Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Pluang Web TradingNewarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Membedah Strategi dan Keuangan BlackRock
shareIcon

Membedah Strategi dan Keuangan BlackRock

8 Apr 2024, 6:32 AM·Waktu baca: 6 menit
shareIcon
Kategori
Membedah Strategi dan Keuangan BlackRock

BlackRock akan segera menerbitkan hasil kinerja Q1 2024 mereka pada tanggal 12 April mendatang. Sebelum sobat cuan mulai memutuskan untuk mengoleksi sahamnya, yuk simak ulasan mengenai BlackRock terlebih dahulu di bawah ini!

Profil Singkat Blackrock

Blackrock, Inc. (BLK) adalah adalah perusahaan investasi multinasional Amerika yang berbasis di New York City. Didirikan pada tahun 1988, awalnya sebagai pengelola aset manajemen risiko dan pendapatan tetap, BlackRock adalah pengelola aset terbesar di dunia, dengan aset kelolaan senilai US$10 triliun per Desember 2023. 

BlackRock beroperasi secara global dengan 70 kantor di 30 negara dan memiliki sekitar 19,800 karyawan, serta melayani klien di lebih dari 100 negara,. Bersama dengan Vanguard dan State Street, BlackRock dianggap sebagai salah satu dari tiga besar pengelola dana indeks (index fund) yang mendominasi Amerika.

Sebagai perusahaan manajemen investasi kelas dunia, BlackRock melayani klien di hampir seluruh negara di dunia. Namun pada saat ini, mayoritas klien mereka berasal dari Amerika dengan proporsi klien lebih dari 60% dari total keseluruhan.

Proporsi Aset Kelolaan BlackRock

(Sumber: BlackRock)

BlackRock melayani berbagai macam jenis profil klien mulai dari individual dan keluarga, penasehat keuangan, pendidikan dan organisasi non profit, dana pensiun, perusahaan asuransi, hingga pemerintahan.

 

Tesis Investasi

1. Pertumbuhan Aset Kelolaan yang Signifikan

Total jumlah aset kelolaan dari BlackRock telah bertumbuh cukup signifikan dimana dari 1,31 triliun US dollar pada tahun 2008 menjadi US$10 triliun pada 2023 atau tumbuh lebih dari 600% dalam kurun waktu tersebut. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor yang besar terhadap manajemen BlackRock yang juga turut menjadikannya sebagai perusahaan manajemen investasi terbesar di dunia.

Aset Kelolaan BlackRock (2008 - 2023)*

(Sumber: Statista)

*angka dalam triliun dolar Amerika

Sebagai perbandingan, total aset kelolaan manajer investasi di seluruh dunia pada tahun 2022 menyentuh angka US$98 triliun. Jika pada tahun yang sama BlackRock memiliki aset kelolaan sebesar US$8,59 triliun, berarti BlackRock telah mewakili hampir 10% proporsi total aset kelolaan di seluruh dunia.

Total Aset Kelolaan Global (2005 - 2022)*

Sumber: Statista

*angka dalam triliun dolar Amerika

2. Pemulihan paska kelesuan ekonomi global

BlackRock mencatatkan performa terbaiknya pada tahun 2021, namun akibat kelesuan ekonomi global, performa Blackrock menurun cukup tajam. Tercatat pertumbuhan EBITDA BlackRock -22.26% dan Laba Bersih BlackRock -12.25% sepanjang 2021 ke 2022. Namun begitu, 2023 menjadi periode dimana BlackRock berhasil menunjukkan tanda - tanda pemulihan dimana EBITDA BlackRock berhasil tumbuh 9,35% dan Net Incomenya tumbuh 6,26%, melampaui ekspektasi analis di angka 3,7% untuk Net Income

Sumber: Bloomberg, 2024

3. Memperkuat posisi dalam investasi infrastruktur melalui akuisisi Global Infrastructure Partners (“GIP”)

Pada awal tahun 2024, BlackRock melakukan akuisisi terhadap manajer investasi infrastrukstur terbesar di dunia, Global Infrastructure Partners (GIP). Akuisisi tersebut bernilai US$12,5 miliar dan memantapkan BlackRock untuk memiliki total aset kelolaan infrastruktur  US$150 miliar, gabungan dari US$100 miliar aset kelolaan GIP dan US$50 miliar platform infrastruktur BlackRock. Transaksi ini diperkirakan akan selesai pada Q3 2024.

