Golden Cross adalah sinyal pembuka "kesempatan emas" bagi trader. Namun, apa sih alasannya? Yuk, ketahui jawabannya di sini!
Golden Cross adalah pola chart yang terbentuk saat dua garis Moving Average (MA) bertemu di satu titik tertentu.
Garis pertama adalah garis MA yang mewakili rata-rata pergerakan harga aset dalam kurun yang relatif singkat. Sementara itu, garis kedua adalah garis MA yang mencerminkan rata-rata pergerakan harga pada kurun yang lebih panjang. Dalam Golden Cross, garis MA dengan rentang singkat akan "menabrak" dan kemudian melintang di atas garis MA yang memiliki rentang waktu lebih panjang.
Untuk lebih jelasnya, Sobat Cuan dapat melihat contoh mengenai titik Golden Cross antara garis MA dengan durasi panjang (MA 200 hari) dan garis MA dengan durasi singkat (MA 50 hari) di ilustrasi berikut!
Bagi trader, titik persilangan tersebut merupakan sinyal munculnya bullish breakout. Pasalnya, titik tersebut mencerminkan bahwa harga aset belakangan ini sedang melaju kencang dengan nilai pertumbuhan yang jauh lebih besar dari rata-rata pergerakan harganya di jangka panjang.
Makanya, sesuai namanya, pola Golden Cross memberi "sinyal emas" bagi para trader untuk melakukan akumulasi dan siap-siap mereguk cuan sebentar lagi.
Baca Juga: Mengenal Pola Unik Descending Triangle Pattern dan Srategi Tradingnya!
Selain mampu memberikan sinyal breakout, pola satu ini pun punya keunggulan lain, yakni cukup mudah untuk dikenali trader. Hanya saja, Sobat Cuan tetap perlu memahami tahap-tahap terbentuknya persilangan tersebut agar dapat mengantisipasinya terlebih dulu.
Secara garis besar, Golden Cross terbentuk dalam tiga tahapan, yakni:
Pada awalnya, harga aset mengalami tren penurunan yang terjadi karena tekanan jual yang cukup tinggi di pasar.
Namun, Sobat Cuan tetap perlu waspada di fase ini karena trader lain kemungkinan akan memanfaatkan momentum ini untuk menyerok aset mumpung harganya sedang murah (buy the dip). Pada umumnya, aksi tersebut akan berbuah menjadi kenaikan harga aset dalam waktu dekat.
Nah, demi mengonfirmasi firasatmu tersebut, maka langkah kedua yang harus kamu lakukan adalah mengecek persilangan antar garis MA dengan periode singkat dan garis MA periode panjang.
Dalam tahap ini, kamu perlu "menempel" garis MA periode singkat dan panjang ke dalam chart harga yang sedang kamu pantengin untuk melihat apakah keduanya bakal bersilangan atau tidak.
Sejatinya, tidak ada patokan baku untuk menentukan periode yang bakal kamu gunakan untuk masing-masing garis MA tersebut. Namun, trader biasanya menggunakan MA dengan rentang 200 hari untuk membentuk garis MA dengan periode panjang dan MA 50 hari untuk mewakili garis MA dengan periode pendek.
Sebagai patokan lain, kamu juga bisa menggunakan tolok ukur MA milik day trader, yakni MA 15 hari untuk mewakili MA dengan periode panjang dan MA lima hari untuk mencerminkan MA dengan periode singkat.
Kendati demikian, apapun tolok ukur MA yang kamu pilih, kamu semestinya dapat melihat apakah garis MA dengan periode pendek terus menanjak dan bakal "bersilangan" dengan garis MA dengan periode panjang. Jika jawabannya adalah ya, maka kamu bisa berharap bahwa Golden Cross akan terwujud.
Tahapan ini menceritakan bahwa volume permintaan di pasar kembali meningkat dan mendorong harga aset untuk bergerak lebih tinggi.
Jika Golden Cross sudah terjadi, maka kamu bisa berharap bahwa tren harga aset sudah berubah menjadi bullish.
Tahap ini adalah tahap penting alias "tahap konfirmasi" dari pola tersebut, sehingga ada baiknya kamu bisa mulai mengeksekusi trading plan kamu di fase ini. Apalagi, sejarah mencatat bahwa uptrend yang terjadi pasca Golden Cross relatif awet.
