Wall Street adalah satu istilah yang kerap muncul dalam kancah investasi saham AS. Namun, apa arti Wall Street?
Wall Street adalah sebuah nama jalan di sisi selatan Manhattan, negara bagian New York, Amerika Serikat.
Bagi pelaku industri keuangan, Wall Street adalah lokasi yang sangat krusial mengingat banyak institusi keuangan berlokasi di sepanjang jalan tersebut. Sebut saja Bursa Saham New York (New York Stock Exchange/NYSE), NYSE Amex Equities, dan The Fed New York.
Tak ketinggalan, perusahaan broker, investment bank, dan manajemen investasi juga membangun markas di sepanjang jalan yang berukuran tujuh blok tersebut. Tak heran jika kemudian Wall Street lambat laun kerap diasosiasikan dengan industri jasa keuangan AS.
Memang, industri jasa keuangan saat ini tidak hanya "berkediaman" di Wall Street. Namun, tetap saja, masyarakat AS kerap mengasosiasikan jalan tersebut dengan kegiatan bisnis, pasar modal, dan jasa keuangan di AS.
Bahkan, istilah Wall Street kini juga mencerminkan ambisi, motivasi, dan minat mereka yang ingin mengejar karier di industri jasa keuangan.
Baca Juga: Apa Itu Saham? Mengenal Definisi, Jenis, dan Risiko Saham
Wall Street adalah lokasi berukuran kecil namun berdampak signifikan bagi industri jasa keuangan global. Pertanyaannya, mengapa jalan tersebut bisa dihuni oleh bursa saham dan lembaga-lembaga keuangan terpenting dunia?
Pada awalnya, Wall Street adalah sebuah jalan berdinding yang dibangun oleh imigran Belanda pada 1653 sebagai "pelindung" dari imigran Inggris dan etnis asli Amerika. Karena lokasinya yang dekat dengan pelabuhan New York, jalan ini pun menjelma menjadi pusat kantor-kantor perdagangan.
Kantor-kantor perdagangan tersebut kerap meneken kerja sama dengan broker-broker terkenal sehingga jalan tersebut marak dipenuhi oleh kerja sama bisnis. Bahkan, pada 1792, sejumlah broker dan kantor dagang meneken perjanjian Buttonwood yang menjelaskan bahwa seluruh kesepakatan bisnis antar mereka harus dilakukan di bawah pohon buttonwood yang terletak di jalan tersebut.
Ternyata, perjanjian inilah yang menjadi cikal bakal pamor Wall Street sebagai pusat keuangan AS. Pasalnya, perjanjian tersebut juga berisikan kesepakatan untuk membentuk bursa saham antar anggota. Alhasil, pada 1817, bursa saham tersebut bertransformasi menjadi The New York Stock Exchange (NYSE) dan akhirnya memiliki kantor pusat di salah satu gedung kosong di jalan tersebut pada 1865.
Lambat laun, perusahaan jasa keuangan, broker, hingga investment bank pun "pindah rumah" ke jalan ini untuk mendapat akses yang lebih dekat dengan bursa saham New York. Hingga saat ini, pamor Wall Street sebagai lokasi penting jasa keuangan AS pun tak lekang dimakan waktu.
Baca Juga: Mengenal Bursa Efek Indonesia, Pasar Modal Utama di Indonesia
Sebagai salah satu titik lokasi yang dapat mempengaruhi ekonomi dunia, Wall Street memiliki beberapa peran penting yang perlu diketahui oleh investor saham, yakni:
Wall Street menyediakan infrastruktur yang diperlukan untuk investasi.
Melalui bursa saham seperti New York Stock Exchange (NYSE) dan Nasdaq, Wall Street menjadi tempat perdagangan saham dan instrumen keuangan lainnya.
Investor dapat membeli dan menjual saham perusahaan yang terdaftar di bursa ini, serta berinvestasi dalam obligasi, kontrak opsi, dan produk derivatif lainnya.
Banyak lembaga keuangan terkemuka, seperti bank investasi, perusahaan asuransi, dan manajer aset, memiliki kantor di Wall Street.
