Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Pluang Web TradingNewarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Simak Cara Susun Strategi Cuan Trading Lewat Morning Star Candle!
shareIcon

Simak Cara Susun Strategi Cuan Trading Lewat Morning Star Candle!

15 Jun 2023, 6:50 AM·Waktu baca: 5 menit
shareIcon
Kategori
morning star candle

Morning star candle dikenal sebagai satu dari jajaran pola candlestick yang menjadi gerbang cuan trader. Lantas, seperti apa detail dan strategi berbasis pola satu ini?

Apa Itu Morning Star Candle?

Morning Star Candle adalah sebuah pola candlestick yang kerap diandalkan trader sebagai sinyal reversal bullish.

Pola ini terdiri dari tiga candlestick yang berdiri secara berurutan. Batang pertama menunjukkan bahwa harga aset sedang mengalami downtrend. Batang kedua, atau akrab disebut bintang pagi, berukuran jauh lebih kecil dan dianggap menjadi sinyal utama reversal dalam chart harga.

Ia kemudian diikuti oleh batang ketiga yang menunjukkan bahwa harga aset mulai menunjukkan uptrend.

Untuk memahaminya, Sobat Cuan bisa menyimak ilustrasi Morning Star Candle berikut!

Morning Star Candle
Ilustrasi Morning Star. Sumber: Investopedia

Pola ini punya popularitas yang tinggi di kalangan trader. Layaknya sang bintang pagi, kemunculan Morning Star Candle memberikan harapan bahwa hari yang cerah telah datang setelah dirundung mendung yang lama. Tak heran jika kemudian pola ini punya reputasi mumpuni sebagai petunjuk entry bagi trader.

Baca Juga: Belajar Mendeteksi Reversal Menggunakan Evening Star Candle

Bagaimana Mengenali Morning Star Candle?

Secara visual, Morning Star adalah pola yang mudah dikenali lantaran terdiri atas tiga candlestick yang masing-masingnya punya bentuk yang unik. Berikut ini beberapa ciri spesifik pola bintang pagi tersebut:

1. Candlestick Downtrend

Pola ini mulai muncul pada pasar yang sedang downtrend selama beberapa waktu. Karenanya, candlestick pertama biasanya berwarna merah atau hitam besar yang kokoh seperti yang terlihat pada tren bearish.

Pada fase ini, kamu tentu belum bisa mendeteksi munculnya pola Morning Star karena kamu kemungkinan masih meramal bahwa downtrend akan terus terjadi.

2. Candlestick Bintang Pagi

Setelah candlestick bearish tersebut muncul, Sobat Cuan umumnya akan menemukan candlestick berikutnya dengan ukuran badan yang lebih kecil namun memiliki ekor yang cenderung panjang. Hal ini mengindikasikan bahwa harga pembukaan dan penutupan tidak berbeda jauh, sehingga ada kemungkinan tekanan jual di pasar mulai susut.

Nah, jika kamu menemui candlestick ini, maka kamu bisa memasang ancang-ancang untuk masuk ke pasar. Tapi tetap saja, jangan entry ke pasar dulu sebelum seluruh pola ini terkonfirmasi ya, Sobat Cuan!

Sebagai catatan, apapun warna candlestick ini tidak mempengaruhi validitas pola bintang pagi. Dengan kata lain, lilin ini bisa berwarna merah atau hijau tergantung pada harga penutupan dan pembukaannya.

3. Candlestick Uptrend

Candle ketiga, atau yang terakhir, biasanya berupa batang hijau maupun putih yang mencerminkan kondisi harga aset yang mulai uptrend. Tahap ini biasanya dianggap sebagai konfirmasi utama atas reversal yang terjadi sehingga trader bisa mulai memasang posisi entry.

4. Perhatikan Gap Antar Candle

Selain bentuk candlestick, Sobat Cuan juga perlu memperhatikan gap atau jarak yang terjadi antar masing-masing lilin pembentuk pola Morning Star Candle. Gap-gap tersebut cukup lebar, sehingga ketiga pola tersebut terlihat cukup "rapat" dibanding lilin-lilin lain yang berada di sekitarnya.

