sejauh ini, analis memprediksi bahwa pendapatan NVIDIA di tahun ini akan mencapai US$8,36 miliar atau ambles 25,68% dari US$11,25 miliar setahun sebelumnya.

Valuasi NVIDIA Corp

Menurut konsensus, harga wajar saham NVIDIA ($NVDA) berada di US$675,25 dari harga penutupan 8 Februari 2024. Lebih lanjut, apabila ditilik dari rasio harga saham terhadap labanya (rasio P/E), valuasi NVDA saat ini berada di angka 33,3x PE atau lebih “mahal” dibandingkan rata-rata kompetitornya sebesar 29,6x PE. Kendati begitu, investor sepertinya “mewajarkan” harga premium tersebut mengingat NVIDIA tak kenal lelah untuk terus berinovasi dan tetap memiliki neraca keuangan stabil di tengah kondisi ekonomi yang tak tentu.

Risiko Berinvestasi di Saham NVDA 

Pelemahan Kondisi Perekonomian di China

Seperti yang disinggung sebelumnya, 58,2% dari total pendapatan NVIDIA berasal dari China. Sehingga, lambatnya pemulihan ekonomi di China dapat berdampak pada permintaan komputer dan pada akhirnya bisa ikut memperlambat pertumbuhan produk perusahaan, terutama pada segmen data center. 

Kebijakan Pemerintah 

Tensi geopolitik antara AS dan China yang kian memanas bikin NVIDIA pusing tujuh keliling. Betapa tidak, regulasi pengetatan ekspor chip terbaru AS membuat perusahaan tidak bisa mengekspor dua chip canggih terlarisnya ke Negara Tirai Bambu tersebut.

Memang, perusahaan berencana untuk menelurkan chip baru dengan spesifikasi yang bisa memenuhi ketentuan ekspor AS. Namun, animo permintaannya di China tentu belum bisa diramal dengan pasti.

Kompetisi Dengan Perusahaan Teknologi Pengembang AI 

NVDA harus terus berinovasi mengembangkan teknologi AI di berbagai segmen bisnisnya agar tidak kalah bersaing dengan kompetitornya seperti AMD. 

Sebagai perusahaan teknologi, perusahaan harus berani untuk menggelontorkan biaya RnD yang semakin jumbo untuk membuat terobosan baru agar tidak tertinggal dengan kompetitornya yang berisiko membuat NVIDIA kehilangan pangsa pasarnya.

Transaksi Saham NVDA di Sini!

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Marcella Kusuma

Right baner

Marcella Kusuma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
daily news
Daily News - 28 Agustus 2023
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1