Lembaga-lembaga ini berperan dalam memberikan layanan investasi kepada klien mereka. Mereka menawarkan penasehat investasi, manajemen portofolio, dan layanan penjualan saham kepada investor. Wall Street menjadi pusat kegiatan lembaga-lembaga ini dan menyediakan akses ke pasar investasi.
Wall Street juga menjadi tempat berkumpulnya banyak perusahaan analisis keuangan yang menghasilkan riset dan analisis pasar.
Perusahaan-perusahaan ini menganalisis kinerja perusahaan, tren pasar, dan kondisi ekonomi secara keseluruhan. Analisis mereka memberikan wawasan penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi yang lebih baik.
Aktivitas di Wall Street, seperti perdagangan saham oleh investor institusional, dana lindung nilai, dan spekulasi, dapat memiliki dampak signifikan pada harga saham dan pergerakan pasar secara keseluruhan.
Oleh karenanya, tak heran jika kemudian keputusan dan tindakan investor di Wall Street dapat mempengaruhi sentimen pasar, volatilitas harga, dan arah pasar keuangan ke depan.
Wall Street memfasilitasi akses perusahaan ke permodalan melalui pasar modal. Melalui penawaran umum perdana (IPO) dan penerbitan saham lainnya, perusahaan dapat mengumpulkan dana dari investor di Wall Street untuk mendanai pertumbuhan, pengembangan produk, dan ekspansi bisnis.
Wall Street juga sering menjadi pusat inovasi keuangan. Berbagai instrumen keuangan kompleks, seperti derivatif dan produk struktur, sering dikembangkan dan diperdagangkan di Wall Street.
Inovasi ini dapat memberikan kesempatan investasi baru, tetapi juga menimbulkan risiko yang harus dipahami oleh investor.
Baca Juga: Apa Itu Agio Saham? Mengenal Pengertian dan Jenis Agio Saham
Wall Street yang memiliki sejarah panjang, pernah menjadi lokasi tempat terjadinya peristiwa-peristiwa penting yang mempengaruhi ekonomi di seluruh dunia. Berikut beberapa di antaranya:
Pada tanggal 26 Mei 1896, Indeks Dow Jones Industrial Average diluncurkan.
Indeks ini adalah salah satu indikator pasar saham terkemuka dan tertua di dunia yang menggambarkan kinerja saham 30 perusahaan besar di berbagai sektor ekonomi. Lambat laun, indeks ini pun digunakan sebagai cerminan kinerja pasar modal AS secara keseluruhan.
Black Tuesday adalah salah satu hari paling ikonik dalam sejarah Wall Street.
Pada tanggal 29 Oktober 1929, nilai indeks saham di Bursa Saham New York jatuh secara dramatis setelah reli tanpa putus sepanjang satu dekade lamanya. Peristiwa ini pun menandai awal dari turbulensi ekonomi AS terkenal bernama The Great Depression yang juga mempengaruhi ekonomi global.
Masa The Great Depression sendiri merupakan periode di mana ekonom berlomba ilmu untuk memecahkan masalah tersebut. Salah satunya adalah ekonom Inggris John Maynard Keynes yang mengedepankan konsep Keynesian Economics.
Pada tanggal 8 Februari 1971, Nasdaq Stock Market resmi diluncurkan sebagai bursa efek elektronik pertama di dunia.
Nasdaq dikenal sebagai tempat bagi perusahaan teknologi terkemuka dan menjadi salah satu bursa efek terbesar di Amerika Serikat.
Setelah Black Tuesday, Wall Street kembali ketiban nasib apes di dalam sebuah peristiwa yang bernama Black Monday.
Pada 19 Oktober 1987, nilai indeks Dow Jones Industrial Average terjun bebas dan mengalami crash harian terparah, yakni 25%. Hingga saat ini, penyebab kejatuhan itu masih belum diketahui dengan pasti.
Kebangkrutan Lehman Brothers pada tanggal 15 September 2008 menjadi peristiwa yang mengguncang pasar keuangan global dan memicu krisis finansial global.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Investopedia
Bagikan artikel ini