Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Leveragearrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Pelajari

Mengenal 29 Jenis Altcoin di Pluang

Mengenal 29 Jenis Altcoin di Pluang

0 dilihat·Waktu baca: 16 menit
Mengenal 29 Jenis Altcoin di Pluang

Aplikasi Pluang memiliki 29 cryptocurrency alternatif (altcoin) di dalamnya. Namun, kamu mungkin belum begitu mengenal karakteristik koin-koin tersebut.

Karena tak kenal adalah pertanda tak sayang, di artikel ini kamu akan mengenal lebih dalam masing-masing dari 29 altcoin baru yang ada di aplikasi Pluang. Seperti apa karakteristik masing-masing koin tersebut?

 

Kategori-kategori 29 Cryptocurrency Baru di Aplikasi Pluang

Demi mempermudah pemahaman kamu, Pluang telah mengelompokkan masing-masing aset kripto baru tersebut sesuai dengan peruntukannya.

Kategorisasi Cryptocurrency Pluang

Platform Smart Contract dan Ekosistemnya

Cardano (ADA): Teknologi Blockchain Proof-of-Stake Generasi Ke-Tiga

ADA adalah aset kripto yang berasal dari teknologi Cardano, sebuah blockchain berbasis  konsensus proof-of-stake. Blockchain Cardano dikembangkan oleh salah satu pendiri Ethereum pada 2015 dan diluncurkan pada tahun 2017. Seperti Ethereum , teknologi Cardano juga memungkinkan aplikasi smart contract, dan kemampuannya dianggap lebih unggul dibanding pendahulunya tersebut. 

Dikutip dari dokumen resminya, Cardano adalah platform blockchain proof-of-stake generasi ketiga yang terdesentralisasi dan merupakan “kediaman” dari koin ADA. Platform ini berfokus untuk menjunjung keberlanjutan, transparansi, dan pemrosesan transaksi dalam jumlah yang banyak dengan cepat atau menanggapi masalah scalability. Cardano  adalah proyek open-source yang bertujuan menyediakan infrastruktur yang bersifat inklusif, adil, dan tangguh untuk aplikasi sosial dan keuangan di seluruh dunia. Seluruh teknologi ini didukung oleh Ouroboros, sebuah terobosan baru dalam protokol konsensus proof-of-stake.

Kamu bisa membeli Cardano dengan meng-klik tautan berikut.

Tron (TRX): Jaringan Public Chain Tercepat di Dunia

Tron adalah platform blockchain terdesentralisasi yang didirikan oleh anak didik Jack Ma, Justin Sun, yang bertujuan untuk menciptakan suatu sistem global bebas untuk menyediakan konten hiburan di mana konten dapat dibagi dan didistribusikan dengan biaya yang efisien. 

Sistem ini bertujuan menggantikan jasa hiburan seperti YouTube dan lainnya melalui perannya sebagai infrastruktur yang terdesentralisasi, di mana pengguna bisa berhubungan langsung dengan creators dan membayar para pencipta ini sesuai konten yang ingin dinikmati.

Blockchain Tron memiliki satuan unit asli yang disebut TRX. Nilai token-token lain yang diciptakan di atas platform Tron akan diturunkan dari nilai TRX. Seperti dijelaskan di dalam whitepaper-nya, Tron adalah proyek ambisius yang berfokus pada penyediaan internet yang sepenuhnya terdesentralisasi dan infrastruktur yang dibutuhkan.

Kamu bisa membeli Tron (TRX) dengan meng-klik tautan berikut.

Ekosistem Binance

Binance didirikan oleh Cheng Peng Zhao pada Juli 2017 dan kini menjelma sebagai platform tukar-menukar cryptocurrency terbesar di dunia. Platform ini mampu memproses volume transaksi harian tujuh kali lebih banyak dibanding Coinbase. Coinbase sendiri merupakan bursa jual beli crypto yang saham perusahaannya telah tercatat di bursa NASDAQ pada tahun 2021. 

Binance memiliki technology blockchain-nya sendiri, yaitu Binance Smart Chain, dan mampu menyediakan fasilitas smart contract dengan level setara Ethereum.

