Jumlah pelanggan perusahaan penyedia layanan streaming Netflix kini sudah menembus 200 juta pelanggan, rekor baru yang ditorehkan perusahaan sejak berdiri 1997 silam.
Kondisi ini diumumkan perusahaan setelah merilis hasil laporan kuartal IV 2020. Laporan itu memuat bahwa jumlah pelanggan Netflix di kuartal tersebut bertambah 8,51 juta yang didorong kesuksesan acara hit seperti “Bridgerton” dan “The Queen’s Gambit”.
Capaian di kuartal tersebut melampau proyeksi Wall Street sebelumnya yakni 6,06 juta pelanggan baru.
Penambahan tersebut membuat perusahaan itu berhasil menambah 36,6 juta pelanggan sepanjang tahun lalu, yang juga merupakan titik rekor terbaru bagi perusahaan.
Baca juga: Ini Film Action Komedi Netflix Terbaik Untuk Lepas Stress!
Pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia membuat masyarakat harus berdiam diri di rumah. Akibatnya, mereka tidak bisa menikmati ragam pilihan hiburan yang tersedia, seperti pergi menonton ke bioskop atau menonton konser.
Mereka hanya bisa mengakses hiburan dari rumah. Di sini, Netflix berhasil menjadi solusi hal tersebut. “Pergeseran dari hiburan biasa ke hiburan streaming terjadi cukup cepat,” jelas Direktur Keuangan Netflix Spencer Neumann.
Namun, Neumann mewanti-wanti bahwa jumlah penambahan pelanggan baru Netflix di tahun ini tidak akan sefantastis tahun lalu. Akibatnya, perusahaan streaming itu pun memilih untuk tidak memasang target yang bombastis. Perusahaan itu hanya berharap bisa menambah 6 juta pelanggan baru pada kuartal ini, lebih rendah ketimbang estimasi analis sebesar 7,45 juta.
Netflix juga tetap memfokuskan diri pada pangsa pasar internasional ketimbang Amerika Utara, yang terdiri dari Kanada dan Amerika Serikat, lantaran dianggap sudah terlalu jenuh dan memiliki potensi pertumbuhan pelanggan yang kecil.
Hingga akhir 2020, lebih dari 60% total pelanggan Netflix berasal dari luar Amerika Utara. Sementara itu, 83% dari 36,6 juta pelanggan baru Netflix sepanjang tahun lalu juga berasal dari luar Kanada dan Amerika Serikat
Selain pandemi, pertumbuhan pelanggan Netflix juga dimotori oleh banyaknya acara yang menarik perhatian masyarakat global meski disampaikan dalam bahasa Inggtis saja. Sebagai contoh, acara “Queen’s Gambit” dan “Bridgerton” masing-masing ditonton 62 juta dan 63 juta pelanggan, menjadikannya sebagai acara paling hit di layanan streaming itu.
Baca juga: Hindari Bosan WFH dengan Maraton Film, Begini Caranya Langganan Netflix
Pertumbuhannya sepanjang tahun 2020 mematahkan dua kritik tajam yang dialamatkan kepada perusahaan oleh pelaku pasar di periode yang sama.
Tahun lalu, banyak pihak meramal bahwa Netflix akan kehilangan pelanggan secara drastis lantaran kesulitan ekonomi masyarakat selama pandemi. Hal itu akan membuat Netflix akan tercekik utang yang kian erat untuk menopang operasinya.
Selama ini, Netflix selalu meminjam miliaran dolar AS untuk membiayai program-program barunya meski mencetak profit secara konsisten per tahunnya. Akibatnya, perusahaan memiliki arus kas negatif sebesar US$3,3 miliar atau setara Rp46,2 triliun pada 2019.
Namun, kondisi keuangan Netflix berubah di 2020 dan diperkirakan akan terus membaik di 2021. Perusahaan berharap bisa mencapai titik impas di akhir tahun ini, sementara analis memperkirakan arus kas perusahaan akan tetap negatif US$619,7 juta.
Akibat proyeksi tersebut, harga saham Netflix akhirnya mencapai titik tertinggi US$586,34 per lembar pada Rabu kemarin.
Netflix juga berencana untuk tidak menambah pendanaan eksternal serta mempertimbangkan opsi beli kembali (buyback) saham. Adapun, aksi korporasi ini tak pernah dilakukan perusahaan berbasis di California itu dalam satu dekade terakhir.
Baca juga: Banyak Diakses Selama Pandemi, Laporan Keuangan Netflix Tunjukkan Penurunan EPS
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Bloomberg
Bagikan artikel ini