Baca Juga: Belajar Mendeteksi Reversal Menggunakan Evening Star Candle
Meski terbilang mudah dikenali, Golden Cross kadang bisa memberi harapan palsu. Sehingga, kamu pun tetap harus pintar-pintar untuk mengidentifikasi pola satu ini.
Nah, agar tidak terjebak dan berakibat buntung, berikut langkah yang bisa kamu terapkan untuk mengonfirmasi Golden Cross!
Ingat, volume trading adalah elemen penting dalam pergerakan harga aset. Akibatnya, semakin tinggi volume trading saat Golden Cross, maka potensi bullish-nya pun seharusnya semakin besar.
Periode yang kamu gunakan untuk menentukan dua garis MA terbilang esensial dalam melacak Golden Cross. Sebagai contoh, kamu mungkin menemukan Golden Cross jika menggunakan MA 5 dan MA 15. Namun, hal itu bisa saja tak kamu temukan jika menggunakan MA 50 dan MA 200.
Oleh karenanya, yang perlu kamu lakukan adalah melakukan ricek atas pergerakan garis MA yang kamu gunakan dengan garis MA berbasis periode lain. Jika keduanya menunjukkan arah pergerakan yang sama, maka kamu bisa meyakini bahwa harga aset benar-benar akan mengalami uptrend kuat.
Kamu ada baiknya tidak langsung tergiur ketika melihat garis MA pendek dan MA panjang bersilangan di hadapanmu. Alih-alih, yang perlu kamu lakukan berikutnya adalah mengonfirmasi uptrend yang terjadi dengan indikator analisis teknikal lain.
Dalam hal ini, trader biasanya menggunakan indikator analisis teknikal seperti oscillator, Moving Average Convergence and Divergence (MACD) dan Relative Strength Index (RSI) untuk mengetahui apakah terjadi jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold) di pasar. Indikator-indikator ini nantinya juga akan membantumu menentukan momentum beli, jual serta stop loss.
Pola ini memang terkenal sebagai gerbang tren bullish di kalangan trader. Bahkan, salah satu sinyal bullish yang ngetop di dunia adalah Golden Cross antara garis MA 50 dan MA 200 yang terjadi di indeks S&P 500. Pasalnya, ketika pola itu terjadi di indeks S&P 500, maka aksi beli biasanya "menjalar" ke seluruh saham-saham yang berada di bawah naungan indeks saham paling bonafide sejagat tersebut.
Nah, jika kamu melihat peristiwa serupa di chart hargamu, maka apa yang perlu kamu lakukan? Yuk, simak tipe strategi yang bisa kamu ambil untuk memanfaatkan momentum Golden Cross!
Para trader berpendapat bahwa posisi beli terbaik ialah setelah sinyal terkonfirmasi, yakni saat tren mengikuti sinyal tersebut. Alasannya tentu untuk menghindari terjebak sinyal palsu.
Meski menjanjikan lantaran bullish-nya akan breakout, kamu harus sabar menunggu momentum konfirmasi sebelum pasang posisi beli ya, Sobat Cuan!
Saat golden cross terkonfirmasi, uptren bakal berkelanjutan. Breaout itu bahkan membuat garis MA kedua, yakni MA dengan periode yang lebih panjang, menjadi level support-nya. Karenanya, kamu juga bisa memanfaatkan area ini untuk memasang posisi stop loss.
Tidak ada formula tepat dalam mengukur sebanyak apa cuan yang dapat kamu peroleh dari Golden Cross. Hanya saja, biasanya tren ini akan diakhiri dengan persilangan kembali garis MA. Bedanya kali ini, persilangan terjadi karena MA periode panjang berpapasan dan melintang ke bawah garis MA dengan periode yang lebih pendek.
Situasi yang disebut Death Cross menunjukkan bahwa tren akan berbalik arah menjadi bearish. Jika kamu melihat sinyal-sinyal tersebut, maka ada baiknya kamu mulai ancang-ancang memasang posisi exit dari pasar.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Investopedia
Bagikan artikel ini