Cryptocurrency utama ekosistem Binance adalah Binance Coin (BNB). Meski demikian, Binance juga meluncurkan beberapa altcoin lainnya yang masing-masing memiliki tujuan tertentu. SXP misalnya, ditujukan untuk infrastruktur pembayaran kartu sementara Pancake Swap, diperuntukkan seperti automated market makers layaknya Uniswap.

Binance Coin (BNB): Cryptocurrency Motor Penggerak Ekosistem Binance

BNB adalah aset kripto yang diluncurkan pada 2017 oleh Binance Exchange, sebuah platform tukar-menukar aset kripto di atas blockchain Binance. Aset kripto ini awalnya diciptakan sebagai token utilitas, namun penggunaannya lambat laun kian berkembang.

Jumlah koin BNB dibatasi sampai 170.532.785 keping saja. Kini, BNB berada di urutan keempat aset kripto paling berharga setelah BTC, ETH, dan USDT.

BNB bisa digunakan untuk membayar ongkos trading di platform Binance.  Nilai BNB semestinya kian menanjak dengan semakin banyaknya pengguna bergabung ke Binance Exchange.

Selain itu, seperti kebanyakan cryptocurrency lainnya, BNB bisa digunakan untuk membayar biaya transaksi (gas fees) dalam menggunakan jaringan Binance Smart Chain.

Jaringan Binance Smart Chain merupakan alternatif dari Ethereum yang dengan fungsi yang serupa. Perbedaan utamanya adalah Ethereum dikendalikan secara terdesentralisasi, sementara validasi transaksi di Binance Smart Chain dikendalikan oleh Binance. Akibatnya Binance masih memiliki sebagian kendali atas BNB, mata uang utamanya.

Salah satu bentuk kendali Binance atas BNB adalah pengendalian pasokannya, di mana Binance melakukan mekanisme yang disebut coin burn untuk mengurangi jumlah BNB beredar. Dalam reli harga kripto yang terjadi di semester pertama 2021, kabar mengenai coin burn berhasil membuat harga BNB naik hingga di atas US$600 per keping.

Kamu bisa membeli Binance Coin (BNB) di tautan ini.

Swipe (SXP): Infrastruktur Pembayaran Kartu bagi Cryptocurrency

Swipe adalah platform yang menjembatani mata uang fiat dan jagat cryptocurrency dengan Swipe API. Teknologi API tersebut didesain untuk memfasilitasi kartu-kartu pembayaran global yang memanfaatkan token native-nya, yakni SXP.

Melalui whitepaper-nya, Swipe menjelaskan tujuannya adalah untuk menghubungkan para  jaringan pembayaran terbesar di dunia dengan platform tukar-menukar aset digital sehingga pengguna bisa bertransaksi tanpa hambatan. Swipe memiliki library yang besar untuk API endpoints dan memberikan akses terhadap 70 juta titik transaksi dan lebih dari 130 mata uang fiat dengan memanfaatkan token SXP sebagai ongkos jasa transaksi tersebut.

Kamu bisa membeli Swipe melalui tautan ini.

Ekosistem Polkadot

Polkadot didirikan pada 2016 oleh Gavin Wood, mantan CTO Ethereum, bersama-sama dengan Peter Czaban dan Robert Habermeier. Polkadot menciptakan satu jaringan blockchain yang “bercabang-cabang” yang bertujuan sebagai solusi atas masalah skalabilitas transaksi, sebuah masalah yang terdapat di jaringan Ethereum.

Karakteristik ini menyebabkan cabang-cabang dari blockchain tersebut bisa diperbarui secara terpisah dari blockchain utamanya.

Ekosistem Polkadot memiliki 2 altcoin:

Polkadot (DOT): Protokol Jaringan Web Berkapasitas Besar, Aman, dan Lintas Operasi

DOT adalah token utama di dalam ekosistem Polkadot. Di dalam whitepaper-nya, Polkadot menggambarkan diri sebagai “jaringan multi-rantai yang heterogen”.

Secara teori, arsitektur Polkadot yang “bercabang-cabang” memberi peluang bagi ekosistem tersebut untuk tumbuh dengan cepat. Salah satu caranya adalah dengan memperbolehkan cabang-cabang blockchain tersebut untuk menciptakan mekanisme tata kelola tersendiri namun masih memperhatikan mekanisme tata kelola utama di jaringan DOT.

