Selamat sore, Sobat Cuan! Produksi iPhone diramal mandek dan krisis likuiditas masih melanda jagat kripto, semua terangkum dalam Pluang Snapshot berikut!
Belum surut kekhawatiran pasar mengenai krisis likuiditas platform FTX, kini platform keuangan terdesentralisasi BlockFi Inc menjadi platform kripto terbaru yang menyatakan bangkrut ke pengadilan New Jersey, AS pada Senin (28/11).
Perusahaan mengalami bangkrut setelah mengaku "terpapar" drama FTX. Apalagi, sebagian besar aset perusahaan disimpan oleh platform exchange kripto yang tengah bermasalah tersebut.
Sebelumnya, perusahaan sudah mengingatkan penggunanya bahwa mereka tidak bisa menarik dananya (withdrawals) dua pekan lalu. Sekarang, penggunanya tengah menanti penyelesaian proses kebangkrutan BlockFi sebelum bisa melakukan penarikan dana.
Baca Juga: Pluang Snapshot: Protes Merebak di China, Binance Ungkap Kondisi Neraca
Raksasa teknologi Apple Inc. diramal akan mengalami kekurangan produksi ponsel pintar besutannya, iPhone Pro, sebanyak 6 juta unit di tahun ini akibat protes yang terjadi di pabrik perakitan utama iPhone di kota Zhengzhou, China. Hal ini diungkap oleh seorang sumber kepada Bloomberg.
Namun, sumber tersebut menyebut bahwa estimasi kekurangan produksi tersebut bisa berubah. Situasi itu bergantung pada seberapa cepat Foxconn Technology, selaku operator fasilitas produksi iPhone di China, dapat mengoperasikan kembali pabrik perakitannya.
Sekadar informasi, ratusan pekerja pabrik iPhone di kota Zhengzhou menjalankan aksi protes sejak pekan lalu yang dilatari oleh gaji yang belum dibayar gara-gara pemberlakuan lockdown sejak Oktober.
Kabar tentang mandeknya produksi iPhone membuat nilai saham Apple terpeleset 2,6% ke US$144,2 per lembar pada perdagangan kemarin. Apakah kondisi serupa bakal terulang hari ini?
Transaksi Saham Apple di Sini!
Solana Compass, sebuah platform analisis on-chain khusus Solana, menemukan bahwa 48,63 juta keping SOL senilai US$643 juta telah berpindah tangan dari Alameda Research ke pihak yang diberi wewenang untuk melikuidasi perusahaan tersebut.
Hal ini terjadi setelah platform FTX mengajukan kebangkrutan pada pertengahan bulan lalu. Aset milik Alameda pun ikut terseret lantaran firma trading kripto tersebut adalah perusahaan "saudara" FTX. Sebagai konsekuensinya, SOL bernilai jumbo itu tidak dapat dicairkan hingga proses kebangkrutan FTX di pengadilan rampung.
Salah satu perusahaan jasa keuangan terbesar AS, Fidelity, resmi meluncurkan akun trading Bitcoin (BTC) bagi investor ritel. Perusahaan sebelumnya telah membuka daftar tunggu (waiting list) bagi investor ritel yang berminat membuka akun pada bulan lalu.
Asal tahu saja, Fidelity adalah salah satu firma jasa keuangan yang aktif memanfaatkan BTC sebagai instrumen investasi. Perusahaan mulai menambang BTC sejak 2014 dan telah meluncurkan produk Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis BTC di Kanada tahun lalu.
Platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) Aave dilaporkan telah membekukan aktivitas pinjam-meminjam 17 token di platformnya. Upaya ini dilakukan untuk melindungi Aave dari memberikan pinjaman bermasalah yang disebabkan oleh "serangan manipulasi kredit" di masa depan.
Keputusan itu diambil setelah anggota tata kelola Aave menyepakati proposal yang meminta platform untuk menangguhkan aktivitas pinjam-meminjam aset kripto yang terbilang volatil karena rendahnya likuiditas di Aave.
Adapun beberapa contoh token tersebut mencakup Decentraland (MANA), 1inch (1INCH), Basic Attention Token (BAT), dan Enjin (ENJ).
Baca Juga: Pluang Snapshot: Binance Jadi Penyelamat Kripto, Karyawan Pabrik iPhone Demo
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini