Weekly Review - Saham AS 19 Januari 2024

Saham AS Sepekan

1. Klaim Pengangguran Mingguan Catat Angka Terendah Sejak September 2022

Pasar tenaga kerja AS menunjukkan ketahanan yang mengejutkan, dengan klaim pengangguran mingguan turun ke level terendah sejak September 2022.

Pengusaha tetap mempertahankan karyawan dan membayar upah yang lebih tinggi, meskipun Federal Reserve berupaya memperlambat ekonomi melalui kenaikan suku bunga.

Ekonomi AS secara luas menunjukkan "sedikit atau tidak ada perubahan dalam aktivitas ekonomi" sejak akhir November, dengan tanda-tanda "pasar tenaga kerja yang dingin" dan suku bunga tinggi yang membatasi aktivitas perumahan.

2. Konstruksi Rumah Baru Melambat di Akhir 2023

Konstruksi rumah baru di AS mengalami perlambatan pada akhir tahun 2023, tetapi masih lebih baik dari tahun lalu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perlambatan tersebut adalah suku bunga hipotek yang lebih tinggi dan permintaan yang menurun.

Namun, prospek untuk pasar konstruksi rumah baru pada tahun 2024 terlihat positif, didukung oleh penurunan suku bunga hipotek, optimisme pelaku usaha, dan harapan pembeli rumah.

3. China Terancam Pembatasan Chip Lebih Ketat pada 2024

China kemungkinan menghadapi lebih banyak pembatasan ekspor semikonduktor dari AS dan Belanda.

Pembatasan ini bertujuan untuk membatasi pengembangan teknologi chip China.

Pemerintah AS dan Belanda khawatir bahwa China dapat menggunakan chip canggih untuk kecerdasan buatan dan aplikasi militer.

4. CEO Google Ingatkan Rencana PHK Lanjutan Demi Capai 'Tujuan Ambisius'

Google akan terus melakukan pemotongan kerja sepanjang tahun 2024. Hal ini dilakukan untuk mengalokasikan sumber daya ke bidang-bidang prioritas, seperti kecerdasan buatan (AI).

Pemotongan kerja ini tidak akan sebesar tahun lalu, dan tidak akan menyentuh semua tim. Namun, hal ini tetap akan berdampak pada karyawan Google, terutama di bidang-bidang seperti engineering inti, perangkat keras, dan periklanan.

Google memiliki tujuan ambisius untuk mengembangkan AI. Perusahaan ini telah meluncurkan beberapa produk dan layanan berbasis AI, seperti Gemini, model AI terbesar dan tercanggih mereka.

Transaksi Saham GOOG di Sini!

5. Apple Akan Jual Smartwatch Tanpa Fitur Oksigen Darah untuk Hindari Larangan

Apple akan menjual Apple Watch terbaru tanpa fitur oksigen darah di AS.

Langkah ini diambil untuk menghindari larangan impor dan penjualan perangkat oleh Komisi Perdagangan Internasional AS.

Apple kalah dalam sengketa paten dengan Masimo, perusahaan perangkat medis, yang mengklaim bahwa sensor oksigen darah Apple Watch melanggar patennya.

Apple berharap pengadilan banding akan membatalkan keputusan tersebut, tetapi proses tersebut bisa memakan waktu lebih dari setahun.

Transaksi Saham AAPL di Sini!

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!