Ini mirip dengan konsep negara perserikatan, seperti Amerika Serikat. Negara bagian California, misalnya, pemerintahannya akan mengacu pada aturan negara bagian dan juga terhadap aturan federal. Sehingga sistem ekonomi dan tata kelola pemerintahan California akan berbeda dengan negara bagian lainnya.

Kamu bisa membeli DOT di tautan berikut.

Kusama (KSM): Jaringan Eksperimen Polkadot

Kusama adalah versi eksperimen dari Polkadot yang dibangun oleh tim yang sama, dan sifat “coba-coba” ini menjadikan Kusama sebagai “jaringan canary” untuk Polkadot. Dikutip dari panduan resminya, jaringan canary adalah tempat diluncurkan kode yang dirilis lebih awal, tersedia lebih dulu dibanding kode lainnya, dengan keadaan ekonomi yang sebenarnya.

Kusama adalah jaringan yang didirikan untuk memungkinkan lebih banyak pengambilan resiko dan lebih lincah dibanding Polkadot. Jaringan ini menjadi platform bagi mereka yang ingin melakukan perubahan, inovasi, dan melakukan disruption atau mengubah prinsip-prinsip yang sebelumnya. Makanya, jaringan Kusama dirancang untuk memungkinkan pengembang untuk membawa inovasinya ke operasi blockchain lain (interoperability) dan meningkatkan skala penggunaan tanpa menemui masalah dari segi jumlah dan kecepatan (scalability).

Kamu bisa membeli Kusama (KSM) di tautan ini.

Ekosistem Lainnya

Polygon (MATIC): Internet Blockchain Milik Ethereum

MATIC adalah token Ethereum yang mendukung jaringan Polygon, sebuah jaringan yang menjadi solusi atas masalah skalabilitas transaksi di jaringan Ethereum. Menurut whitepaper-nya, jaringan Matic akan mengatasi masalah tersebut dengan memungkinkan terjadinya transaksi secara cepat dengan biaya transaksi murah, dengan memanfaatkan Layer 2 sidechains.

Di samping itu, jaringan ini ingin memberikan pengguna pengalaman yang lebih baik saat menggunakan semua fungsinya dan juga untuk berbagai DApp atau decentralized app, dengan terus berkomitmen terhadap desentralisasi.

Kamu bisa membeli Polygon (MATIC) di tautan berikut.

Cosmos (ATOM): Jaringan Internet bagi Blockchain

Cosmos adalah jaringan terdesentralisasi yang memungkinkan penggunanya untuk tukar-menukar data antar jaringan blockchain yang berbeda, seperti BTC dan USD. Proyek ini memiliki tujuan sebagai “jaringan internet bagi blockchain” yang mampu menyelesaikan masalah skalabilitas transaksi dalam blockchain sehingga transaksi yang banyak bisa diproses dengan cepat dan memungkinkan interoperability supaya blockchain berbeda bisa saling bekerja sama dan bertukar informasi.  ATOM sendiri adalah koin yang mendukung fungsi-fungsi tersebut.

Di dalam whitepaper-nya, Cosmos diperkenalkan sebagai arsitektur jaringan blockchain baru yang menawarkan jawaban atas seluruh permasalahan blockchain yang sudah ada.

Kamu bisa membeli Cosmos (ATOM) di tautan ini.

Koin DeFi

Decentralized Finance (DeFi) adalah istilah yang diberikan terhadap aplikasi keuangan yang dibangun di atas teknologi blockchain, yang bertujuan untuk membuka akses ekonomi lebih luas kepada semua orang dengan menggantikan peran institusi terpusat.

Platform DeFi menyediakan ragam jasa keuangan seperti pinjam-meminjam, trading, bursa tukar-menukar aset terdesentralisasi, manajemen aset, dan lain-lain. Di dalam dunia DeFi, seluruh keputusan menyangkut seluruh kegiatan tersebut dilakukan melalui algoritma. Hal ini bertolak belakang di “dunia nyata”, di mana keputusan tentang kelayakan meminjam uang, menyimpan uang, atau investasi dilakukan oleh institusi seperti bank dan perusahaan.

Setiap platform DeFi memiliki token yang dirancang untuk mendukung operasinya sekaligus menjadi insentif bagi pengguna. Bagi mereka yang tertarik untuk ikut menarik keuntungan dari inovasi marketplace ini, investasi di koin DeFi adalah salah satu cara yang paling baik.

