Dow Jones Industrial Average adalah salah satu indeks pasar saham yang paling terkemuka di Amerika Serika. DJIA adalah indeks yang dikelola oleh editor The Wall Street Journal dan pendiri Dow Jones & Company, Charles Dow.
Dalam pasar saham AS, ada tiga indeks yang menjadi indikator utama pergerakan pasar, yakni Dow Jones Industrial Average alias DJIA, indeks Nasdaq, dan indeks Standard&Poor’s 500 alias S&P 500.
DJIA adalah salah satu indeks yang paling banyak dilihat para investor, fund manager, dan analis keuangan. Indeks ini menjadi acuan bagi para investor dan pemerhati bursa saham.
Acuan indeks ini tidak hanya diperhatikan oleh mereka yang bertransaksi di bursa Wall Street. Tetapi juga diamati oleh para investor dari berbagai bursa mana pun di seluruh dunia.
Baca juga: Suku Bunga Pengaruhi Investasi? Ini 3 Sektor Vital yang Terkena Imbas
Indeks Dow Jones Industrial Average adalah indeks saham bluechip kembangan oleh Dow Jones & Company yang bekerja sama dengan The Wall Street Journal, juga melibatkan ahli statistik Edward Jones.
Kerap disebut sebagai “Dow”, DJIA adalah salah satu indeks pasar saham yang paling diamati. Sebagian besar emiten yang terlibat dalam indeks adalah perusahaan blue-chip dengan pendapatan stabil dan konsisten.
DJIA kali pertama dihitung pada 26 Mei 1896 dan dipublikasikan di Customer’s Afternoon Letter, bukan di The Wall Street Journal. Ketika itu, hanya ada 12 perusahaan yang masuk ke dalam perhitungan indeks.
Kedua belas perusahaan ini terdiri atas 4 perusahaan kereta api, kapas, gas, gula, tembakau, dan minyak. General Electric merupakan salah satu perusahaan tertua yang menjadi anggota indeks sejak diluncurkan hingga 2018.
Pada 1928 hingga saat ini, indeks diperluas menjadi 30 emiten. Segera setelahnya, masyarakat AS menyadari bahwa Indeks Dow Jones Average adalah indeks yang dirancang untuk menggambarkan perekonomian AS.
Sejalan dengan pergerakan ekonomi AS, emiten dalam DJIA pun berubah. Sebagian besar saham konstituen Dow Jones berasal dari bursa Nasdaq, tidak hanya bursa New York saja.
Pada awal abad ke-20, kinerja perusahan industri sejalan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Karenanya, hingga saat ini, banyak investor mempercayai kinerja Dow yang kuat menunjukkan kinerja ekonomi AS yang kuat pula.
Saat ekonomi berubah dari waktu ke waktu, demikian pula komposisi indeks. Saham dengan harga saham lebih tinggi diberi bobot lebih besar dalam indeks.
Persentase pergerakan lebih tinggi dalam komponen dengan harga lebih tinggi akan berdampak lebih besar pada nilai akhir yang dihitung.
Baca juga: 7 Langkah Optimal untuk Bangun Portofolio Investasi dan Neraca Keuangan
Divisor Dow alias penghitung divisor dipergunakan lantaran perhitungan aritmatika sederhana tidak lagi memadai untuk menghitung indeks saham dalam bursa.
Konstanta divisor dow dipergunakan untuk menentukan efek pergerakan satu poin di salah satu dari sekitar 30 saham yang membentuk Dow. Pembagi alias dow divisor saat ini adalah 0,14748071991788. Dengan formula harga DJIA = SUM (harga saham komponen)/Dow Divisor.
Sementara itu, untuk perkara komponen indeks, perubahan besar-besaran dalam komponen indeks DJIA terjadi pada 1997.
Empat komponen indeks diganti, Traveler’s Group menggantikan Westinghouse Electric; Johnson & Johnson menggantikan Bethlehem Steel; Hewlett-Packard menggantikan Texaco. Dan, tentu saja, Walmart menggantikan Woolworths.
Dua tahun setelahnya, pada 1999, empat lagi komponen Dow berubah. Saat Chevron, Sears Roebuck, Union Carbide, dan Goodyear Tire digantikan Home Depot, Intel, Microsoft, dan SBC Communications.
Arisan perubahan dalam lineup Dow Jones Industrial Average terjadi pada 26 Juni 2018. Ketika Walgreen Boots Alliance, Inc menggantikan General Electric Company.
United Technologies bergabung dengan Raytheon Company dan perusahaan baru memasuki indeks ketika Raytheon Technologies dan DowDuPont memisahkan DuPont dan digantikan oleh Dow Chemical Company pada 2020 dan 2019.
Berikut ini tabel perusahaan yang termasuk DJIA per Mei 2020:
Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun. Emas yang kamu beli aman karena disimpan di Kliring Berjangka Indonesia (BUMN), produk emas Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah terlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI. Kamu juga bisa menarik fisik emasnya dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999.9 mulai dari kepingan 1 gram hingga 100 gram!
Sumber: Investopedia
Belajar Investasi Saham? Intip Yuk Simulasi Trading hingga Strategi Kelola Saham
Terdampak Wabah Corona, IHSG Masih Terkapar, Saham Blue Chip Pun Anjlok
Investor Institusional dan Investor Ritel, Apa Bedanya?
Finansial Lebih Baik Secara Otomatis, Coba 6 Aplikasi Keuangan Ini!
Bagikan artikel ini