Jika dilihat secara saksama, maka kamu bisa melihat ada gap down antara candle pertama dan candle bintang. Selain itu, muncul pula gap up antara candle bintang dengan candle ketiga.

Ketiga lilin tersebut, beserta jarak antar masing-masingnya, mengonfirmasi keaslian pola Morning Star Candle.

Baca Juga: Cara Membaca Sinyal Reversal Menggunakan Quasimodo Pattern

Kekurangan Morning Star Pattern

Pola ini terbilang mudah dikenali karena cukup mencolok. Sekalinya pola ini terlihat di chart harga, maka trader pun akan langsung membayangkan bahwa mereka bakal ketiban rezeki nomplok.

Namun, jangan tertipu dulu dengan pola satu ini. Pasalnya, akurasi sinyal ini amat bergantung pada berbagai faktor seperti tren dan volume permintaan. Oleh karenanya, ada baiknya Sobat Cuan juga melihat kondisi volume trading terlebih dulu sebelum semringah dengan kehadiran pola Morning Star.

Selain itu, sinyal ini membutuhkan waktu yang lama untuk terbentuk secara sempurna. Kendati begitu, sinyal ini masih tetap valid di segala jenis market asal kamu mau berupaya mengonfirmasi sinyal ini dengan seperangkat alat analisis lainnya.

Perbedaan Morning Star dengan Pola Lainnya

1. Doji Pattern

Meski tampak mencolok secara visual, pola bintang pagi ini sering tersamarkan dengan pola lain seperti Doji Pattern. Padahal, keduanya memiliki makna yang jauh berbeda.

Doji Pattern mengisyaratkan keraguan pasar, akibatnya harga penutupan dan pembukaan berada pada level yang sama. Ini tentunya jauh berbeda dengan pola bintang pagi yang justru memvisualisasikan pembalikan tren.

Selain itu, pola Morning Star juga bisa terbentuk saat market sedang uptrend, yang memberi sinyal bahwa tren kenaikan harga aset masih berlanjut.

2. Evening Star Candle

Secara harfiah, evening star berarti "bintang malam" yang, sudah pasti, merupakan lawan dari sang pola "bintang pagi".

Baik Evening Star dan Morning Star sama-sama memberi sinyal mengenai reversal. Bedanya, Evening Star memberi isyarat reversal bearish dan terjadi di pasar yang sedang uptrend. Makanya, struktur lilin Evening Star pun berbeda, yakni diawali dengan batang candlestick bullish (berwarna hijau atau putih) dan diakhiri dengan candlestick bearish (berwarna merah atau hitam).

Baca Juga: Memahami Golden Cross, Si Pola 'Gerbang Cuan' dalam Trading

Bagaimana Strategi Trading dengan Morning Star Candle

1. Mengonfirmasi Sinyal

Sebelum mulai mengeksekusi trading plan dengan suatu pola, kamu wajib melakukan konfirmasi berulang guna memastikan sinyal yang otentik. Selain memerlukan kesabaran dalam memnunggu momentum konfirmasi, kamu juga bisa memadankan analisis teknikal kamu dengan indikator lain seperti oscillator, MACD dan RSI.

2. Entry Buy pada Candle Terakhir

Para trader menyarankan level entry buy terbaik ialah saat candle terakhir mulai terbentuk. Pasalnya, candle tersebut adalah indikator utama bahwa reversal bullish sudah terjadi.

JIka candle tersebut lebih pendek dari candle pertama, maka level beli terbaik yang disarankan berada pada kisaran body candle. Akan tetapi, jika panjang candle melebihi candle pertama, maka kamu dapat memasang order beli pada level penutupan candle terakhir.

3. Pasang Stop Loss pada Level Harga di Candle Kedua

Body candle bintang biasanya merupakan level support terbaru dalam tren ini. Imbasnya, kamu bisa memasang stop loss di level tersebut untuk memperkecil risiko.

Akan tetapi, akurasi pola ini amat rendah pada market yang cenderung sideways. Karenanya, exit berdasarkan pola ini amat bergantung pada indikator analisis lain yang kamu gunakan untuk mengonfirmasi sinyal.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham ASindeks saham ASemas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Howtotrade, Investopedia

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
trading
Mengenal Bullish Harami Pattern dan Cara Tradingnya
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1