11 Koin DeFi yang saat ini tersedia di Pluang adalah:

Ripple (XRP): Aset Digital Terbaik bagi Pembayaran Global

Aset kripto yang diciptakan oleh Ripple ini bertujuan agar transaksi bisa lebih cepat, efisien, dan punya skala yang lebih besar dibanding aset digital lain dan platform pembayaran lain seperti SWIFT. XRP adalah aset digital asli dari XRP Ledger, sebuah teknologi blockchain yang bersifat open-source dan tidak memerlukan izin, sehingga satu transaksi bisa selesai dalam tiga hingga lima detik saja.

Penjelasan lengkap tentang Ripple terdapat di dokumen whitepaper berikut.

Kamu juga bisa membeli Ripple (XRP) di tautan berikut.

Uniswap (UNI): Automated Market Maker tanpa Penjamin

Uniswap adalah protokol trading terdesentralisasi yang terkenal karena ia memungkinkan jual-beli token DeFi. Uniswap meningkatkan efisiensi trading dengan memecahkan permasalahan likuiditas, sebuah masalah yang kerap melanda platform DeFi pada umumnya, melalui solusi yang terotomatisasi. Platform Uniswap memiliki satu token asli bernama UNI.

Dalam versi terbaru whitepaper-nya, Uniswap diperkenalkan sebagai platform automated market maker tanpa penjamin yang diimplementasikan untuk Mesin Virtual Ethereum (Ethereum Virtual Machine/EVM). Uniswap memiliki slogan yakni “Tukarkan, dapatkan balas jasa, dan bangun portofolio di atas platform trading kripto terbesar di Ethereum”.

Kamu bisa membeli Uniswap di tautan ini.

Stellar (XLM): Jaringan Terbuka untuk Menyimpan dan Memindahkan Uang

Stellar adalah jaringan terbuka atau platform yang memfasilitasi semua transaksi aset digital, atau representasi dari segala bentuk uang. Ini dapat dilakukan secara cepat dan murah karena blockchain Stellar mampu memproses antara 1.000 hingga 5.000 transaksi per detik.

Seperti tertulis di dalam situs resminya, Stellar menganggap dirinya sebagai jaringan terbuka untuk menyimpan dan memindahkan uang. Tujuannya agar semua sistem keuangan dunia bisa bekerja bersama dalam satu jaringan.

Kamu bisa membeli Stellar di tautan berikut.

Aave (AAVE): Protokol Likuiditas

AAVE adalah salah satu protokol DeFi yang terbesar dan tertua di jagat kripto. Platform ini memungkinkan pengguna untuk memberi pinjaman atau meminjam berbagai jenis cryptocurrency menggunakan suku bunga tetap maupun variabel.

Protokol Aave menggunakan strategi pool-based. Menurut whitepaper-nya, Aave mengatakan bahwa strategi tersebut mengubah sistem yang umum di kancah DeFi sebelumnya yakni strategi pembiayaan peer-to-peer, atau sistem yang menghubungkan langsung antara kreditur dengan debitur seperti ETHLend.

Di dalam strategi pool-based, penghimpunan dana dari berbagai sumber akan memungkinkan pinjaman nantinya bisa langsung diberikan kepada pihak yang membutuhkan tanpa perlu memasangkan pihak peminjam dan pemberi pinjaman secara invididual.  Alhasil, platform ini memungkinkan pinjaman instan dengan memperhatikan jenis himpunan dana yang telah dikumpulkan platform tersebut.

Kamu bisa membeli AAVE dengan mengunjungi tautan ini.

Maker (MKR): Token Penjaga Nilai Token Lain

Maker adalah salah satu token Ethereum yang bertujuan untuk menjaga nilai DAI, sebuah token Ethereum lainnya, dengan nilai stabil di kisaran US$1. Setiap pemilik token Maker memiliki hak suara untuk menentukan perubahan yang akan dipasang di protokol Maker.

Di dalam whitepaper-nya, protokol Maker diperkenalkan sebagai sistem Multi-Collateral Dai (MCD) milik MakerDAO.

Kamu bisa membeli Maker (MKR) melalui tautan berikut.

