Praktik diversfikasi kurang afdal rasanya jika investor tidak memahami konsep dasar diversifikasi aset. Yuk, pelajari selengkapnya di sini!
Secara definisi, diversifikasi di dalam dunia investasi adalah aksi investor untuk menyusun portofolio dengan beragam aset dengan tingkat risiko yang berbeda diiringi dengan kurun waktu dan periode yang juga berbeda. Hal ini sesuai dengan pepatah terkenal di dunia investasi, yakni don’t put your eggs in one basket atau jangan menaruh semua telur di satu keranjang.
Dalam ilmu investasi, diversifikasi adalah sebuah langkah yang diperlukan seorang investor untuk dapat memitigasi risiko investasi. Dengan kata lain, sang investor tidak akan mendera kerugian teramat sangat ketika kinerja salah satu asetnya terjerumus begitu dalam.
Sebagai contoh, jika isi portofolio sang investor hanya berkisar di sektor teknologi atau aset kripto saja di 2022, maka sudah pasti imbal hasil yang mereka dapatkan tumbuh negatif. Makanya, untuk mencegah nilai portofolionya dari kiamat, investor wajib hukumnya menyeimbangkan portofolionya dengan aset-aset lain yang memiliki risiko lebih rendah atau memiliki performa lebih baik dari aset-aset lainnya.
Di samping meminimalisasi risiko, diversfikasi juga dibutuhkan investor untuk memaksimalkan cuan yang mereka serok dari berinvestasi.
Asal tahu saja, kunci sukses untuk berinvestasi sebenarnya adalah menyeimbangkan tingkat kenyamanan risiko tergantung periodenya. Sebagai contoh, jika investor terlalu ngebet berinvestasi secara konservatif di waktu muda, maka pertumbuhan investasinya tidak akan cukup untuk melampaui tingkat inflasi dan tidak akan cukup untuk pensiun. Sementara itu, ia akan terpapar risiko buntung yang terlampau tinggi jika ia terlalu agresif dalam berinvestasi.
Nah, oleh karenanya, seorang investor perlu menyeimbangkan tingkat risiko dan potensi cuannya melalui diversifikasi. Terlebih, beberapa hasil penelitian akademik menunjukkan bahwa portofolio yang terdiversifikasi mampu menghasilkan imbal hasil yang lebih mantap dengan risiko yang rendah dalam jangka panjang. Kendati demikian, patut diingat bahwa diversifikasi juga tidak menjamin keuntungan dalam berinvestasi.
Secara umum, konsep diversifikasi adalah mengombinasikan satu aset dengan aset lain di dalam portofolio. Kadang, investor pemula selalu mengaitkan konsep ini dengan “mencomblangkan” satu kelas aset dengan kelas aset lainnya, misalnya instrumen saham dengan emas.
Namun, konsep diversifikasi yang sebenarnya tidak hanya sebatas memasangkan satu kelas aset dengan aset lainnya. Berikut adalah konsep-konsep diversifikasi lainnya selain berdasarkan kelas aset!
Bagikan artikel ini