Gerakan menuju dekarbonisasi dan keamanan energi di berbagai belahan dunia menjadi alasan BlackRock melaksanakan kesepakatan tersebut. Larry Fink, CEO dan Chairman BlackRock menyatakan bahwa ekspansi infrastruktur fisik dan digital akan terus meningkat seiring dengan upaya pemerintah di seluruh dunia untuk meningkatkan kapasitas industri dalam negeri, meningkatkan kemandirian energi, dan mempercepat produksi onshore dan near-shore di berbagai sektor penting.

Sektor infrastruktur saat ini bernilai US$1 triliun dan menjadi area fokus bagi BlackRock. Termasuk dalam industri alternatif, Blackrock berupaya memanfaatkan peningkatan permintaan yang pesat terhadap investasi jangka panjang pada dekarbonisasi, keamanan energi, serta jaringan listrik melalui penetrasi signifikan terhdap sektor ini. Para analis memperkirakan bahwa permintaan akan semakin meningkat karena investor ritel akan mengikuti jejak BlackRock.

4. Tokenisasi aset keuangan melalui Blockchain publik

BlackRock turut berpartisipasi dalam revolusi keuangan digital melalui tokenisasi aset. Mereka terlibat dalam tokenisasi pasar uang (money market fund) di Ethereum. Hal ini memberikan pesan yang sangat jelas bagi dunia keuangan mengenai kegunaan blockchain dalam mendukung opsi pembayaran baru untuk alat keuangan konvensional. 

Pada bulan Maret 2024, BlackRock meluncurkan BUILD atau BlackRock USD Institutional Digital Liquidity Fund pada jaringan Ethereum, dana tertokenisasi pertama mereka. Melalui token BUILD, investor dapat memperoleh bunga dalam US$. Animo peluncuran token ini menuai ketertarikan yang tinggi dari para investor. Bahkan dalam minggu pertamanya, token ini berhasil menghimpun total deposit dana US$245 juta.

Strategi digital BlackRock sangat berfokus pada tokenisasi aset dunia nyata atau real world assets. Organisasi ini bertujuan untuk memberdayakan investor blockchain dan kripto dengan platform yang kuat untuk menghasilkan keuntungan investasi. Seperti yang disebutkan oleh Robert Mitchnick, Head of Digital Assets BlackRock, melalui token BUILD, investor dapat memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan yang signifikan dengan melaksanakan perdagangan serta penerbitan kepemilikan.

Dana yang dihimpun melalui token BUILD akan disimpan pada T-Bills, repurchase agreements, dan kas. Token BUILD juga akan menghasilkan dividen yang akan dibagikan pada investor secara harian.

5. Resistance Breakout, potensi melanjutkan kenaikan harga

Secara teknikal, Saham BlackRock telah menembus resisten di kisaran harga US$780 setelah semenjak Februari 2022 hingga Desember 2023 mengalami sideways pada kisaran harga US$580 - US$780. Bahkan di titik terendahnya, harga saham BlackRock sempat menyentuh harga US$505. Saat ini, harga saham BlackRock berada pada harga US$792.05 per lembar sahampada 5 April 2024 dan berpotensi melanjutkan kenaikannya hingga titik resisten selanjutnya di kisaran harga US$960.

Sumber: TradingView

Namun perlu diperhatikan bahwa tidak ada analisa yang 100% berhasil karena ada kemungkinan bahwa breakout tersebut termasuk false breakout yang mengakibatkan harga saham BlackRock kembali terjun ke area di bawah resistan US$780.

 

Mengulas Aspek Finansial Blackrock

Sebagai perusahaan keuangan terbesar di dunia, BlackRock tercatat beberapa kali melampaui ekspektasi analis. Sebagai contoh pada Q4 2023, analis memprediksi laba bersih BlackRock sebesar US$1,3 miliar dimana realisasinya adalah sebesar US$1,45 miliar, lebih tinggi 9% dibanding perkiraan. Aset kelolaan BlackRock juga tumbuh 16% dibanding tahun 2022.