Compound (COMP): Protokol Pasar Uang

Compound adalah protokol DeFi yang memungkinkan pengguna untuk memperoleh pendapatan bunga dari menggenggam aset kripto. Platform ini bertujuan untuk menciptakan pasar kripto yang likuid dengan menetapkan suku bunga yang dibentuk sesuai dengan algoritma. Algoritma tersebut mampu menghasilkan suku bunga pasar secara real-time, sehingga pengguna bisa melakukan aktivitasnya tanpa terpengaruh perbedaan nilai antar waktu.

Whitepaper Compound mengklaim dirinya sebagai “protokol pasar uang”.

Kamu bisa membeli Compound (COMP) melalui tautan berikut.

Sushiswap (SUSHI): Organisasi yang Dibentuk Komunitas dalam Memecahkan Isu Likuiditas

SUSHI adalah token Ethereum yang mendukung Sushiswap, sebuah platform tukar-menukar cryptocurrency dan automated market maker di atas Ethereum.

Seperti dijelaskan di dalam whitepaper-nya, SushiSwap adalah platform tukar-menukar aset kripto terdesentralisasi dan merupakan produk pertama milik Sushi. Platform ini juga merupakan lembaga non-kustodian, sehingga Sushiswap tidak akan menggenggam token-token milik pengguna jika mereka ingin melakukan trading atas token-token tersebut.

Sushiswap memungkinkan pengguna tukar-menukar aset kripto dengan azas kepercayaan dan peer-to-peer, di mana likuiditasnya disokong oleh token-token milik pengguna lain. Alhasil, proyek-proyek baru bisa mudah terhubung dengan pasar mereka asal beberapa entitas mau menyediakan likuditas yang dimaksud.

Kamu bisa membeli Sushiswap di sini.

Synthetix (SNX): Protokol Likuiditas Produk Derivatif Kripto

SNX adalah protokol DeFi yang memberikan eksposur on-chain terhadap aset kripto dan non-kripto. Platform ini memungkinkan pengguna untuk tukar-menukar aset “sintetis” yang likuid secara otonom.

Synthetix lahir berbarengan dengan Maker, Compound, dan Uniswap kala terjadi koreksi pasar kripto besar-besaran pada 2018 lalu. Menurut situs resminya, Synthetix adalah protokol bagi produk derivatif yang likuid.

Kamu bisa membeli Synthetix (SNX) di tautan berikut.

Yield Finance (YFI): Modal Ventura Terdesentralisasi

YFI adalah token Ethereum yang berasal dari platform yearn.finance. Platform ini bertujuan untuk memudahkan investasi proyek DeFi dan sektor-sektor lain secara lebih luas.

Seperti dijelaskan di dalam whitepaper-nya, YFI adalah modal ventura terdesentralisasi. Platform ini berupaya menciptakan ekosistem DeFi yang bebas bunga ketika pengembang menciptakan produk-produk DeFi mengingat pendanaannya berasal dari komunitas kripto. Platform ini juga akan membagikan keuntungan bagi mereka yang telah mengkontribusikan dananya untuk produk-produk tersebut.

Kamu bisa membeli Yield Finance (YFI) melalui tautan berikut.

Curve (CRV): Platform Tukar-Menukar Likuiditas di Jaringan Ethereum

Curve adalah platform tukar-menukar stablecoins yang menggunakan Automated Market Maker untuk menjaga likuiditasnya. Perkembangan platform ini memiliki kemiripan dengan fenomena DeFi, di mana pertumbuhan penggunanya meningkat drastis sejak semester II 2020.

Sesuai informasi di whitepaper-nya, CRV adalah token yang digunakan baik untuk menjaga tata kelola maupun satuan nilai kepemilikan di Curve.

Kamu bisa membeli Curve (CRV) di tautan berikut.

Balancer (BAL): Automated Market Maker di Protokol DeFi

BAL adalah token Ethereum yang menyokong protokol Balancer, salah satu Automated Market Makers yang populer di kancah kripto. Protokol ini memungkinkan semua orang untuk menambah likuiditas ke trading pools sembari mendulang biaya trading dengan besaran yang bisa diatur sendiri.

Menurut whitepaper-nya, BAL adalah manajer portofolio non-penjamin, penyedia likuiditas, dan penyensor harga.

