Sebelum memulai investasi, ada baiknya para investor mengetahui metode penilaian investasi agar dapat menduga keuntungan bersih yang diperoleh. Lalu apa saja metode penilaian investasi yang wajib diketahui oleh investor? Yuk, simak artikel di bawah ini!
Metode penilaian investasi adalah suatu cara untuk menilai kelayakan sebuah investasi. Adapun yang dimaksud investasi adalah penanaman uang atau modal dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Dalam melakukan metode tersebut, investor biasanya berfokus pada dua faktor: tingkat risiko dan potensi profitabilitas. Sehingga, untuk mengukurnya, investor memasukkan variabel seperti perhitungan bunga, penilaian uji kelayakan, perkiraan profitabilitas, dan identifikasi tren investasi dalam jangka panjang.
Investor perlu memahami metode penilaian investasi tersebut untuk menakar prospek suatu investasi di masa depan. Tujuan ini dapat dimaklumi lantaran setiap investor tentu menginginkan modal yang ditanamnya untuk terus bertumbuh dan dapat menuai hasilnya di kemudian hari.
Selain itu, investor dapat mendapat manfaat lain dari mengetahui penilaian investasi. Apa saja manfaat tersebut?
Adapun manfaat penerapan metode penilaian investasi bagi investor adalah sebagai berikut:
Metode penilaian investasi dapat membantu perusahaan dalam menyusun proposal, mengambil kebijakan, menilai kinerja, hingga prospek yang dapat menarik perhatian investor.
Metode penilaian investasi dapat membantu investor menghindari kemungkinan risiko kerugian di masa mendatang dan memaksimalkan prospek kinerja dengan menilai kondisi perusahaan.
Baca juga: Anti Deg-Degan! Simak 6 Cara Menghindari Investasi Bodong Berikut!
Setelah mengetahui definisi dan manfaat dari metode penilaian investasi, berikut ini beberapa metode yang dapat diterapkan oleh investor di antaranya:
ROI adalah laba atas investasi yang dihitung berdasarkan hasil pembagian dari pendapatan yang dihasilkan oleh sejumlah modal yang ditanam.
Metode ini dapat membantu investor mengetahui efisiensi dan evaluasi dari kegiatan investasi. Perhitungannya menggunakan rumus:
ROI = (Laba Bersih / Total Biaya Investasi) x 100 atau
ROI = ((Nilai Investasi - Biaya Investasi - Biaya Terkait) / Biaya Investasi) x 100
Kelemahan dari metode ROI adalah tidak memperhitungkan lamanya kegiatan investasi itu untuk menghasilkan imbal hasil dan tidak memperhitungkan risiko yang muncul di masa depan.
Metode PP dapat membantu investor mengetahui seberapa lama mereka balik modal. Jika jangka waktu pengembalian modal semakin singkat, maka investasi dapat dinilai bagus dan layak dilanjutkan.
Adapun perhitungannya menggunakan rumus:
PP = Nilai Investasi : Kas Masuk Bersih atau
PP = n + (a-b)/c - b x 1 tahun
Keterangan:
n = tahun terakhir, yaitu jumlah arus kas belum bisa menutupi investasi awal
a = jumlah investasi awal
b = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n
c = jumlah kumulatif arus kas pada tahun n+1
Adapun kelemahan dari metode PP adalah pengabaian nilai waktu uang dan aliran kas setelah periode payback.
Penggunaan metode PI dapat membantu investor membandingkan nilai kas pada masa kini dengan masa mendatang. Rumus perhitungannya dapat ditulis:
PI = Nilai Arus Kas Bersih : Nilai Investasi
Metode penelitian investasi selanjutnya dan paling sering digunakan oleh investor adalah metode NPV. Metode ini dapat membantu investor dalam menilai rasio antara nilai kas masuk saat ini dengan nilai kas keluar pada periode tertentu.
Jika nilai NPV positif, maka potensi keuntungan cukup tinggi dan investor dapat melanjutkan investasi. Berikut adalah rumus NPV untuk investasi arus kas tunggal:
NPV = [Arus Kas/(1+i)^t] - Investasi Awal
Keterangan:
i = tingkat diskon
Adapun rumus NPV menggunakan tabel PVIFA dapat ditulis sebagai berikut:
NPV = (Ct x PVIFA(r)(t)) - C0
Keterangan:
Ct = Arus kas per tahun pada periode t
Co = Nilai investasi awal pada tahun ke 0 (dalam Rupiah)
r = Suku bunga atau discount rate (dalam %)
t = jumlah masa waktu (periode dalam tahun)
Penggunaan metode IRR dapat membantu investor dalam menghitung profitabilitas investasi yang sedang berjalan. IRR adalah tingkat return yang akan membuat nilai NPV dari estimasi arus kas di masa depan menjadi nol. Dengan kata lain, IRR adalah tingkat return di mana NPV pendapatan perusahaan di masa depan bisa setara dengan pengeluaran modalnya.
Semakin tinggi nilai IRR, maka investasi yang sedang berjalan diketahui akan menguntungkan. Rumus IRR dapat ditulis:
IRR = I1 + NPV1 - NPV2 I2 - I1
Keterangan:
I1 = Tingkat diskonto untuk NPV positif
I2 = Tingkat diskonto untuk NPV negatif
NPV1 = Net Present Value positif
NPV2 = Net Present Value negatif
Kelemahan dari metode IRR adalah hanya membandingkan arus kas proyek dengan biaya proyek tanpa mempertimbangkan faktor durasi proyek, biaya masa depan, atau ukuran proyek.
Penggunaan metode ARR dapat membantu investor dalam menghitung besaran rata-rata laba yang diperoleh setiap tahunnya dari suatu investasi. Jika nilai ARR semakin tinggi, maka dapat diketahui bahwa investasi akan menguntungkan.
Berikut penulisan rumusnya:
ARR = (Rata-Rata Laba Setelah Pajak : Rata-Rata Investasi) x 100%
Itulah metode penilaian investasi yang dapat investor terapkan saat berinvestasi. Pilihlah metode sesuai preferensi dan kebutuhan para investor. Jangan lupa untuk menganalisis risiko dan memahami metode penilaian investasi sebelum berinvestasi agar banjir cuan!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini