Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Pluang Web TradingNewarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Mempelajari Falling Wedge Pattern dan Fungsinya dalam Trading
shareIcon

Mempelajari Falling Wedge Pattern dan Fungsinya dalam Trading

6 Jul 2023, 7:46 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
Falling Wedge Pattern

Falling Wedge Pattern adalah pola yang bisa membuka gerbang cuan bagi trader. Seperti apa bentuk dan cirinya?

Apa itu Falling Wedge Pattern?

Falling Wedge Pattern adalah pola pergerakan harga aset yang mengindikasikan reversal bullish. Meski demikian, dalam beberapa kasus, pola ini justru memberikan sinyal keberlanjutan tren harga aset alias Continuation Pattern.

Secara visual, pola ini menunjukkan bahwa terdapat rentetan candlestick yang terlihat tak beraturan. Namun, jika harga-harga tertinggi dari masing-masing candlestick itu dihubungkan, maka ia akan membentuk satu pola garis (trendline) yang melandai.

Begitu pun sebaliknya. Jika harga-harga terendah dari masing-masing candlestick itu juga dihubungkan, maka ia pun akan membentuk satu pola garis tren yang sama-sama menurun.

Pada akhirnya, upper trendline dan lower trendline tersebut akan menyempit sebelum nantinya harga aset bergerak ke fase bullish. Sebagai contohnya, Sobat Cuan bisa melihat ilustrasi Falling Wedge Pattern di ilustrasi berikut!

Falling Wedge Pattern
Falling Wedge Pattern. Sumber: IG.com

Sebagai salah satu pola reversal, pola baji ini mendemonstrasikan kondisi di mana koreksi harga di pasar mulai kehilangan momentumnya secara berangsur-angsur. Namun, berbeda dengan pola reversal lain yang berlangsung pada kurun waktu yang lebih singkat, pola ini memerlukan 10 hingga 50 periode trading hingga dapat terbentuk sempurna.

Baca Juga: Mengenal Ascending Triangle Pattern dan Strategi Tradingnya!

Bagaimana Karakteristik Falling Wedge Pattern?

Secara sekilas, pola ini memang cukup sulit untuk dikenali. Namun, untuk mengidentifikasinya, trader harus menemukan tiga syarat berikut sebelum meyakini bahwa pola harga yang terjadi adalah Falling Wedge.

Adapun tiga karakteristik dasar Falling Wedge tersebut adalah: 

1. Tren Garis Konvergen

Dua garis tren, yakni upper trendline dan lower trendline, tampak menyempit ke bawah. Sebab, Falling Wedge Pattern terjadi pada downtrend di mana koreksi harga aset mulai semakin menampakkan titik jenuhnya.

Jika kamu menggunakan candlestick dalam melakukan analisis teknikal, maka kemunculan pola ini umumnya diikuti dengan kehadiran batang-batang yang semakin mengecil yang mengindikasikan bahwa rentang harga penutupan dan pembukaan aset pun semakin sempit.

2. Penurunan Volume

Penyempitan rentang harga tertinggi dan terendah pada pola Falling Wedge harusnya diikuti dengan turunnya volume penawaran. Turunnya volume penawaran ini memantik upper trendline ke level yang lebih rendah hingga mendekati level lower trendline-nya.

Penurunan volume itu juga menunjukkan pergeseran momentum yang terjadi berangsur-angsur lantaran frekuensi aksi jual pun kian menipis. Sehingga, semakin kecil volume penawaran, maka batang candlesticks akan semakin pendek hingga dua garis tren tersebut akhirnya bertemu di satu titik.

3. Breakout Salah Satu Garis Trend

Pada pola Falling Wedge, breakout terjadi ketika dua garis tren nyaris bertemu. Di titik ini, momentum jual sudah mencapai level oversold sehingga tren berbalik jadi bullish.

Hanya saja, breakout kemudian terjadi di upper trendline. Pada kondisi tersebut, downtrend sudah berbalik arah jadi uptrend diikuti dengan konsentrasi volume permintaan yang mengalahkan volume penawaran.

Bagaimana Mengonfirmasi Falling Wedge Pattern?

Trader kerap menemukan pola palsu pada chart trading mereka. Agar tidak terjebak sinyal palsu, maka kamu dapat memastikan pola ini dengan dua cara, yakni:

1. Meneliti Volume Perdagangan

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, penurunan volume penawaran mengindikasikan momentum bearish yang melemah. Jika tren kehilangan momentumnya, maka potensi terjadinya reversal semakin meningkat.

Namun jika volumenya tidak mengalami penurunan, maka ada kemungkinan besar tren yang terjadi akan terus berlanjut.

2. Mengombinasikan dengan Fibonacci Retracement

Pada Falling Wedge Pattern, pergerakan harga aset di bawah level fibonacci retracement 50% memvalidasi keaslian pola. Indikator sederhana ini dapat kamu gunakan sebagai konfirmasi tambahan sebelum memutuskan untuk menggunakan sinyal reversal bullish dalam mengeksekusi aksi trading-mu.

Baca Juga: Mengenal Bullish Pennant dan Tips Gali Cuan Bermodal Pola Teknikal Ini!

Bagaimana Strategi Trading dengan Falling Wedge Pattern?

Setelah mengenali pola dan memastikan keasliannya, kamu dapat menyusun strategi trading menggunakan sinyal reversal bullish dari pola ini. Berikut beberapa saran yang bisa jadi bahan pertimbangan kamu!

1. Entry Buy

Level terbaik untuk masuk ke pasar yang berpotensi reversal ialah saat pola sudah terkonfirmasi sepenuhnya.

Dalam kasus Falling Wedge Pattern, trader biasanya melakukan entry setelah breakout terjadi, yakni ketika harga menembus upper trendline. Sebab, jika trader melakukan aksi trading sebelum breakout, bisa-bisa mereka terjebak dengan sinyal palsu.

Dengan demikian, Sobat Cuan juga bisa melakukan aksi entry setelah breakout terjadi. Jika memang tanda-tanda reversal muncul, maka itulah saat yang tepat bagimu untuk masuk ke pasar!

2. Stop Loss

Ada beberapa saran level stop loss saat kamu memutuskan untuk trading dengan pola reversal bullish. Pertama, pada level sedikit di atas garis support-nya. Kedua, yakni pada titik lower high terakhir sebelum breakout.

Saran manapun yang kamu ambil, pastikan kamu memasang order ini ya, Sobat Cuan!

3. Target Profit

Pola reversal bullish umumnya tidak memiliki panduan terperinci mengenai target profit ideal. Namun, trader yang baik harus mengkalkulasi potensi risiko dan peluang profit dengan jitu sebelum masuk ke pasar.

Kamu bisa menggunakan rasio risiko:profit atau tolok ukur lainnya berdasarkan analisis kamu saat menentukan target cuan ini.

Jadi bagaimana Sobat Cuan? Sudah siap trading bermodal pola Falling Wedge?

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Investopedia

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
trading
Mengenal Bullish Harami Pattern dan Cara Tradingnya
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1