Balancer mengubah konsep tentang manajer investasi. Sebab, alih-alih pengguna membayar manajer investasi untuk menyeimbangkan portofolionya, pengguna malah bisa mengutip ongkos trading dari traders yang tengah menyeimbangkan portofolionya dengan strategi arbitrage. Yakni, strategi di mana investor bisa mendulang untung dengan membeli aset kripto di satu platform dan menjualnya dengan harga lebih mahal di platform lain.

Kamu bisa membeli Balancer (BAL) di tautan berikut.

Non-Fungible Tokens (NFT)

Non-Fungible Tokens merujuk pada aset digital yang punya karakteristik unik.

Istilah fungible memiliki arti bahwa nilai suatu benda bisa tergantikan dengan benda lain yang memiliki satuan serupa, contohnya uang. Sebab dua lembaran uang Rp100.000 tentu tidak memiliki perbedaan satu sama lain lantaran keduanya punya nilai dan fungsi yang sama.

Namun, kondisi serupa tidak dimiliki oleh benda seperti lukisan, karena satu lukisan dengan lukisan lainnya terbilang unik. Sehingga, keduanya tidak dapat ditukarkan satu sama lain.

Karakteristik serupa terdapat di dalam token NFT. Beberapa contoh NFT antara lain karya seni kripto, benda-benda koleksi, benda-benda game, produk finansial, dan lain-lain.

Theta (THETA): Jaringan Streaming Video Berbasis Teknologi Blockchain

THETA adalah jaringan yang disokong teknologi blockchain yang ditujukan untuk streaming video. Adapun tujuan Theta adalah untuk mendesentralisasi layanan streaming video, pengiriman data, dan pemrosesan data, sehingga layanan video itu bisa dinikmati secara efisien dan adil bagi seluruh pelakunya.

Konsep Theta mirip seperti versi desentralisasi dari YouTube, di mana pengguna terinsentif untuk menonton dan membagikan konten, sementara content creators bisa mendulang pendapatan dari situ.

Seperti tertuang di whitepaper-nya, Theta memungkinkan pengguna untuk menonton konten video dan mendapatkan imbalan berupa token jika mereka membagikan video itu ke pengguna lain. Sama seperti model ekonomi sharing lainnya, pengguna bisa memanfaatkan sisa bandwitdth-nya dan secara sukarela membagikannya ke pengguna lain demi mendapatkan imbalan berupa token. 

Kamu bisa membeli Theta (THETA) di tautan berikut.

Sandbox (SAND): Platform Game Desentralisasi yang Dibangun oleh Pemain

The Sandbox adalah game dunia virtual berbasis teknologi blockchain yang memungkinkan pemain untuk mendulang cryptocurrency di tengah game. Dengan memadukan organisasi otonom terdesentralisasi (DAO) dan NFT, Sandbox menciptakan platform bagi komunitas game baru yang terus berkembang.

Di dalam whitepaper-nya, Sandbox menyatakan bahwa mereka bertujuan untuk mendisrupsi produksi game seperti Minecraft dan Roblox. Caranya adalah dengan menyediakan creators hak kepemilikan terhadap produk-produk besutannya dalam betuk NFT. Selain itu, Sandbox juga memberi imbalan dalam bentuk token utiliitas bernama SAND atas partisipasi mereka.

Kamu bisa membeli Sandbox (SAND) di tautan berikut.

Enjin (ENJ): Cryptocurrency paling Berguna untuk Bermain Game

ENJ adalah alat pelindung nilai digital yang bertujuan agar individu, bisnis, dan perusahaan dalam menggunakan NFT. ENJ juga merupakan token gaming yang disetujui oleh regulator Jepang. Menurut whitepaper-nya, ENJ adalah cryptocurrency paling berguna dalam bermain game.

Kamu bisa membeli Enjin (ENJ) di tautan berikut.

Koin dan Token Infrastruktur

Kategori ini berisikan token dan koin yang punya peran di dalam membangun infrastruktur desentralisasi dengan memanfaatkan teknologi blockchain secara spesifik. Makanya, penggunaan masing-masing token juga terbilang spesifik, seperti LINK yang berfungsi untuk memverifikasi “kebenaran”, FIL yang berfungsi menciptakan sistem penyimpanan dokumen desentralisasi, dan GRT yang berfungsi menciptakan mesin pencari berbasis teknologi blockchain.

