Foreign investment atau investasi asing adalah penanaman modal oleh pihak asing ke perekonomian domestik. Lalu apa keuntungan dan kerugian investasi asing di dalam negeri? Yuk, simak artikel di bawah ini!
Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, investasi asing atau penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia (RI) yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.
Adapun penanam modal asing adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah negara RI. Sementara modal asing adalah modal yang dimiliki oleh pihak asing.
Dalam UU tersebut dijelaskan bahwa penanaman modal asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas (PT) dengan mengambil bagian saham pada saat pendirian PT atau membeli saham berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah negara RI, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang.
Mudahnya, investasi asing adalah penanaman modal oleh perusahaan atau individu dari luar negeri yang mencakup merger dan akuisisi, membangun fasilitas atau usaha baru, serta memperluas operasi yang sudah ada.
Investasi asing terbagi menjadi investasi langsung dan investasi portofolio, berikut penjelasannya:
Investasi asing langsung dikenal dengan FDI (Foreign Direct Investment) adalah jenis investasi yang terjadi ketika seorang individu atau perusahaan memiliki setidaknya 10% dari perusahaan asing. Kepemilikan 10% tersebut memungkinkan investor untuk mempengaruhi manajemen, operasi, maupun kebijakan perusahaan secara keseluruhan.
FDI berperan dalam perekonomian negara berkembang yang perusahaannya membutuhkan pendanaan dan keahlian multinasional untuk memperluas dan membantu ekspor. Adapun keuntungan FDI berasal dari dividen, pembayaran royalti, laba ditahan, dan biaya manajemen.
Baca juga: Apa Itu FDI dan Apa 5 Manfaatnya bagi Indonesia?
Investasi portofolio asing adalah investasi yang melibatkan pembelian saham, surat utang, reksa dana, atau jenis instrumen keuangan lainnya di negara tujuan.
Pada jenis ini, investor tidak memperoleh saham pengendali di suatu perusahaan dan sifatnya kurang permanen. Keuntungan investasi portofolio asing berasal dari capital gain, dividen, dan bunga (kupon).
Baca juga: Apa 6 Metode Penilaian Investasi Utama bagi Investor?
Berikut beberapa keuntungan yang diperoleh dari investasi asing secara langsung di dalam negeri di antaranya:
Keuntungan paling jelas dari investasi asing adalah terciptanya lapangan kerja. Melalui FDI, produktivitas sektor manufaktur meningkat dan menghasilkan lapangan kerja baru yang dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran di negara tujuan.
Peningkatan lapangan kerja berarti meningkatnya pendapatan dan daya beli masyarakat, sehingga ekonomi suatu negara pun turut meningkat secara keseluruhan.
Sumber daya manusia melibatkan pengetahuan dan kompetensi tenaga kerja. Melalui FDI, perusahaan akan memberikan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan pengetahuan dan kualitas sumber daya manusia yang ada di negara tersebut.
Melalui FDI, terjadi transfer teknologi antara dua negara yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas industri.
Melalui FDI, perusahaan asing dapat bekerja sama dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan mendorong mereka untuk melakukan ekspor karena terbukanya akses ke pasar global.
Aliran FDI ke suatu negara dapat diartikan dengan aliran devisa yang berkelanjutan. Hal tersebut membantu bank sentral suatu negara menumpuk cadangan devisa sehingga lembaga tersebut bisa melakukan berbagai kebijakan intervensi untuk menciptakan nilai tukar yang stabil.
FDI dapat membantu mendanai berbagai sektor yang kekurangan dana melalui masuknya modal baru atau menyediakan pasokan dana potensial di dalam perekonomian.
Dengan memfasilitasi masuknya perusahaan asing ke pasar domestik, FDI membantu menciptakan lingkungan bisnis yang kompetitif, serta mengurangi monopoli domestik. Lingkungan kompetitif yang sehat mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan kualitas dan pemasaran produk mereka, sehingga mendorong inovasi.
Selain itu, konsumen juga mendapatkan akses pasar yang lebih luas ke berbagai produk dengan harga bersaing.
Berikut beberapa kerugian yang diperoleh dari investasi asing secara langsung di dalam negeri di antaranya:
FDI dapat menghambat investasi domestik karena perusahaan lokal lebih tertarik berinvestasi pada produk luar negeri dibandingkan dengan produk dalam negeri.
Gerakan politik negara lain dapat berubah dan berdampak pada terhambatnya investasi.
FDI dapat mempengaruhi nilai tukar untuk keuntungan satu negara dan merugikan negara lain.
Banyak perusahaan yang lebih memilih membiayai mesin dan kekayaan intelektual daripada menggaji karyawan lokal.
Padat modal dari sudut pandang investor dapat sangat berisiko. Dengan kata lain. FDI dapat mengganggu stabilitas perekonomian akibat aliran modal asing yang terlalu padat.
Perubahan politik yang konstan dapat menyebabkan pengambilalihan aset. Dalam hal ini, pemerintah negara tersebut memiliki kendali atas properti dan aset investor.
Negara yang memiliki sejarah kolonialisme khawatir FDI dapat menghasilkan kolonialisme ekonomi modern di mana perusahaan asing mengeksploitasi negara tujuan.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: UU Nomor 25 Tahun 2007, DPMPTSP, Cerdasco, Research FDI
Bagikan artikel ini