Pasar sekunder adalah pasar yang memiliki peranan penting dalam kegiatan investasi saham. Namun, apa sebenarnya arti dari pasar sekunder?
Pasar sekunder adalah tempat di mana saham-saham yang telah diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan publik dapat diperdagangkan setelah melewati tahap Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO).
Dalam pasar sekunder, transaksi jual beli saham dilakukan antara investor yang memiliki saham dengan investor lainnya, bukan dengan perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Adapun saham yang ditawarkan langsung dari perusahaan ke investor terjadi di pasar primer, yang merupakan kebalikan dari pasar sekunder.
Baca Juga: Mengenal IHSG dan Fungsinya bagi Investor Pasar Modal
Saham yang telah dijual di pasar primer biasanya akan tercatat di bursa saham. Lewat bursa saham inilah para investor dapat melakukan aktivitas jual beli saham tersebut, tanpa perlu berhubungan langsung ke perusahaan terkait.
Hanya saja pertanyaannya, bagaimana pasar sekunder akhirnya bisa terbentuk?
Pada awalnya, perusahaan menawarkan sahamnya ke publik untuk pertama kalinya lewat IPO. Namun, berkat kehadiran bursa saham, investor yang menggenggam saham tersebut bisa memindahtangankan asetnya ke investor lain tanpa melalui si perusahaan penerbit saham tersebut.
Nah, inilah alasan mengapa transaksi seperti demikian disebut sebagai transaksi sekunder. Pasalnya, transaksi ini tidak terjadi secara primer, yakni antara perusahaan dan investor, melainkan terjadi antar investor.
Kendati demikian, pasar sekunder adalah pasar yang berisikan saham-saham dengan harga yang berfluktuasi, entah naik maupun turun. Hal ini terjadi karena harga yang terbentuk di pasar sekunder adalah buah dari permintaan dan penawaran di pasar saham.
Kondisi ini cukup berbeda dengan pasar primer di mana harga saham penawaran ditentukan langsung oleh perusahaan berdasarkan beberapa faktor.
Secara lebih rinci, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui laman resminya mengurai proses transaksi yang terjadi di pasar sekunder seperti berikut:
Baca Juga: Apa Itu NYSE? Mengenal Bursa Saham Paling Penting Sedunia
Pada prinsipnya, pasar sekunder adalah pasar tempat terjadinya aktivitas jual beli sekuritas antar investor. Namun, pasar sekunder sendiri terbagi menjadi tiga jenis. Apa saja?
Pasar reguler adalah jenis pasar sekunder yang melakukan aktivitas jual beli sahamnya dalam satuan lot. Satu lot sendiri bernilai 100 lembar saham.
Biasanya, proses transaksi jual beli dalam pasar ini selesai pada hari ketiga setelah transaksi dimulai (T+3). Dalam periode transaksi itu, tentu harga saham akan mengalami pergerakan, entah naik ataupun turun.
Oleh karena itu, proses penawaran saham di pasar ini dilakukan melalui Jakarta Automated Trading System (JATS), yang akan membantu melakukan auto-rejection agar tidak ada spekulasi harga yang berlebihan.
Sesuai namanya, pasar negoisasi adalah tempat di mana antar investor dapat melakukan negosiasi dalam melaksanakan aktivitas jual-beli sahamnya.
Dalam melakukan negosiasi, pihak terkait biasanya akan menggunakan harga terakhir di pasar reguler. Hanya saja perbedaannya, pasar negosiasi tak mengenal sistem penolakan otomatis layaknya di pasar reguler.
Pasar tunai bisa menjadi pilihan investor yang ingin melakukan aktivitas jual-beli secara lebih instan. Namun biasanya, harga penawaran di pasar ini lebih rendah dibanding harga pasar.
Sebagai tempat investor bisa melakukan aktivitas jual-beli saham pascapenawaran perdana, pasar sekunder tentu memiliki peranan penting dalam investasi saham. Apa saja?
Pasar Sekunder memberikan likuiditas kepada investor saham. Dengan kehadiran pasar sekunder, investor dapat membeli atau menjual saham kapan saja sesuai dengan keputusan investasi mereka.
Ini memungkinkan investor untuk mendapatkan keuntungan atau meminimalisasi kerugian dengan cepat.
Pasar Sekunder berfungsi sebagai penentu harga saham, yang didasarkan pada hukum penawaran dan permintaan di pasar.
Secara teorinya, jika ada permintaan yang tinggi terhadap suatu saham, maka harga saham tersebut cenderung naik. Sebaliknya, jika ada penawaran yang tinggi dan permintaan rendah, maka harga saham cenderung turun.
Pasar Sekunder memberikan aksesibilitas bagi investor individu maupun institusi untuk berpartisipasi dalam perdagangan saham.
Dengan pasar sekunder, investor dapat dengan mudah membeli dan menjual saham melalui pialang saham atau platform perdagangan online.
Melalui pasar sekunder, investor dapat melakukan diversifikasi portofolio mereka dengan membeli saham-saham dari berbagai perusahaan. Diversifikasi portofolio penting dalam mengurangi risiko investasi dan meningkatkan peluang keuntungan jangka panjang.
Pasar Sekunder juga berperan dalam meningkatkan transparansi perusahaan. Pasalnya, kinerja perusahaan dan reaksi investor terhadap kinerja perusahaan tersebut dapat tercermin dari pergerakan harga sahamnya di pasar sekunder.
Investor dapat melihat fluktuasi harga saham dan menggunakan informasi tersebut dalam pengambilan keputusan investasi mereka.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Investopedia, IDX Channel, OJK
Bagikan artikel ini