Chainlink (LINK): Teknologi Oracle Blockchain untuk Smart Contract Hibrida

Chainlink didirikan pada 2017 oleh Sergey Nazarov sebagai jaringan oracle yang terdesentralisasi. Artinya, jaringan ini memungkinkan smart contract di atas blockchain digunakan untuk menangkap situasi di dunia nyata.

Sebagai contoh, misalnya seseorang ingin menciptakan platform pertaruhan pertandingan olahraga secara terdesentralisasi. Di mana, masing-masing penggunanya bisa bertaruh atas hasil pertandingan basket NBA.

Pengguna tersebut nanti bisa menciptakan smart contract di Ethereum di mana semua orang bisa bertaruh atas hasil pertandingan tersebut menggunakan cryptocurrency.

Ketika final pertandingan NBA sudah selesai, maka sebuah oracle seperti Chainlink bisa melakukan ping atas situs seperti ESPN.com, Google News, dan lain-lain untuk mengonfirmasi hasil pertandingan yang dimaksud. Setelah hasil pertandingannya terkonfirmasi, hasil taruhan akan dibayarkan ke pemenang taruhan dikurangi beberapa biaya.

Melalui teknologi oracle terdesentralisasi, Chainlink memungkinkan teknoiogi blockchain untuk berinteraksi dengan data eksternal, peristiwa, atau metode pembayaran. Hal ini memberikan informasi-informasi di luar teknologi blockchain, yang dibutuhkan smart contract, untuk menjadi kekuatan dominan di dalam penyediaan kesepakatan digital.

Menurut whitepaper-nya, Chainlink adalah evolusi dari jaringan oracle terdesentralisasi.

Kamu bisa membeli Chainlink (LINK) melalui tautan berikut.

The Graph (GRT): Teknologi API bagi Masa Depan Terdesentralisasi

The Graph adalah protokol terdesentralisasi yang ditujukan untuk menata data blockchain dan membuatnya gampang diakses semua orang. Teknologi ini juga dikenal sebagai Google bagi blockchain dan menjadi motor penggerak bagi beberapa aplikasi DeFi.

Seperti yang tertera di dalam dokumentasinya, jaringan The Graph memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi tanpa peladen (serverless) yang berjalan di atas infrastruktur publik.

Kamu bisa membeli The Graph (GRT) melalui tautan berikut.

Filecoin (FIL): Jaringan ‘Brankas’ Data Terdesentralisasi yang Menyimpan Data Penting

FIL adalah cryptocurrency yang menjadi motor penggerak Filecoin, sebuah jaringan penyimpan data terdesentralisasi. Melalui Filecoin, penggunanya bisa menyimpan, mengunduh, dan menjadi penyedia informasi digital. Sifatnya yang terdesentralisasi memperkuat integritas lokasi data, sehingga pengguna bisa mengunduh data-data asli (tanpa sensor) dengan mudah.

Di dalam whitepaper-nya, Filecoin mengubah teknologi awan penyimpan (cloud storage) menjadi pasar algoritma yang berjalan di atas blockchain.

Filecoin juga memiliki token asli yang sama-sama bernama Filecoin. Pengguna bisa mendapatkan koin tersebut jika menyediakan kapasitas penyimpanan datanya ke pengguna lain. Dengan kata lain, Filecoin ibarat versi desentralisasi dari Dropbox atau Google Drive

Kamu bisa membeli Filecoin (FIL) di tautan berikut.

Token Meme

Dogecoin (DOGE): Mata Uang Internet yang Menyenangkan dan Bersahabat

DOGE diciptakan sebagai alternatif “lucu-lucuan” dari cryptocurrency tradisional. Koin ini didasarkan atas meme internet “Doge” yang terkenal dan menampilkan anjing Shiba Inu sebagai logonya.

Punggawa Tesla Elon Musk mengatakan bahwa DOGE adalah cryptocurrency favoritnya. Seperti dijelaskan di dalam whitepaper-nya, DOGE menganggap dirinya sebagai mata uang internet yang menyenangkan dan bersahabat.

