Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Mengenal Rising Wedge Pattern dan Fungsinya dalam Trading
shareIcon

Mengenal Rising Wedge Pattern dan Fungsinya dalam Trading

7 Jul 2023, 7:17 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
Rising Wedge Pattern

Rising Wedge Pattern adalah sinyal favorit pada short trader lantaran keandalannya dalam memetakan harga aset. Apa sebabnya? Simak di sini!

Apa itu Rising Wedge Pattern?

Rising Wedge Pattern adalah pola pergerakan harga aset yang mengindikasikan reversal bearish ketika harga mengalami uptrend. Namun, sama seperti "saudaranya" Falling Wedge Pattern, pola ini juga memberikan sinyal keberlanjutan tren harga aset alias Continuation Pattern dalam beberapa kasus.

Secara tampilan, pola ini memperlihatkan rentetan candlestick yang terlihat tak beraturan. Namun, jika harga-harga tertinggi dari masing-masing candlestick itu dihubungkan, maka ia akan membentuk satu pola garis (trendline) yang terus meningkat.

Begitu pun sebaliknya. Apabila harga-harga terendah dari masing-masing candlestick itu juga dihubungkan, maka ia pun akan membentuk satu pola garis tren yang sama-sama menanjak.

Kemudian, upper trendline dan lower trendline tersebut akan menyempit sebelum nantinya harga aset terjun bebas dan masuk ke fase bearish. Sobat Cuan bisa melihat contoh pola Rising Wedge di ilustrasi berikut!

Rising Wedge Pattern
Contoh Rising Wedge Pattern. Sumber: Thinkmarkets

Selain punya reputasi sebagai pola reversal, Rising Wedge juga termasuk pola divergensi. Yakni, pola yang terjadi berlawanan arah dengan indikator lain. Dalam hal ini, indikator lain yang dimaksud adalah volume permintaan.

Baca Juga: Apa 5 Candlestick Reversal Pattern yang Sering Digunakan Trader?

Bagaimana Karakteristik Rising Wedge Pattern?

Pola ini menceritakan bahwa momentum bullish harga aset perlahan-lahan mulai "kehabisan bensin". Hal itu terjadi lantaran permintaan aset tersebut di pasar semakin lama semakin berkurang. Ujung-ujungnya, aksi permintaan pun berubah menjadi aksi jual di pasar yang kemudian mengantar harga aset terjun dengan cepat.

Secara sekilas, pola ini memang sulit dikenali secara kasat mata. Namun, Rising Wedge tetap punya karakteristik unik sebagai berikut!

1. Tren Garis Konvergen

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pola ini memperlihatkan bahwa upper dan lower trendlines sama-sama menanjak dan keduanya lambat laun akan menyempit.

Hanya saja, derajat kenaikan lower trendline lebih tinggi ketimbang upper trendline, yang menandakan bahwa harga tertinggi terbaru aset makin lama makin melandai. Di saat yang sama, hal itu juga mencerminkan bahwa harga terendah aset pun semakin lama semakin tinggi.

Nah, jika upper dan lower trendlines itu siap-siap bertemu, maka nantinya harga aset akan mengalami breakdown.

2. Penurunan Volume Permintaan

Dalam pola Rising Wedge, harga aset seperti terlihat terus menanjak. Namun, jika Sobat Cuan melihat volume perdagangan, maka sebenarnya di waktu yang sama terjadi penyusutan volume permintaan. Penurunan volume inilah yang menyebabkan terjadinya pergeseran momentum nantinya.

3. Breakdown pada Salah Satu Garis Tren

Pada pola ini, garis tren yang mengalami breakdown ialah lower trendline. Dengan kata lain, ketika harga aset meluncur ke bawah lower trendline, maka sudah dipastikan reversal telah terjadi. Pada kondisi tersebut, volume penawaran akan berbalik mengalahkan volume permintaan.

4. Tak Hanya Terjadi di Saat Uptrend

Rising Wedge tak hanya dapat kamu jumpai pada pasar yang sedang bullish. Malahan, pola ini juga bisa muncul pada tren harga aset yang sedang downtrend.

Pada kondisi tersebut, harga aset sejatinya sedang berkonsolidasi sementara waktu melawan trennya sebelum akhirnya kembali melanjutkan fase bearish-nya. Nah, jika kondisi ini muncul di chart hargamu, maka pola Rising Wedge yang terjadi tergolong sebagai sinyal keberlanjutan (continuation).

Namun, apapun konteks trennya, sinyal yang dibawa pola ini tidak berubah, yakni bakal mengantar harga aset untuk terus melandai turun.

Baca Juga: Mengenal Bullish Pennant dan Tips Gali Cuan Bermodal Pola Teknikal Ini!

Bagaimana Memanfaatkan Rising Wedge Pattern untuk Trading?

Meski tergolong pola reversal bearish, nyatanya pola ini punya tempat tersendiri di hati trader. Sebab, pola rising wedge lumayan terbilang jitu sebagai sinyal bearish.

Apalagi, trader pun sejatinya sudah bisa menebak target kejatuhan harga setelah kemunculan pola ini sejak awal. Sehingga, meski memberi sinyal yang kurang baik, trader sejatinya sudah mampu menaksir arah harga aset berikutnya kendati pola ini belum selesai terbentuk.

Lantas, strategi-strategi trading apa saja yang kerap dilakukan trader ketika pola ini muncul? Yuk, simak di sini!

1. Target Harga

Berbeda dengan pola reversal lain yang perlu kamu tunggu hingga formatnya selesai terbentuk, target harga pada Rising Wedge justru terletak pada fase awal upper trendline. Pasalnya, harga aset selalu dipercaya akan berakhir di titik tersebut setelah jatuh dari titik reversal-nya.

Implikasinya, kamu pun bisa menggunakan target harga tersebut sebagai titik Stop Loss andalanmu.

2. Short Entry

Penggemar short trading menggunakan level terendah pertama setelah konvergensi dua garis tren sebagai posisi entry. Namun, kamu tetap harus jeli mengingat pola ini tidak memerlukan kerangka waktu yang panjang untuk breakdown.

Dalam hitungan jam atau beberapa hari saja, level harga pasca konvergensi trendlines bakal mencapai targetnya. Setelahnya, harga bisa saja terus susut, namun kecepatannya akan melambat.

3. Short Trading Bermodal Rising Wedge Pattern

Kerangka waktu yang singkat berikut dengan fase breakdown yang mudah ditebak membuat pola ini dirasa menyenangkan bagi para short trader. Terlebih, pola ini cenderung berulang beberapa kali.

Ketika memanfaatkan pola ini, short trader biasanya memasang spread short entry dan sell  yang sama pada pola Rising Wedge yang terbentuk setelahnya. Meski rentangnya tidak panjang, dalam beberapa sesi short trading tentunya kamu bisa mengakumulasikan cuan yang cukup besar.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Investopedia

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Fathia Nurul Haq

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
trading
Mengenal Bullish Harami Pattern dan Cara Tradingnya
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1