Pendapatan

Secara historis, Blackrock berhasil membukukan rata-rata pertumbuhan pendapatan 5% secara tahunan dalam enam tahun terakhir. Adapun pada 2023, Blackrock membukukan pendapatan US$17,8 miliar, turun tipis 0,08% dari tahun sebelumnya.

(Sumber: BlackRock)

Laba

Laba BlackRock bisa dibilang menunjukkan tren yang positif. Pada 2023, perusahaan berhasil membukukan keuntungan US$5.1 miliar atau meningkat 6,26% dari tahun sebelumnya meski pendapatannya bisa dibilang turun tipis. Hal ini menunjukan efisiensi kinerja yang ditorehkan oleh BlackRock sepanjang 2023. 

(Sumber: BlackRock)

 

Proyeksi Keuangan dan Valuasi Blackrock

Proyeksi Keuangan

Pluang beranggapan, perusahaan akan memperoleh pertumbuhan pendapatan hingga mencapai US$22,47 miliar atau tumbuh sekitar 26% hingga 2025. 

Sumber: Bloomberg, 2024, diolah

Sementara itu, keuntungan diprediksi akan mencapai US$6,82 miliar atau meningkat 24% dari keuntungannya saat ini pada periode yang sama.

Sumber: Bloomberg, 2024, diolah

 

Valuasi

Berdasarkan konsensus Bloomberg, rata-rata valuasi saham Blackrock dalam lima tahun terakhir jika ditinjau dari rasio laba per harga saham (Price-to-Earning Ratio atau rasio P/E) adalah 18,4x P/E dengan harga wajar saham US$771.26

Valuasi Blackrock saat ini berada di 18,9x P/E dengan harga saham US$792.09 per lembar pada 5 April 2024, yang mengindikasikan bahwa harga saham Blackrock sedang lebih mahal jika dibanding rata-rata lima tahunnya.

Namun, melihat potensi dari BlackRock sendiri, Pluang memprediksi bahwa valuasi wajar Blackrock sejatinya berada di 23,89x P/E, yang artinya masih ada potensi upside sebesar 13,9% bagi saham Blackrock dari titik saat ini. Selain itu, analis juga menyematkan rating BUY bagi saham Blackrock.

 

Risiko

BlackRock adalah salah satu perusahaan terbesar di dunia. Namun, dalam berinvestasi, tentunya ada saja risiko yang menyertai 

Berikut beberapa risiko yang wajib kamu ketahui sebelum berinvestasi di saham BLK!

  • Risiko pasar dan kompetisi: Blackrock beroperasi secara global dan terekspos dengan resiko perubahan nilai aset yang diinvestasikan, suku bunga, geopolitik. serta kemunculan pemain baru yang dapat menurunkan pangsa pasar BlackRock.
  • Risiko performa investasi: Sebagai manajemer investasi, BlackRock sangat mungkin mendapati kondisi dimana performa imbal hasil investasi mereka tidak sesuai harapan, serta eror dalam model kuantitatif yang berpotensi membuat mereka kehilangan klien sehingga mengakibatkan penurunan pendapatan
  • Risiko teknologi dan operasional: Pemanfaatan teknologi dalam operasionalnya membuat Blackrock rentan terhadap disrupsi operasi, sistem dan infrastruktur, serangan siber, serta kegagalan fungsi teknologi
  • Risiko sumber daya manusia: Mempekerjakan belasan ribu karyawan menimbulkan resiko terdapatnya human error, penipuan & penggelapan, juga kegagalan dalam perekrutan, pelatihan dan pemertahanan karyawan.
  • Risiko pihak ketiga: Kegagalan pihak ketiga dalam memenuhi kewajiban, disrupsi dalam akses distribusi, serta disrupsi operasional pihak ketiga menjadi beberapa faktor yang tidak dapat dikontrol oleh BlackRock
  • Risiko hukum, dan regulasi: Beroperasi pada area hukum yang bervariasi berdampak pada resiko kemunculan regulasi baru, terjadinya perubahan regulasi, serta litigasi hukum dari pihak lain yang berdampak pada operasi BlackRock

 

Beli Saham BLK di Sini!

Ditulis oleh
channel logo

Pius Bagas H

Right baner

Pius Bagas H

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
daily news
Daily News - Saham AS 26 Oktober 2023
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1