Kamu bisa membeli Dogecoin (DOGE) di tautan berikut.

ur welcome pic.twitter.com/e2KF57KLxb

— Elon Musk (@elonmusk) February 4, 2021

 

Cryptocurrency Lainnya

Litecoin (LTC): Mata Uang Digital Open Source Peer-to-Peer

Litecoin diluncurkan pada akhir 2011 oleh mantan insinyur Google dan Coinbase, Charlie Lee. Teknologi ini bertujuan dalam memberikan fasilitas pembayaran yang cepat, aman, dan murah dengan mengungkit karakteristik unit dari teknologi blockchain. Litecoin juga memiliki persediaan maksimum 84 juta keping.

Menurut whitepaper-nya, Litecoin adalah sarana transaksi yang melengkapi kehadiran Bitcoin. Namun, karena Litecoin punya fungsi yang sama dengan Bitcoin, maka blockchain-nya tidak memiliki fitur smart contract seperti Ethereum.

Kamu bisa membeli Litecoin (LTC) di tautan ini.

Basic Attention Token (BAT): Token Baru bagi Industri Periklanan Digital

BAT adalah token berbasis Ethereum yang terintegrasi dengan Brave, sebuah peramban berbasis privasi. Token ini digunakan sebagai sarana pembayaran ketika pengguna ingin memasang iklan digital di Brave melalui Brave Ads. Menurut whitepaper-nya, BAR diperkenalkan sebagai periklanan digital berbasis teknologi blockchain.

Cara kerja BAT mirip dengan versi desentralisasi dari Google Chrome. Biasanya, pemasang iklan membayar biaya ke Google demi memasang iklan. Namun, di dalam BAT, setiap pemasang iklan justru membayar token BAT kepada pengguna yang melihat iklan tersebut.

Kamu bisa membeli token BAT melalui tautan berikut.

Nano (NANO): Jaringan Cryptocurrency Terdistribusi Tanpa Biaya

Nano adalah cryptocurrency yang “ringan” dan sebuah platform pembayaran yang membutuhkan sumber daya minimum sehingga seluruh transaksi di dalamnya bisa diproses tanpa biaya. Teknologi ini didesain untuk menjadi platform pembayaran tercepat, sehingga sebagian besar transaksi bisa dilakukan dalam, atau kurang, dari 1 detik saja.

Whitepaper-nya menyebut bahwa Nano adalah jaringan cryptocurrency terdistribusi tanpa biaya.

Kamu bisa membeli Nano (NANO) di tautan berikut.

Membandingkan Kapitalisasi Pasar Cryptocurrency Utama

Kapitalisasi pasar cryptocurrency saat ini sekitar US$2 triliun, atau setara dengan kapitalisasi pasar saham perusahaan teknologi seperti Amazon, Apple, Microsoft, dan Google.

Jika dilihat secara lebih rinci, kapitalisasi pasar Bitcoin mengambil 45% dari total kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan. Sementara itu, Ethereum mengambil porsi 20% dan 35% sisanya dikuasai oleh deretan altcoin.

Dalam segmen altcoin, cryptocurrency yang menggenggam porsi kapitalisasi pasar terbesar digenggam oleh Binance, Cardano, dan Ripple, di mana masing-masing koin memiliki kapitalisasi pasar di antara US$50 miliar hingga US$70 miliar. Posisi itu setara dengan ukuran perusahaan rintisan seperti Uber, GoTo, Grab, atau Coinbase.

Dengan menempatkan dana di 30 altcoin yang ada di aplikasi Pluang, artinya kamu sudah berinvestasi di 80% dari seluruh kapitalisasi pasar aset kripto secara keseluruhan. Sebagai gambaran, berikut adalah adata kapitalisasi pasar aset kripto secara real-time.

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Artikel Terkait
1.

Apakah Aset Kripto Legal di Indonesia?

card-image
2.

Blockchain, Bitcoin, dan Aset Kripto Lainnya

card-image
3.

Mengenal 29 Jenis Altcoin di Pluang

card-image
4.

Kinerja Kripto Sebagai Kelas Aset

card-image
5.

Alasan & Risiko Berinvestasi Aset Kripto

card-image
6.

7 Faktor yang Mempengaruhi Harga Aset Kripto

card-image
7.

2 Strategi Utama Investasi Aset Kripto

card-image
8.

Mengenal Bitcoin, Ethereum, dan Altcoin

card-image
Right baner

Pelajari Materi Lainnya

cards
Pemula
Diversifikasi 101

Salah satu konsep penting dalam investasi adalah...

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar