Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Bagaimana Memanfaatkan Hidden Bullish Divergence dalam Trading?
shareIcon

Bagaimana Memanfaatkan Hidden Bullish Divergence dalam Trading?

23 Jun 2023, 7:17 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
Hidden Bullish Divergence

Hidden Bullish Divergence adalah sebuah peristiwa yang kerap bikin bingung trader namun efektif menambah pundi-pundi cuan.Ketahui lebih lanjut di sini!

Apa Itu Hidden Bullish Divergence?

Pada dasarnya, Divergence adalah kondisi dalam analisis teknikal di mana arah pergerakan harga aset berlawanan dengan indikator-indikator teknikalnya. Dalam hal ini, indikator teknikal yang dipakai umumnya adalah indikator oscillator seperti Relative Strength Index (RSI) atau Moving Average Convergance Divergence (MACD).

Kondisi Divergence umumnya merupakan indikator awal perubahan arah tren harga, baik dari bearish ke bullish maupun sebaliknya. Akan tetapi, kadang pola yang terjadi berikutnya bukanlah reversal melainkan keberlanjutan tren. Nah, karakter anomali inilah yang kerap membuat trader kesusahan dalam menangkap sinyal dari kondisi Divergence.

Namun, dari peristiwa tersebut, trader pun belajar bahwa Divergence memiliki dua sinyal yang berbeda. Dalam hal ini, Divergence yang mengindikasikan tren reversal disebut dengan Divergence biasa (regular) sementara Divergence yang mencerminkan keberlanjutan tren disebut dengan Divergence tersembunyi (hidden).

Berdasarkan pengertian tersebut, maka Hidden Bullish Divergence adalah jenis Divergence yang memberi isyarat bahwa tren bullish harga aset akan terus berlanjut.

Baca Juga: Bagaimana Memanfaatkan Bullish Divergence untuk Serok Cuan Trading?

Seperti Apa Bentuk Pola Hidden Bullish Divergence?

Secara strukturnya, pola Hidden Bullish Divergence dapat terlihat dari kondisi harga aset yang mencetak level terendah yang lebih rendah (Lower Low/LL), namun indikator oscillator justru memperlihatkan sinyal-sinyal reversal.

Sebagai contohnya, Sobat Cuan bisa melihat ilustrasi Hidden Bullish Divergence melalui ilustrasi berikut!

Hidden Bullish Divergence
Hidden Bullish Divergence. Sumber: SurgeTrader

Pola anomali ini biasanya ditemukan di tengah tren yang sedang berlangsung. Dalam hal ini, Hidden Bullish Divergence berlangsung pada uptrend di mana pergerakan harga cenderung menciptakan level tertinggi yang lebih tinggi (Higher High/HH) berulang kali. Selain itu, uptrend tersebut pun sejalan dengan indikator oscillator-nya.

Ketika Hidden Bullish Divergence muncul, pelaku pasar biasanya memiliki dua skenario.

Pertama, mereka akan berpikir bahwa Divergence yang terjadi kemungkinan bisa memicu pembalikan tren dari bullish ke bearish. Namun, kedua, mereka juga bisa saja berpikir bahwa itu adalah saat tepat untuk mengakumulasi aset karena sinyal oscillator melandai ke tingkat jenuh jual (oversold).

Jika trader meramal skenario kedua, maka ada kemungkinan harga aset semakin bersemangat untuk meneruskan reli.

Baca Juga: Tips Jual Aset dengan Analisis Bearish Divergence

Bagaimana Cara Mengidentifikasi Hidden Bullish Divergence?

Seperti yang disinggung sebelumnya, trader sering tertipu dengan pola satu ini. Kendati begitu, pola ini kerap jadi hidden gem trader untuk berburu cuan maksimal dalam trading.

Nah, agar Sobat Cuan mampu mengenalinya, berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengidentifikasi pola unik satu ini.

1. Gunakan Oscilator dan RSI

Patra trader menyarankan dua indikator teknikal, yakni Oscilator dan RSI sebagai pasangan alat analisis untuk kamu terapkan pada chart trading. Secara spesifik, patra trader juga merekomendasikan periode RSI 14-time-period sebagai acuan waktu terbaiknya.

2. Tandai Swing Points Harga Lewat OScilator dan Chart

Swing Points yang dimaksud ialah ayunan penuh dari dinamika pergerakan harga tertinggi dan terendah. Kamu perlu mengidentifikasi ayunan-ayunan harga ini, baik swing pada chart maupun swing pada oscillator.

3. Identifikasi Level Terendah dan Tertinggi

Diantara ayunan-ayunan penuh tersebut, kamu dapat melihat level tertinggi dan terendah, harga aset juga level tertinggi yang lebih tinggi maupun yang rendah. RSI dapat membantu kamu mengidentifikasi level-level tersebut,

4. Buat Garis diantara Puncak dan Ceruk

Setelah mengidentifikasi puncak dan ceruk, juga level puncak yang lebih tinggi maupun ceruk yang lebih rendah, kamu dapat menggambar dua garis imaginer, yakni garis antar puncak dan garis antar dasar ceruk di chart harga. Gunanya, tentu saja, untuk mengonfirmasi apakah Hidden Bullish Divergence benar-benar terjadi.

Hidden Bullish Divergence terjadi ketika garis imaginer antara ceruk dan ceruk yang lebih rendah pada chart berbeda arah dengan garis imajiner serupa pada oscilator.

Jika harga membentuk dasar jurang yang lebih tinggi (higher low) saat indikator oscillator malah menunjukkan pola ceruk yang lebih rendah (lower low), maka saat itulah kamu dapat menyebutnya sebagai Hidden Bullish Divergence.

Bagaimana Cara Trading dengan Hidden Bullish Divergence?

Trader umumnya tidak menemui kesulitan saat mengeksekusi aksi trading bermodalkan kondisi satu ini. Berikut adalah beberapa contoh langkah yang umum dilakukan trader ketika menemukan peristiwa ini di chart harga.

1. Tentukan Level Support

Sebagai langkah awal, trader biasanya akan menentukan dulu level support yang dipilihnya. Dalam hal ini, mereka biasanya dibantu oleh analisis Fibonacci Retracement untuk menunjuk support terkuat pada uptrend yang berjalan. Sobat Cuan juga dapat melakukan hal serupa untuk mengidentifikasi level resistance.

2. Jual Pada Level Harga Tertinggi

Setelah kondisi ini muncul, harga aset biasanya akan membentuk level tertinggi baru berikutnya. Nah, jika harga aset menyentuh level tersebut, maka kamu bisa mengeksekusi aksi jual untung mendulang cuan.

Namun, jika kamu mau mengambil risiko lebih jauh, maka kamu juga bisa mematok target profit pada level Fibonacci Retracement berikutnya.

3. Stop Loss Di Level Terendah

Sebaliknya, sebagai langkah antisipasi, kamu dapat menempaytkan target Stop Loss di level harga paling terendah dari tren harga yang berlangsung.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham ASindeks saham ASemas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Forexbee, Babypips

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
trading
Mengenal Bullish Harami Pattern dan Cara Tradingnya
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1